Suara dan Keanehan si M

1727 Words
Akhirnya Aku dan Si M selesai menulis kisah tentang Semira, belum ada kelanjutan soal apa yang Semira dan Andini lakukan di situ tapi yang jelas mereka berkumpul membentuk satu kawasan yang mereka kuasai dan Semira adalah pemimpin mereka, itu dikarenakan kandungan Semira berbeda dari yang lainnya . Ahh!! Lelah juga menunggu akhir kisah dari Semira. Tapi tak apalah, akan aku lalui dan jadi penulis yang seperti si M inginkan, agar keinginan kami tercapai. Hari-hari masih sama seperti yang kami lalui, aku yang masih suka ngedit, di saat rasa bosan dan stuck datang menghantui, sementara Si M masih bolak balik dari rumah sakit ke sini atau nggak kembali berpetualang kemana-kemana, menemukan atau di temukan oleh para gentayangan lainnya. Sejak fokus menulis aku benaran jarang nimbrung di grup-grup misteri seperti sebelum-sebelumnya. Waktuku sebagian ku habis dengan menulis juga ngedit. Keinginan si M agar aku jadi penulis pelan-pelan berjalan dengan baik. Semua itu juga berkat beberapa teman yang suport kami, terutama Master W. Mpok N dan beberapa teman lainnya. *** Sejak bisikan dan suara-suara malam itu, tentang pesawat yang jatuh aku jadi takut tidur tengah malam lagi, aku jadi jarang begadang, biasa gak tidur sampai pagi sekarang di bawah jam dua malam aku sudah terlelap, ya sengaja memang buat menghindari bisikan atau suara-suara mereka, tapi tetap saja aku selalu terbangun di tengah malam Ramadhan ...13 April 2021 Jam 3.30 alarmku berbunyi, membangunkan aku untuk segera sahur. Aku bergegas menyediakan semuanya, hingga usai sahur lalu azan subuh berkumandang. Sekitaran jam 6 pagi, aku masih posisi baring sambil melanjutkan tulisanku tentang Semira. Aneh saja tiba-tiba diserang rasa kantuk yang luar biasa. Sama seperti kejadian saat aku mendengar suara bisikan tentang para korban pesawat, hanya saja bedanya ini di pagi hari. Aku berusaha tidak terpengaruh, tapi rasanya seperti ditarik masuk ke sebuah dimensi di mana terdengar suara ledakan itu berasal, iya aku mendengar suara ledakan yang dahsyat, bukan cuma bikin kaget tapi sangat nyaring dan mengagetkan. Aku berusaha tetap sadar, meski mataku terpejam sendiri. Suara ledakan itu sangat jelas terdengar, aku sempat membuka mataku lalu tertutup lagi, padahal aku sadar dengan keadaanku saat itu. Aku kembali masuk, aku tergulung- gulung masuk ke dalam situasi yang sangat buruk, seperti tergulung-gulung dalam air bercampur pasir ombak hitam keruh nya air, sumpah! Rasanya sakit sekali. aku berusaha keluar, berhasil tapi kemudian di tarik lagi masuk, telingaku berdengung kencang luar biasa sakitnya hingga tembus ke kepalaku dan rasanya mau pecah. Aku berusaha keluar lagi tapi rasanya wajahku itu seperti ditarik keluar masuk, pikirku jika aku biarkan dalam situasi ini terus aku bukan hanya gila tapi bisa mati karena pembuluh darah yang pecah. Aku berusaha keluar, aku berusaha mengulang-ulang bacaan zikirku, hingga aku benar-benar keluar dari situasi itu. Alhamdulillah aku berhasil. Aku gak paham sebenarnya itu apa, tapi ledakkan itu nyaring terdengar seperti berasal dari bawah dasar, entah dasar tanah atau dasar laut. Seperti biasanya, yang aku lakukan hanyalah menuliskan apa yang aku rasakan dan aku alami pagi itu, menulisnya di halaman buku diary ku, di status W A ku tentang suara-suara yang aku dengar itu. lalu beberapa saat menjawab pertanyaan yang diajukan beberapa teman yang menanyakan soal yang aku tulis dan setelah itu ya udah, aku gak tahu gimana? Hingga beberapa hari kemudian aku di japri teman, yang menginformasikan tentang hilangnya kapal selam yang mungkin ada hubungannya dengan status yang aku update hari itu. Setelah aku cari tahu ternyata benar ... Suara-suara itu sangat jelas terdengar dan rasanya seperti memecahkan telinga hingga kepala. "Bumm!! Seperti ledakan, gemuruh ombak dan air bercampur pasir, di situ aku merasakan sakit yang luar biasa, tanah dan air menyatu melepas rindu. Itu sebagian dari apa yang aku tulis hari itu, tapi aku bisa apa? Aku gak bisa apa-apa, aku hanya bisa merasakan, kaget dan berduka seperti biasanya, dan jika beruntung ada bonusnya yaitu demam beberapa hari. Berbeda dengan kasus pesawat aku melihat mereka berteriak, berusaha naik, berusaha menyelamatkan diri, tapi untuk kasus kapal ini, aku sama sekali tidak melihat satu pun dari mereka, entah apa maksud dari semua itu. Tapi aku merasa mereka masih ada, meski itu mustahil. Lalu sosok binatang yang mirip naga itu siapa? Apa itu penunggu laut seperti yang teman aku bilang, entahlah semua penuh rahasia, semesta hanya memberi tanda, tanpa aku tahu kelanjutannya. Aku berusaha terjaga, tidak tidur setelah beberapa hari mengetahui hal ini, tiap di keheningan malam aku berusaha menemukan suara, mungkin saja ada yang melintas di pendengaran ku seperti sebelumnya, tapi tak ada suara apa pun. Benar-benar hening, aneh nya, malah di waktu siang aku sempat mendengar suara, tapi aku tidak bisa menjelaskan itu suara apa seperti diatas air ... entahlah, sulit sekali menangkap suara-suara itu jika di siang hari ada energi lain yang lebih besar menutupinya. Beberapa hari ini juga si M terlihat aneh, dia jarang muncul di malam hari, muncul di siang hari itu pun sebentar saja, padahal dia punya tugas sebagai nara sumber dari semua yang aku ceritakan di sini. Aku dan si M masih menunggu ke naikan step tulisan kami. Join di grup yang di dalamnya orang-orang hebat lumayan bikin Insecure, apalagi jika mereka sudah membahas pengalaman-pengalaman nulis mereka yang hebat-hebat, belum lagi jika membahas masalah honor, nah kalau untuk yang satu ini bukan bikin Insecure tapi lebih ke semangat, semangat biar bisa seperti mereka. Mereka memang orang-orang yang hebat, para senior yang juga ramah. Aku dan si M merasa luar biasa berada di satu grup yang sama dengan mereka. Asyik ngobrol dengan si M tidak membuat aku melupakan niat ku untuk menanyakan soal kisah Andita dan yang lainnya ke si M. Dia selalu meminta aku untuk bersabar. tentu saja aku sabar, tapi aku perlu cerita dia untuk menyelesaikan tulisan-tulisanku. Gak terasa hubungan aku dengan nya sudah berjalan dua tahun. Ambisi dia untuk kembali menjadi manusia sudah agak berkurang, itu sejak dia kesana kemari dan bertemu dengan sosok yang kurang lebih seperti dia, yang aku dan si M sebut yaitu Para gentayangan. Tapi beberapa hari ini ada yang aneh dengan si M, ketika dia hadir bersamaku dia hanya diam, kadang dia merasuk hingga aku kehilangan waktu berapa detik, siang itu aku blenk dan tersadar nyaris memotong ibu jariku. Untung nya saja aku segera menyadari saat pisau membuat sayatan kecil yang aku rasakan sangat perih dan berdarah. Saat itu aku benar-benar merasa aneh, jadi ingat kasus teflon beberapa minggu lalu, saat itu telapak tanganku tanpa sadar aku masukan ke teflon yang panas di atas kompor yang menyala. Ada apa dengan si M, aku memang jarang memperdulikan nya jika dia datang dan kami harus mojok seperti yang biasa kami lakukan ,masa iya karena tak melakukan itu dia kesal dan marah, si M nggak mungkin kayak gitu. Tapi kenyataannya memang begitu, dia gak suka jika aku pura-pura tak mengetahui kehadirannya. Dia ingin diperhatikan dan apa yang dia lakukan sekarang adalah cara dia menyampaikan bahwa dia ingin di perhatikan dan bukan hanya sekedar dinggap Ada. "Tapi aku gak gitu Mm ...?!" jawabku Iya seperti kamu, kamu yang menganggap aku ada namun tak pernah memperhatikanku, apa karena aku