Chapter 2

1758 Words
POV. Andrea Arabella Rosewood Andrea tersenyum dengan senang, ledakan yang merupakan hasil rakitannya meledak dengan sempurna, sesuai dengan perkiraannya. Ledakan yang mampu menggerakan beban berat namun tidaklah cukup besar hingga tidak akan mengenai sesuatu yang ada disekelilingnya yang melebihi radius 300 meter. Kendaraan yang membawanya kini melaju dengan tenang, karena sudah tidak terancam lagi oleh kendaraan yang tadi mengejar mereka. Aku menoleh ke arah lelaki di sampingku “Jadi apakah kalian sudah bisa menurunkan aku?” tanyaku. Lelaki itu menatapnya lurus “Tidak akan ada taxi di jalur ini, khususnya malam-malam seperti ini.” ucapnya singkat tanpa senyuman, garis rahangnya yang kuat membuat wajahnya terlihat arogan dan sombong. Aku mengerutkan kening “Lalu kalian akan menurunkan aku dimana?” tanyaku. Lelaki yang duduk di depan, yang tadi aku dengar namanya adalah Darrius, menoleh ke arah lelaki yang dipanggil boss olehnya “Boss?” tanya Darrius. “Katakan kepada mereka kau mau kemana, mereka dapat menurunkanmu di sana.” ucap lelaki itu singkat, masih tanpa senyuman ataupun ekspresi membuatnya terlihat angkuh. Ish, tahu gitu aku tidak menolongnya saja tadi. Pikirku kesal. Aku mengambil alamat yang tersimpan di saku tas kecilku dan menyodorkan kepada Darrius “Apa bisa mengantarku ke sini?” tanyaku. Darrius mengambil kertas kecil itu lalu mengangguk “Iya bisa, Nona. Tempatnya tidak terlalu jauh dari sini.” ucapnya. Aku tersenyum “Terima kasih.” ucapku, lalu menoleh ke lelaki di sebelahku yang masih menatapku dalam tanpa ekspresi, sorot mata dinginnya membuat aku tidak dapat membaca jalan pikirannya. Sorot matanya itu membuatku salah tingkah, namun aku mengalihkan pandanganku keluar jendela, mencoba mengabaikan lelaki itu. Keheningan tercipta di mobil yang membawanya itu, aku masih dapat merasakan lelaki itu tidak melepaskan pandangannya kearahku benar -benar membuatku jengah. Tapi seorang Andrea terlalu gengsi untuk menanyakan arti tatapannya itu sehingga memilih diam tanpa menatapnya balik. Hanya sesekali jika dia sudah tidak tahan mengabaikannya, dia memberanikan diri menatap lelaki itu balik, namun itupun tidak tahan lama, lalu beralih lagi menatap keluar jendela. Apa sih yang dipikirkan lelaki itu ketika menatapnya? Siapa dia? Dan siapa gerombolan lelaki yang mengejar mereka tadi? Sekitar 20 menit kemudian kendaraan itu berhenti di depan gedung bertingkat yang menjulang tinggi dan terlihat mewah. Aku memandang gedung itu dari balik jendela mobil, tentu saja keluarga Rosewood tidak akan sembarangan memilihkannya tempat tinggal, walaupun menurutku ini sedikit berlebihan. Aku baru saja akan membuka pintu mobil sebelum akhirnya pintu mobil itu terbuka lebih dulu. Lelaki yang tadi duduk di sebelahku ternyata sudah turun lebih dulu dan membukakan pintu untukku, sehingga aku dapat langsung turun. Tatapan kami bertemu, aku berdiri tidak jauh darinya, diam menanti Aaron, kalau aku tadi tidak salah dengar namanya disebut, mengambilkan koperku di bagasi. “Terima kasih” ucapku akhirnya mendongak untuk menatap lelaki yang tingginya melebihi tingginya itu. ”Maaf aku tadi sampai salah masuk mobil dan merepotkan kalian.” lanjutku karena tidak ada jawaban darinya. “Terima kasih karena kau tadi membantu kami.” ucapnya, akhirnya lelaki itu bersuara. “No Worries..” sahutku singkat. “Aku tidak pernah melupakan orang yang telah menolong aku dan teman-teman terdekatku, aku pasti akan membalasnya.” ucapnya. Aku menatapnya “Sungguh tidak apa-apa, aku tidak akan meminta hadiah atau apapun.” ucapku. Lelaki itu memandang gedung apartemen mewah yang berdiri di belakangku “Kalau melihat kehidupanmu, secara material pastinya kau tidak akan membutuhkan bantuanku, tapi siapa yang akan tahu bagaimana Tuhan mengatur alur hidup kita.” lelaki itu menyodorkan kartu namanya. Aku menatapnya dan menerimanya dengan ragu-ragu dan membaca nama di kartu nama itu. Lucas Absyach Kruzkov Tanpa ada title di bawah namanya, hanya ada nomor telepon yang dapat di hubungi dan logo bertuliskan AK Corp, nama perusahaannya mungkin, pikirku. “Jadi apa aku bisa tahu siapa namamu sekarang?” tanya lelaki yang bernama Lucas itu. Andrea menatap lelaki itu, ehm.. Lucas maksudnya, lalu tersenyum “Tidak, terima kasih sekali lagi karena telah mengantarku.” ucapku sambil mengambil kopernya lalu berbalik dan berjalan pergi meninggalkan lelaki tadi yang sepertinya kesal dengan penolakannya. “Sial!” umpat Lucas, “Aku hanya berusaha bersikap sopan kepadanya!” ucapnya dengan nada kesal. “Sorry to hear that, Boss.” ucap Aaron yang sepertinya menahan ketawanya demikian juga Darrius, karena melihat Bossnya sekesal itu kepada wanita yang baru saja ditemuinya. Aku masih dapat mendengar sayup-sayup apa yang mereka katakan. Setelah melihat kejadian action tadi, aku tidak berminat menambah rungsing hidupku dengan kejadian yang macam-macam. Aku menolak untuk terlibat dengannya lebih jauh dan itu adalah pilihan terbaiknya saat ini. Well.. walau bisa di bilang lelaki itu tampan sekali dengan sorot mata tajam namun menenangkan, seandainya tidak ada kejadian baku hantam tadi dia pasti bisa menjadi tipeku. Tipeku?! Apa kau sekarang mulai memikirkan laki-laki Andrea?! Akh… aku rasa lelah sekaligus shock karena kejadian tadi membuatnya jadi berpikir macam-macam. === POV Lucas Absyach Kruzkov Lucas men-swipe ipad yang ada di tangannya, dalam hitungan jam, Darrius sudah dapat memberikan informasi lengkap tentang wanita yang baru saja ditemuinya beberapa jam yang lalu. Andrea Arabella Rosewood, umurnya baru menginjak 21 tahun namun sudah mendapatkan gelar sarjana dan bekerja di Berkeley Tech Corp, merupakan perusahan yang melakukan riset dan mengembangkan teknologi sains untuk biologi dan kimia. Dia adalah salah satu peneliti di sana, namun saat ini sedang melanjutkan master degree nya di Cardiffandia Sains and Technology Institute, di jurusan Biologi dan Kimia. Pantas saja tadi dia dengan mudah merakit dan membuat ledakan seperti itu, pikir Lucas. Pintu kerjanya terbuka, Felix Bhurzev yang merupakan sahabat kecil sekaligus consigliere-nya memasuki ruangan “Aku dengar kau sedang mencari informasi tentang seorang wanita?” ucap Felix sambil berjalan memasuki ruangan. “Hemm” gumam Lucas sambil terus memandangi foto Andrea yang sedang tersenyum bahagia atas kemenangannya dalam mendapatkan beasiswa. Melihatnya tersenyum membuat Lucas tanpa sadar ikut tersenyum. “Dan apakah arti wanita itu bagimu?” tanya Felix dengan wajah penuh selidik. “Bukan apa-apa, tadi dia menolong kami dari serangan … “ Lucas berhenti sebentar, beberapa waktu lalu Darrius mengirimkan dua file, tentang siapa yang menyerangnya dan siapa wanita yang tadi masuk ke dalam mobilnya. Namun dia malah lebih tertarik membuka file Andrea lebih dulu. “Hmm.. kau bilang bukan apa-apa tapi bahkan kau lupa dengan siapa yang menyerangmu karena memandang foto wanita itu?!” ucap Felix. Lucas menatapnya kesal “Bukan seperti itu.. Aku hanya sedang memastikan bahwa dia clean, bukan suruhan dari salah satu orang yang akan mengancam keluarga kita.” jelas Lucas, walau pun bukan itu alasan utama ketika dia meminta Darrius untuk mencari informasi tentang Andrea. Dia sangat penasaran dengan wanita itu. “Well.. baiklah, aku hanya merasa terkejut saja tadi ketika Darrius bercerita bahwa kau sedang mencari informasi tentang seorang wanita, tidak biasanya kau tertarik seperti itu. Biasanya tanpa kau minta mereka akan memastikan setiap orang yang mendekatimu termasuk wanita, dalam keadaan clean sebelum berurusan denganmu.” ucap Felix. Lucas mendengus kesal, sebaiknya lain kali aku harus meminta Darrius menutup mulutnya dari Felix. Felix meletakkan tumpukan dokumen diatas meja kerjanya, Lucas hanya meliriknya sekilas “Ini adalah beberapa dokumen yang harus kau pelajari, besok kita akan segera berangkat meeting ke Quartiere, aku sudah meminta Darrius menyiapkan jet pribadimu untuk keberangkatan jam 8 pagi. Jadi sebaiknya kau pelajari terlebih dahulu.” ucap Felix. “Kau sengaja tidak ingin aku tidur atau bagaimana? Dokumen sebanyak ini kau baru memberikan padaku malam ini dan besok harus sudah selesai aku pelajari.” Felix melirik jam tangannya “Umm.. baru jam 11 malam, yeah.. kau dapat menyelesaikannya sekitar jam 3 pagi. Lumayanlah kau bisa tidur 2 - 3 jam sebelum berangkat ke bandara.” ucap Felix cuek, lalu dia berlalu pergi keluar dari ruang kerjanya. Lucas mengambil dokumen teratas dari tumpukan itu, ini merupakan salah satu usahanya untuk mengubah bisnis keluarga Absyach Kruzkov. Yang sebelumnya berada dalam dunia gelap, kini dia ingin membuatnya berbeda. Dia akan pastikan masa depan keluarga Absyach Kruzkov akan berbeda jauh ketika berada di tangannya. Tidak ada lagi bisnis ilegal yang akan dilakukannya. Hal inilah juga yang membuatnya kini memiliki banyak musuh. Ibu Lucas, Ivana Absyach Kruzkov, menikahi ayahnya tanpa tahu tentang bisnis ilegalnya selama ini. Wanita lembut itu selalu berpikiran bahwa perusahaan AK Corp merupakan perusahaan pada umumnya, sampai sekitar 7 tahun lalu. Ibunya begitu shock dengan fakta yang ada karena ayahnya meninggal, dibunuh oleh salah satu musuhnya dan bisnis ini diwariskan kepada Lucas. Lucas berjanji kepada ibunya dia akan mengubah segalanya. Memastikan bahwa keluarga dan para pengikutnya tidak akan lagi menyentuh dunia gelap yang ilegal. Walau sejak berumur 13 tahun dia sudah diminta ayahnya mengikuti masa pelatihan, dimana secara fisik dan mentalnya dilatih layaknya seorang mata-mata negara, tapi tidak membuat Lucas memiliki keinginan untuk tetap berada dalam dunia seperti itu. Saat ini Lucas tinggal dengan Ibu serta kakek dan neneknya yang merupakan kedua orang tua dari ayahnya. Lucas cukup bersyukur bahwa kakeknya sebagai pendiri AK Corp menerima usulannya untuk mengubah arah bisnis keluarga ini. Matanya tertuju kepada dokumen-dokumen itu, namun sesekali wajah Andrea dengan sorotan matanya mengganggu pikirannya. Sial! Lucas belum pernah merasakan ini sebelumnya. === POV. Andrea Arabella Rosewood “Okay, jadi intinya kau salah memasuki mobil orang gitu ya?” tanya Kalya sambil menahan tawanya. Saat ini mereka sedang sarapan di apartemennya, Kalya datang di pagi hari dan membawakan sarapan hasil masakan pelayan di rumahnya. “Hemm.. ini nggak lucu, Kal!” ucap Andrea kesal. “Habis kau ini selalu saja ceroboh seperti itu, aku pikir itu sudah hilang sejak kau lulus SMA dulu..” ucap Kalya yang saat ini tidak bisa menahan tawanya. “Ish.. berhenti menertawakan aku” ucap Andrea lalu wajahnya memandang televisi “Apakah menurutmu tidak aneh? Aku menyebabkan ledakan namun tidak ada satu pun berita di kota ini yang meliputnya?” lanjutku. “Umm.. mungkin seperti dugaanmu tadi, bahwa kemungkinan besar mereka adalah para mafia, sehingga dengan mudahnya mereka menutupi fakta yang sebenarnya dengan kekayaan yang mereka miliki.” sahut Kalya. “Yeah.. mungkin seperti itu..” ucap Andrea, tanpa sadar dia membayangkan sosok Lucas, yang kemungkinan besar merupakan mafia, wajar saja ketika baku hantam kemarin dia bisa dengan mudahnya mengalahkan para penjahat yang menyerangnya. Well.. mungkin bisa dibilang kejahatan melawan kejahatan kali ya. Karena bisa jadi si Lucas ini bukan orang baik-baik juga, untung kemarin Andrea tidak menyebutkan namanya. Andrea menghela nafas, semalam dirinya sulit tidur. Kejadian kejar-kejaran di jalan yang dilanjutkan dengan acara baku hantam antar geng mafia membuatnya bermimpi buruk. Mimpi buruknya di akhiri oleh wajah Lucas Absyach Kruzkov yang menatap ke arahnya. Wajah tampan dengan rahang kuat serta mata cokelat gelap tajam namun menenangkan itu memandangnya dengan sorotan mata dingin, membuat Andrea semakin merasa gelisah. Akh.. luar biasa memang penyambutan dia di kota Cardiffandia ini!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD