Kelabang Gaib

1859 Words
Sejak usia sekolah dasar, aku sudah bisa melihat mereka, tapi hanya sebatas melihat, tidak lebih dari itu. Saat itu aku memang tidak bisa membedakan apa kah mereka itu hantu, siluman atau bukan. Semakin bertambahnya usia aku mulai mengalami banyak hal bukan hanya melihat tapi merasakan dan mengalami kejadian-kejadian aneh diluar nalar, diluar logika, yang tadi hanya melihat satu sosok, lama kelamaan aku bisa melihat mereka ada dimana-mana yang kapan pun mereka mau. Kenapa aku bilang karena mereka yang mau karena jujur diumur segitu hantu adalah hal yang menakutkan dan pastinya gak ada yang mau untuk melihat mereka termaksud aku. Aku tidak pernah menceritakannya pada siapa pun, tentang semua itu, aku simpan rapat-rapat bahkan pada keluarga besar ku. Mereka sama sekali tidak pernah tahu apa yang aku alami, setiap kali keluarga besar datang berkunjung aku malah bersembunyi dikamar dan tidak ingin berkumpul. Mungkin karena aku lebih suka menyendiri dan tertutup pada siapa pun termaksud kepada mereka. Hanya kepada Kai putih aku sering bercerita, Kai putih adalah jelmaan dari buaya putih, biasa di suku kami orang-orang menyebutnya kembaran atau Pe_datuan. • Pe_datuan adalah salah satu khodam leluhur berwujud siluman buaya • Kai putih adalah sahabat semasa aku kecil, tapi kami lebih akrab saat usiaku menginjak dua puluh tahunan. Kai putih sangat banyak membantuku, dan aku bertemu Kai untuk yang terakhir kalinya saat aku dalam masa kritis tak sadarkan diri alias koma. Dan ini cerita nya panjang, bagaimana aku bisa koma karena sakit yang gak jelas hingga di suruh pulang oleh pihak rumah sakit karena dinyatakan aku baik-baik saja. Tapi semua itu masa lalu, sejak aku sadar dari koma, aku mengalami banyak hal yang aneh. Aku bisa melihat bukan hanya penampakan yang biasa ada di jalan-jalan, di pohon atau penunggu rumah, tapi juga sosok yang ada di badan, di benda atau yang mengikuti seseorang, yang biasa mereka sebut Khodam. • Khodam adalah sejenis jin yang menempati suatu benda bisa juga tidak, dengan tujuan membantu, menjaga, melindungi dan macam-macam tergantung dari jenis khodam itu sendiri • Dan hal ini aku ketahui sejak aku merasakan ada sesuatu yang berjalan di balik kulitku. Jadi awalnya aku seperti orang yang merinding dari bagian bahu hingga lengan, merinding beberapa detik, dan di jam-jam tertentu. Awalnya di bahu kanan kiri lalu berpindah tempat ke area paha hingga ke kaki dan itu sangat tidak nyaman. Dan disaat proses merinding itu ada seperti jejak dibalik kulitku yang berjalan. Dan sejak itulah aku bisa melihat mereka melalui foto, atau jika sedang ngobrol, entahlah mungkin semua itu hanya kebetulan saja, tapi semua hal itu bisa aku alami sejak kejadian itu. Awalnya aku abaikan tapi sejak bisa mengetahui semua itu, aku seperti diarahkan untuk melihat mereka jika memang ada yang berbeda di foto teman atau di satu benda seperti pusaka dan lain-lain. Aku bisa melihat dengan sangat jelas, bisa juga hanya samar-samar. Jika sosok itu terlihat jelas itu menandakan dia sudah lama tapi jika samar-samar berarti sosok itu baru saja menempati benda tersebut. Biasa penampakan yang aku liat kadang berbentuk manusia, binatang atau Mahluk yang mirip manusia namun mata, hidung dan telinga serba lancip dengan tubuh sedikit berotot dan biasa aku menyebutnya si Iblis. Itu versi aku, ya mungkin saja berbeda penyebutan dengan yang dilihat orang-orang yang memiliki kepekaan yang sama denganku. Meski bisa melihat semua itu aku tetap saja bukan indigo, hanya kebetulan saja mereka mau menampakkan dirinya padaku, makanya aku bisa melihat yang orang lain tidak liat. Bukan hanya itu ada yang lebih spesial karena ini berbeda aku pernah melihat lafaz bertuliskan ALLAH di foto seseorang tepat di dahinya. Biasanya aku hanya melihat potongan-potongan tulisan Arab di langit dan dalam keadaan gak sadar, kalaupun di dahi paling hanya tulisan satu huruf seperti Alif, Baa atau Wau. Jika mengalami keanehan yang gak masuk di logikaku, aku pasti bertanya pada