sudah mati, mati bukan berarti tak adakan?!! "Terlalu puitis kamu Mm ... jika aku sampai tak memperhatikanmu, yaitu karena aku sedang melakukan satu hal, seperti kasus pesawat dan nanggala atau kejadian yang lainnya yang aku alami semua itu terjadi dengan sendirinya aku bisa merasakan kejadian-kejadian itu sebelum benar-benar terjadi dan jika disaat sedang mengalami mana bisa aku mengingat kamu, ya kecuali kamu menunjukkan sosok mu seperti di kasus kelabang atau yang lainnya." Aku masih terus berpikir kenapa aku bisa merasakan satu kejadian yang menurut aku, aku tak bisa berbuat apa-apa saat sudah mengetahuinya, jujur rasanya tersiksa. Tapi kenapa??? Atau hal ini juga akan hilang sama seperti yang lainnya, hilang bersama waktu. Meski aku bisa merasakan saat kejadian di satu tragedi, ada sebagian rasa ku yang menolak untuk masuk lebih dalam, apakah ada alasan kenapa aku harus mendengarkan dan mengetahui secara gaib kejadian-kejadian itu, sekalipun mereka sudah meninggal lalu apa gunanya aku berkomunikasi dengan mereka. Aku bahkan tak mengenali satupun dari mereka. Aku menolak masuk ke dunia tragedi, dunia dimana berlangsungnya peristiwa yang mencekam itu, karena jauh dari dasar hati aku yang paling dalam adalah aku takut, aku takut karena ada sisi gelap di alam sebelah yang membuat seseorang yang masuk didalamnya hanya akan menemukan kegelapan yang mencekam dan itu sendiri. Tak ada siapapun. Aku bahkan sempat berpikir apakah orang-orang yang aku lihat karena satu kejadian yang naas benar-benar mati dalam keadaan tenang, rasanya mustahil. Bagaimana mungkin mereka mati dalam keadaan tenang jika mereka berteriak namun tak bisa karena dibawah tekanan air di dasar lautan, atau hawa panas karena satu gesekan yang membakar raga, atau keruhnya pasir menyatu dengan air hingga memenuhi seluruh lorong di raga mereka, yaa ... Tuhan, batin aku menangis menulis semua itu, menulis kan satu persatu apa yang kurasakan saat tragedi itu. Apa aku bisa tidak ingin, bisa menghindari semua itu, rasanya aku tak bis menjawab karena semua bukan mau ku. Hm ... si M hanya terdiam mendengarkan curhatanku. Tapi jika tak ke dia lalu aku curhat ke siapa. Itukan gunanya dia jadi teman dan sahabatku. "Nikmati saja Linn!" bisik nya. "Karena setiap pemberian dari Tuhan itu berkah, kamu hanya tinggal memilih mau ingin seperti apa. Apa kamu ingin masuk lebih dalam dan menjadi sesuatu yang dikenal dan menghasilkan kekayaan atau tetap diam dan cukup mengetahuinya saja, tapi ingat menjadi sesuatu yang spesial itu harus ada yang dikorbankan dan itu akan sesuai dengan apa yang akan didapatkan. Menjadi kaya dengan jalan gaib itu mudah tapi kamu akan menyesal karena sudah bisa kaya karena melalui jalan gaib. Jadi yang lurus lurus saja. Ingat di alam gaib kamu pernahkan ke kampung emas,di sana emas hanya jadi hiasan bahkan hingga tak berguna nya sampai dianggap hal biasa. Bisa jadi berguna itu dia gak berwujud lagi namun lebih ke mempermudah, contoh misal disana gelap tapi kamu merasa terang, disana kamu haus tapi tiba-tiba kayak habis minum, disana lapar tau-tau dah kenyang, gitu Linn." ucap si M menjelaskan semua ya padaku. Tapi dari mana dia tahu. Hm .. jangan-jangan Sotoy nya kumat lagi. Tapi si M memang ada benarnya sedikit, dari yang aku alami sebelum-sebelumnya saat hilang kesadaran dan mengalaminya langsung, di sana harta yang diinfaqkan atau disedekahkan atau intinya semasa hidup berbuat baik itulah yang akan menjadi harta yang sesungguhnya di kehidupan nanti. Keasyikan curhat dengan si M aku sampai lupa menawarinya kopi yang sedari tadi cangkirnya aku pegang dan menyeruputnya hingga menyisakan ampasnya doang .... Maaf ya Mm ....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD