Wanita pendamping di sebelah Kafka tampak terkejut. Dia menatap heran pria tampan di dekatnya. "Jadi, Tuan Bimantara sudah memiliki kekasih dan sedang hamil? Aduh, sayang sekali. Tuan Bimantara, saya merasa patah hati mendengarnya. Tapi, selamat! Semoga anak kalian kelak menjadi anak yang berbakti." Kafka hanya diam, menunggu reaksi dari wanita di depannya, menatap lebih dingin ke arah Yana. Tiba-tiba, Sukardi Galih ikut mengomentarinya dengan nada main-main. "Yana Jazada, ucapkan selamat kepada Tuan Bimantara. Sepertinya, malam ini yang lebih membutuhkan hiburan adalah dia, bukan aku. Lakukan yang terbaik untuk menghiburnya. Dia baru saja bertengkar dengan kekasihnya. Jadi, mungkin dia sedikit cemberut dan tidak menyenangkan." Yana menunjukkan senyum bingung. “Kafka dan Mala Nasram b

