episode 4

1510 Words
Sore hari Cleo Dayypen tiba di Kerajaan sekutu Hiltar yang di pimpin oleh Raja Namrud, Kerajaan Raja Namrud resmi menjadi sekutu Kerajaan Hiltar saat Putri Raja Namrud menikah dengan Putra Raja Hiltar. Saat hendak masuk Cleo di hadang oleh beberapa pengawal kerajaan Raja Namrud yang mengira Cleo adalah penyusup dari Kerajaan Sarkuella. "Berhenti, kau tidak bisa masuk ke kerajaan ini!" teriak salah pengawal itu. "Baiklah, tapi Sampaikan pesanku kepada Raja Namrud. Aku ingin bertemu dengannya!" perintah Cleo. Beberapa pengawal itu langsung masuk ke dalam Kerajaan dan menyampaikan pesan Cleo Dayypen. "Maaf Tuanku. Ada seseorang dari Kerajaan Sarkuella yang ingin menemui Tuanku," ucap pengawal itu. "Baiklah, suruh ia masuk!" perintah Raja Namrud. Para pengawal itu lalu keluar kembali dan mengizinkan Cleo untuk masuk ke dalam Kerajaan. "Siapa kau? Dan apa tujuanmu menemuiku?" tanya Raja Namrud begitu melihat Cleo. "Maaf Raja Namrud, siapa aku itu tidak penting, yang terpenting adalah tujuanku datang kesini ingin memberitahumu berita penting dari Kerajaan Sarkuella," Jawa Cleo sambil menundukkan kepalanya. "Berita apa, katakan padaku?" tanya Raja Namrud lagi. "Kerajaan Sarkuella ingin membatalkan perjanjian perdamaian dengan kerajaan Raja Namrud," jawab Cleo. "Apa!" Raja Namrud terkejut. "Bukankah mereka sudah sepakat ingin berdamai Bahkan Raja Sarkuella memerintahkan Adik iparnya sendiri untuk menandatangani perjanjian perdamaian Dua Kerajaan ini nanti Malam," ucap Raja Namrud. "Iya Raja Namrud, tapi itu hanya alasan Mereka, Mereka akan tetap menyerang Kerajaan ini saat Raja Namrud lengah," ucap Cleo Dayypen lagi. Raja Namrud terdiam dan berpikir, apa mungkin ia bisa mempercayai ucapan Pria ini atau tidak. "Apa semua ucapanmu itu benar?" tanya Raja Namrud sambil menatap Cleo. Cleo Dayypen menganggukkan kepalanya, lalu ia mengeluarkan kekuatan dari Batu Hitamnya. Terpancar cahaya sihir hitam yang keluar dari Batu Hitam itu dan perlahan masuk ke dalam mata Raja Namrud. "Jangan pernah kau menyetujui Surat Perjanjian Perdamaian itu," Sugesti Cleo kepada Raja Namrud. Raja Namrud menganggukkan kepalanya, ia terlihat seperti tidak sadar. Setelah itu Cleo Dayypen menyimpan kembali Batu hitam itu. "Baiklah Raja Namrud, kalau begitu aku pergi dulu," ucap Cleo. Lalu melangkahkan kakinya keluar dari Kerajaan sekutu Hiltar. "Bagus rencanaku berhasil," guman hati Cleo. Cleo harus cepat-cepat kembali ke Kerajaan Sarkuella agar Titan tidak curiga padanya. ******** Malam hari Robert Madannsi datang sambil membawa Surat perjanjian perdamaian, setelah berhari-hari Robert meyakinkan Raja Namrud untuk bisa berdamai demi kesejahteraan penduduk di dua Kerajaan. "Raja Namrud ini adalah surat perjanjian perdamaian dari Kerajaan Sarkuella tolong mohon di terima," ucap Robert. "Katakan pada Raja Sarkuella, aku membatalkan perjanjian Perdamaian ini. Aku tetap akan menyerang Kerajaan Sarkuella," ucap Raja Namrud. "Apa! Bukankah Raja Namrud sudah bersedia untuk melakukan Perdamaian?" tanya Robert. "Ya awalnya aku menyetujuinya tapi ada seseorang mengatakan bahwa kalian hanya berpura-pura berdamai saat Kerajaanku lengah kalian akan menyerang untuk itu sebelum pasukan Kerajaan Sarkuella menyerang maka Pasukanku yang akan menyerang kalian terlebih dulu," ucap Raja Namrud tegas. "Itu tidak benar Raja Namrud, Raja Sarkuella benar-benar ingin berdamai," ucap Robert meyakinkan. "Sudahlah, lebih baik kau kembali ke Kerajaan Sarkuella, katakan pada Raja Titan, aku menolak perjanjian perdamaian itu!" ucap Raja Namrud. Dengan perasaan kecewa Robert keluar dari Kerajaan sekutu Hiltar dan kembali ke Sarkuella. Tengah malam Cleo Dayypen sudah kembali ke wilayah Kerajaan Sarkuella, ia pergi ke Rumah Bibinya dan menginap disana. "Bi, buka pintunya ini aku, Cleo!" teriak Cleo dari luar. "Cleo ada apa kau tengah malam ke sini?" tanya Bibi Cleo saat membuka pintu. "Aku ingin menginap di sini Bi, malam ini," jawab Cleo. "Iya, kau boleh menginap di sini asalkan kau membayar sewa," ucap Bibi Cleo. "Baiklah Bi, Bibi tidak perlu khawatir sebentar lagi aku akan menjadi Raja Sarkuella," ucap Cleo tersenyum. "Jangan bermimpi kau Cleo!" ucap Bibi Cleo lalu masuk ke dalam Rumahnya. "Aku akan membuktikannya padamu Bi, kalau aku akan menjadi Raja," guman Cleo dalam hati. Cleo Dayypen lalu masuk ke dalam Rumah Bibinya dan tidur di sebuah kamar kecil, lalu ia memejamkan matanya. *********** Pagi Hari Robert Madannsi sampai di Kerajaan Sarkuella, dan ia langsung menemui Titan Madannsi yang saat ini sedang duduk di kursi kebesarannya. "Robert, kau sudah kembali, bagaimana hasil perjanjiannya?" tanya Titan. "Maafkan aku, Kak. Aku sudah gagal Raja Namrud menolak perjanjian perdamaian kita dan tetap akan menyerang kerajaan kita," jawab Robert. "Apa mereka menolaknya!" Titan Terkejut. Robert menganggukkan kepalanya. "Robert, kau tidak perlu meminta maaf. Kau sudah berusaha, jika mereka tetap ingin menyerang mau tidak mau kita harus melawannya," ucap Titan. "Baiklah Kak, nanti aku akan melatih pasukan perang kerajaan kita," ucap Robert. "Iya sekarang kau istirahatlah, kau sudah melakukan perjalanan jauh," titah Titan. Robert Madannsi lalu pergi ke kamarnya menemui Helena istrinya. Sementara Titan sedang berpikir bagaimana menghadapi kerajaan Sekutu Hiltar jika mereka sampai menyerang. "Helena," panggil Robert. "Suamiku, kau sudah kembali," ucap Helena tersenyum. Helena lalu menarik tangan Robert menyuruhnya untuk duduk di ranjang beristirahat. "Kau pasti lelah tidurlah," ucap Helena. "Aku tidak lelah Helena, aku hanya merindukanmu," ucap Robert. Lalu memeluk Helena dan mencium Bibirnya dengan lembut, Robert sangat merindukan sentuhan istrinya itu. ******** "Ayah.....!" teriak Reya. Berlari ke Singgasana Ayahnya. "Reya ada apa Sayang?" tanya Titan. "Aku ingin bermain dengan Ayah, ibu sama adik bayi, kakek dan nenek sedang pergi," jawab Reya. "Ya sudah kalau begitu, Reya ikut Ayah kita jalan-jalan ke luar melihat keadaan penduduk Sarkuella, bagaimana Reya mau?" tanya Titan. "Iya Ayah, Reya mau," jawab Reya dengan senyum di wajahnya. Titan dan Reya Madannsi berjalan-jalan naik kereta kuda ke salah satu pasar bersama beberapa pengawal Kerajaan, tanpa Sengaja di sana Reya melihat Cleo Dayypen. "Ayah, bukankah itu Paman Cleo," ucap Reya. "Iya Reya, itu paman Cleo sedang apa dia disini. Ayo kita kesana!” ajak Titan Madannsi. Titan dan Reya Madannsi langsung menghampiri Cleo Dayypen. "Hei Cleo, kau sedang apa disini?" tanya Titan. "Titan, kau di sini. Aku sedang membeli obat untuk Pamanku," jawab Cleo. "Kenapa kau tidak mengatakannya padaku Cleo kalau pamanmu sakit, nanti akan aku panggilkan tabib Kerajaan," ucap Titan. "Aku tidak mau merepotkanmu Titan," sahut Cleo. "Cleo, kau tidak perlu berbicara seperti itu. Kau sahabatku sudah pasti aku akan membantumu," ucap Titan. Cleo terdiam mendengar ucapan Titan, Titan sangat baik padanya tapi ia