orang-orang yang lebih paham tentang hal ini. Salah satunya soal lafaz Allah di jidat seseorang, kata teman ku hal itu sebenarnya langka terjadi pada manusia, jika benar demikian orang itu adalah orang yang spesial. Meski demikian tetap waspada karena Jin pandai menipu daya manusia. Aku memang lebih banyak hanya melihat dan mengetahui. Dan memutuskan untuk tidak ikut campur terlalu jauh, aku menolak untuk membantu jika ada salah satu dari mereka yang ingin aku mencari tahu tentang sosok itu dan bagaimana cara mengusirnya, khususnya yang jahat dalam diri mereka. Dan aku punya alasan tersendiri kenapa menolak untuk melakukan itu. Bakat melihat mereka itu bukan hal yang menyenangkan, pernah satu hari seorang teman mengirimi aku foto teman perempuannya, “ Linn, tolong liatin ya, foto teman aku, kasihan dia selalu gagal kalo hubungan, bahkan udah serius mau nikah, eh malah di tinggal, coba deh kamu liat fotonya” bunyi WA dari temanku yang disertai foto temannya. Aku yang terlanjur membuka WA yang dia kirim, akhirnya melihat foto itu, foto seorang perempuan muda yang cantik tapi sayang aku melihat di salah satu matanya ada sosok manusia bertelinga lancip yang biasa aku sebut si Iblis, sedang duduk bersila di depan pusara. Aku sempat terkejut karena tidak menyangka bahwa sosok itu bergerak dan menatapku balik, seolah-olah dia mengetahui jika aku sedang menatapnya dan mencoba mencari tahu soal dirinya. "Jangan pernah ikut campur!" ucap sosok itu dengan tatapan yang sangat tidak menyukaiku. Aku hanya diam dan terus menatapnya, aku tau, mestinya ini tidak aku teruskan, tapi sosok itu semakin marah saat aku membaca surat-surat pendek milik Allah. Sosok itu terlihat semakin marah dan melempar sesuatu ke dalam pusara dan berkata ... "Aku tidak suka jika ada seseorang yang mengusik ku!", aku mulai terpengaruh, tubuhku tiba-tiba bergetar aku mulai lepas kendali, aku mulai panik dan menangis dengan sendirinya, rasa takut mulai muncul saat "Jangan ikut campur!” teriaknya. Mendengar itu membuat aku semakin panik hingga hilang kendali lalu pingsan. Beberapa saat aku tersadar, tubuhku lemas dan masih bergetar, kulihat suami berusaha membantuku, dia mengarahkan aku untuk terus mengucap dzikir. "Kamu kenapa, pasti ada yang kamu lihat lagi ya?" tanya suamiku yang masih terlihat sangat khawatir melihat aku yang tadi baik-baik saja tiba-tiba pingsan tak sadarkan "Aku gak apa-apa kok" "Gak apa-apa gimana, wong kamu pingsan gitu" ucap suamiku dengan nada sedikit keras. "Ingat ... jangan lupa Dzikir, mestinya lindungi diri dulu sebelum lihat hal-hal seperti itu." ucapnya tegas "iya" ucapku sambil mengangguk pelan. Setelah semua kembali normal, aku ceritakan pada temanku soal temannya yang di foto tadi, bahwa perempuan itu ada hubungan dengan pusara. Tapi aku gak tahu pusara apa yang dimaksud. Hingga temanku membenarkan semua itu menceritakan lebih detail soal teman wanitanya yang memang suka mengunjungi atau berziarah ke makam-makam keramat. Aku hanya mengetahuinya sampai disitu. Aku tidak mencari tahu kelanjutannya. Kesalahanku hari ini adalah aku tidak memagari diri untuk melakukan semua itu hingga dapat serangan dari sosok yang aku lihat. Dan itu adalah salah satu alasan kenapa aku tidak mau terlalu dalam mencari tahu soal mereka, dan aku hanya ingin ini sebagai pengetahuanku saja bukan untuk yang lainnya. Jadi cukup melihat dan mengetahui saja. **** Melihat penampakan di foto mulai jadi kebiasaan baruku, aku lebih suka melihat lalu aku abadikan dengan cara menandai foto tersebut dan menyimpannya di akun Sosmed ku sebagai koleksi. Sebagian yang sudah izin sang pemilik foto dan sebagian lagi tanpa sepengetahuan mereka, dan gak penting juga buat aku mengatakan pada mereka, kasihan nanti mereka jadi ke pikiran dan terganggu. Hingga ada satu foto yang ternyata sosok itu kiriman seseorang dan aku gak menyadari itu. Ketika tepat jam satu malam, aku duduk sambil memegangi belakang bahuku. Dan aku juga melihat si M sedang berdiri di keremangan malam tak jauh di hadapanku, aku terus menatapnya, ada rasa khawatir yang memenuhi pikiranku, ada apa?!! Kenapa si M hanya diam berdiri tak seperti biasanya. Kami hanya saling diam di kegelapan, ada apa dengan si M, kenapa dia. Aku menanti dia membuka obrolan, tapi tidak ada, dia hanya diam, hingga aku merasakan ada sesuatu yang berjalan pelan dibalik kulitku. Benda itu kurasakan bergerak pelan, sangat pelan tapi sangat terasa. Aku berusaha meraihnya tapi dia hilang lalu muncul dan bergerak kembali. hingga kembali bergerak dan berhenti di kepalaku dan kemudian ... Seekor kelabang jatuh tepat di sampingku, lalu menghilang entah ke mana. Aku berusaha mencarinya, bahkan aku mengibas-ngibaskan selimutku, tapi makhluk itu tak aku temukan, entah hilang kemana dia. Ada rasa takut tapi aku hanya diam. Aku masih menatap si M, tepatnya kami saling menatap, tatapan yang membuat aku tak merasakan ketakutan lagi, karena saat aku pejamkan mataku, terasa wajah si M sudah berada tepat di sampingku dan berbisik "Jangan takut Linn, semua sudah terselesaikan." bisik nya pelan Mendengar itu tentu aja aku merasa ada yang aneh, kenapa si M tidak mengatakan apapun. Soal dari mana si kelabang itu datang, meski aku tahu itu kerjaan seseorang, setidak nya si M memberitahuku siapa mereka dan kenapa. Aku tidak ikut campur terlalu jauh saja mereka usik gimana jika aku benaran. Aku tidak ingin menggunakan apa yang aku bisa untuk hal-hal lain selain untuk diriku sendiri dan pencerahan buat orang-orang di sekitarku. Jika mereka sekedar bertanya padaku aku dengan semampuku pasti akan menjelaskan dan mengarahkan mereka agar lebih berhati-hati dan waspada dan selalu mohon perlindungan pada Tuhan, jika kita sudah meminta Kepada-Nya insyallah melalui perantara siapa pun pertolongan itu pasti datang. Aku tidak tahu apa yang di lakukan oleh si M hingga kelabang itu keluar dari tubuhku. aku hanya merasa setelah kejadian malam itu, aku merasa jauh lebih baikan, karena sebelumnya aku diserang sakit kepala yang tidak biasa dan sakit seluruh badan. Menurutku si M hanyalah perantara karena selama ini aku selalu berdoa dan memohon pertolongan kepada Tuhan, aku tidak pernah meminta secara khusus agar dia melindungi ku. Ini bukan pertama kalinya aku di teror kelabang gaib, waktu itu sekitar jam tiga malam aku terbangun dan langsung menuju kamar mandi untuk buang air kecil tiba-tiba di lengan aku ada kelabang seukuran telunjuk orang dewasa, tentu saja aku refleks dan berusaha mengusirnya dengan menggoyang-goyangkan lenganku agar kelabang itu jatuh, tapi kelabang itu hilang, bukannya tenang aku malah bertambah panik karena tidak menemukan kelabang itu. disaat malah kepanikan ku reda kelabang itu muncul lagi, aku dan suamiku berusaha menangkapnya tapi kelabang itu malah hilang entah kemana. Itulah alasan kenapa aku menolak untuk membantu setiap ada orang yang menanyakan bagaimana mengusir mereka yang jahat atau yang menempel di tubuh kita, di rumah kita atau di mana pun yang mengganggu aktivitas dan kita. Aku hanya bisa memberikan solusi sementara bukan yang permanen dan itu pun dalam hal psikologis mereka agar mereka tenang dan tidak diteror oleh pikiran dan rasa ketakutan mereka sendiri. Karena yang membuat mantra gaib itu bekerja adalah dari pikiran yang kacau, pikiran yang semrawut, terlalu banyak memikirkan masalah. Si M selalu mengingatkan aku untuk lebih berhati-hati jika menjawab setiap pertanyaan yang mereka ajukan karena tidak semua yang mereka tanyakan adalah sebuah pertanyaan karena benar-benar tidak tahu, melainkan sebuah pertanyaan yang menguji atau mengetes apa yang kita miliki. Kata si M untuk apa memiliki ilmu yang tinggi jika tidak bermanfaat untuk orang lain, lebih baik terlihat bodoh tapi dari hal yang mereka anggap bodoh itu bisa membuat orang lain jadi pintar. Si M Meski dia Hantu, dia banyak memberi pemahaman pada ku tentang semua yang ku anggap hal yang biasa saja dan itu lebih membuka pikiranku tentang apa yang selama ini tak pernah ku anggap penting.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD