Suasana hati Kafka pagi ini sangat baik. Dia bahkan tersenyum lebar saat melihat bekas cakaran seksi Yana di punggungnya melalui cermin besar di kamar mandi. Wajahnya yang tersenyum bahagia membuat ketampanannya bersinar cerah, layaknya matahari yang baru saja terbit dari peraduannya. Mata hitam Kafka berkilat tajam, disertai dengan senyum yang semakin melebar. Sepertinya, percintaan mereka kemarin benar-benar membuatnya sangat puas. Menyentuh Yana seperti sekarang adalah sesuatu yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Selama pernikahan, dia sangat menahan diri dan hampir menjadi gila setiap hari melihat Yana tepat di depan matanya, tapi dia tetap tidak bisa menyentuhnya sama sekali. Bahkan, sesekali dia bisa melihat lekuk tubuh dan kepolosan wanita itu secara tidak sengaja. Sayangnya,