ingin membunuhnya. Ada setitik rasa tidak tega di hati Cleo bagaimana mungkin ia bisa membunuh orang yang menganggap ia adalah sahabatnya selamanya. "Cleo ada apa?" tanya Titan menyadarkan lamunan Cleo. "Tidak, tidak ada apa-apa Titan," jawab Cleo. "Ya sudah, kalau begitu aku kembali ke Kerajaan Sarkuella, besok aku akan meminta tabib datang untuk memeriksa Pamanmu," ucap Titan. Cleo menganggukkan kepalanya lalu Titan dan Reya Madannsi kembali ke Kerajaan Sarkuella bersama para pengawalnya. Dalam perjalanan pulang Reya tertidur di pangkuan ayahnya, sampai di Kerajaan Sarkuella Titan lalu menggendong putrinya dan membawanya ke kamarnya. "Suamiku, kau dari mana?" tanya Mayka saat melihat Titan dan Reya. "Aku hanya berjalan-jalan ke pasar bersama Reya," jawab Titan. "Ow ya sudah, tadi Ayah dan Ibu mencarimu, sekarang pergilah temui mereka," ucap Mayka. Titan menjawab dengan anggukkan kepalanya, lalu pergi menemui orang tuanya. "Titan, Apakah Robert sudah kembali?" tanya Viktor. "Sudah Ayah, sekarang ia sedang beristirahat di kamarnya," jawab Titan. "Bagaimana apa Kerajaan Sekutu Hiltar mau menyetujui perjanjian perdamaian itu?" tanya Viktor. "Tidak Ayah, mereka menolaknya," jawab Titan. "Tapi kenapa Titan apa alasan mereka menolaknya?" sahut Demina. "Entahlah Bu, tapi Ibu tidak perlu khawatir aku sudah bersiap jika mereka sewaktu-waktu menyerang kerajaan kita," ucap Titan. Viktor dan Demina merasa khawatir jika peperangan ini terjadi akan ada banyak orang yang terluka. ******* Malam hari saat Cleo tertidur, Pak Tua itu datang kembali ke dalam mimpi Cleo. Dalam mimpi itu wajah Pak Tua itu terlihat sangat marah kepada Cleo Dayypen. "Kenapa kau berubah Cleo. Apa kau sudah lupa dengan tujuanmu!" bentak Pak Tua itu. "Apa maksud Pak Tua, aku tidak mengerti," ucap Cleo. "Aku tahu Cleo di dalam hatimu ada sedikit keraguan. Aku ingin kau membuang perasaan itu!" teriak Pak Tua itu. Mendengar teriakkan Pak Tua itu, Cleo langsung terbangun dari tidurnya ia mengusap wajahnya dengan kasar. Cleo terdiam, ia merasa bingung bagaimana Pak Tua itu tahu dengan isi hatinya. "Kenapa Pak Tua itu muncul di dalam mimpiku, apa ia tahu dari batu hitam ini," guman Cleo. Cleo lalu mengeluarkan batu hitam itu dari dalam tubuhnya, tapi tiba-tiba Batu itu mengeluarkan cahaya panas dan merasuk ke dalam tubuhnya. "Aaaahhh!" teriak Cleo. Tubuhnya menggeliat, ia merasa tubuhnya panas dan dirinya seperti terbakar, sama seperti saat pertama kali Pak Tua itu menatap tajam Cleo. Ini sudah kedua kali Cleo merasakan panas karena Batu Hitam itu, lalu kedua bola mata Cleo berubah menjadi warna hitam sekejap lalu berubah kembali menjadi normal. "Cleo Dayypen, kau harus bisa menjadi Raja," ucap Cleo pada dirinya sendiri. Tidak lama Cleo lalu tertidur kembali, Batu hitam itu mulai menggelapkan mata hati Cleo sepenuhnya. Sementara di sisi lain Titan Madannsi termenung sambil menatap langit-langit, entah mengapa ia tidak bisa tidur malam ini. "Suamiku ada apa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Mayka. "Tidak ada Mayka, aku hanya memikirkan anak-anak kita," jawab Titan. "Sudahlah Suamiku kau tidak perlu khawatir, aku akan menjaga anak kita dengan baik," ucap Mayka tersenyum. Titan Madannsi tersenyum menatap wajah istrinya yang masih terlihat cantik meskipun ia sudah memberikannya dua anak. "Baiklah, ayo sekarang kita Tidur!” ajak Titan. Lalu memeluk Mayka dan mencoba menutup matanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD