Chapter 6

1178 Words
Sudah hampir dua minggu aku bekerja di AK Corp, aku berusaha menyeimbangkan pengerjaan proyek di sini dengan jadwal kuliahku. Setelah merapikan peralatan yang sudah selesai aku gunakan beserta kacamata dan jas putihku aku keluar dari ruangan, ruanganku sudah sepi. Hanya tertinggal aku seorang karena tadi penasaran dengan sesuatu menyebabkan aku berada di lab lebih lama. Aku melirik jam tanganku, sudah pukul 10 malam, tidak lama kemudian pintu lift terbuka. Tatapanku langsung terpaku pada Lucas yang berdiri di dalam lift bersama Darrius dan Aaron. Selama dua minggu ini aku tidak bertemu dengan Lucas, dia sepertinya memiliki kesibukan yang luar biasa hingga jarang berada di kantor. “Selamat malam Nona Rosewood, silahkan masuk.” ucap Darrius sambil dia menahan pintu lift agar aku dapat masuk. Aku tersenyum “Terima kasih, Darrius.” ucapku berdiri sejajar dengan Darrius dan Aaron membelakangi Lucas yang berdiri di belakang. “Kau Aaron kan, apa kabarmu?” tanyaku. “Kau masih ingat padaku, Nona Rosewood.” ucap Aaron. “Tentu saja, aku memiliki memori yang cukup kuat.” ucapku pada Aaron sambil berusaha mengabaikan orang yang berada di belakangku, aku dapat merasakan tatapannya di balik punggungku. Aaron tersenyum “Terima kasih, Nona. Kabarku baik, senang rasanya bisa bertemu dengan anda lagi, Nona.” ucapnya. “Senang bertemu denganmu juga, Aaron.” ucapku. “Anda pulang begitu malam kali ini, Nona Rosewood.” ucap Darrius. “Hemm.. ya aku harus bekerja lebih keras agar mendapatkan bonus yang besar..” candaku. Darrius dan Aaron tertawa, aku tidak mendengar sedikitpun suara Lucas. Pintu lift terbuka, Darrius dan Aaron keluar lebih dulu agar dapat menahan pintu lift untukku, namun seketika mereka melepasnya sehingga pintu lift tertutup kembali, aku bergerak untuk menekan button membuka namun tangan Lucas yang berada di belakangku menekan button tutup dan pause. Aku membalikkan badanku menatapnya, “Kau sengaja melakukannya? Kau yang meminta mereka menutupnya kan?!” tanyaku kesal. “Sekarang kau baru bisa melihatku? Setelah kita berada di lift beberapa menit lalu?” ucapnya cuek. “Kau sendiri tidak menyapaku lebih dulu.” “Apa ini kompetisi siapa yang menyapa lebih dulu?” Aku menghela nafas kesal dia membalasku dengan ucapanku sebelumnya “Apa maumu?” tanyaku. “Kau mengabaikan message yang kukirim, termasuk panggilanku. Kenapa?” tanya Lucas yang kini menatapku tajam. Beberapa waktu lalu dia memang menelphoneku termasuk mengirimkan pesan yang isinya hanya sekedar bertanya ‘Dimana?’. Dia adalah lelaki yang harus aku hindari, aku tidak ingin terlibat dengannya lebih dalam. Pikirku. Aku diam membalas tatapannya “Aku tidak ingin menjawabnya saja.” ucapku. “Apa kau melakukan hal sama dengan lelaki lainnya yang menghubungimu” Aku menggeleng “Hanya kau..” ucapku, lalu aku menggigit bibirku menyesal kenapa mengucapkannya. Lucas menyipitkan matanya “Kenapa hanya aku? Apa karena aku mantan mafia sehingga kau beranggapan buruk tentang aku? Aku tidak cukup baik untuk bisa berhubungan denganmu?” ucapnya. Aku tersenyum merasa bersyukur dia tidak berpikir dirinya begitu spesial bagiku malah sebaliknya, well.. aku tidak ingin membuatnya berpikiran macam-macam. “Kenapa kau malah tersenyum? Apa ada yang lucu dengan pertanyaanku?” tanyanya lagi. “Eum.. ada apa denganmu, awal bertemu kau terlihat sombong. Termasuk ketika dua minggu lalu kita bertemu. Seolah-olah kau akan memberikan segalanya untukku—” “Indeed.. aku akan memberikan segalanya yang kau butuhkan. Kau berhasil membuatku merasa tidak dipedulikan..” Aku menatap Lucas, “Kau akan memberikan segalanya untukku? Hanya karena aku pernah menyelamatkanmu?” ucapku. Lucas terdiam “Aku tidak ingin menjawabmu sekarang.” ucapnya lalu memencet button di lift. Aku masih tidak melepaskan tatapanku padanya ketika pintu lift terbuka. “Kau tidak ingin keluar?” tanya Lucas. Aku memalingkan wajahku dari dia dan melihat Darrius dan Aaron sudah berjaga di depan pintu lift. Aku berjalan keluar, Aaron mengikutiku. Aku menoleh padanya dengan wajah bingung. “Saya akan mengantar anda, Nona Rosewood.” ucap Aaron. Aku membalikkan badanku dan menatap Lucas yang sedang menatapku juga, sementara Darrius sedang menelphone meminta mobil lain agar segera berada di Lobby. Aku kembali menatap Aaron “Terima kasih, Aaron.” ucapku sambil berjalan mengikutinya menuju mobil. Mencoba mengabaikan perasaan penasaranku terhadap Lucas. Aaron membukakan pintu belakang penumpang dan mempersilahkan aku masuk. “Aaron, sudah berapa lama kau bekerja dengan Lucas?” tanyaku ketika kami sudah dalam perjalanan menuju apartemenku. “Sudah cukup lama, Nona. Keluarga Absyach Kruzkov menyelamatkan aku dari kematian.” ucap Aaron sambil mengemudikan mobilnya. “Kematian?” “Ya, dulu kedua orang tua saya memiliki hutang kepada salah satu mafia besar dari Rusia, Semion Vadzov. Lalu mereka berdua di tembak mati karena tidak dapat membayarkan hutangnya. Seharusnya saya mengalami nasib yang sama. Namun saya melarikan diri, waktu itu saya baru berumur 10 tahun dan Boss, berusia 16 tahun. Ketika melarikan diri saya tidak sengaja menabrak dia dan beberapa penjaganya. Dengan kemampuan Boss, Darrius serta beberapa orang penjaga lainnya, mereka berhasil menyelamatkan hidup saya. Oleh karenanya saya berjanji akan mengabdi dan menjaga Boss dengan hidup saya.” “Aku turut berduka atas kehilanganmu Aaron.” Aaron tersenyum “Terima kasih. Nona. Itu sudah berlalu 12 tahun lalu. Jadi saya sudah tidak apa-apa sekarang.” ucapnya. “Mafia yang sering aku lihat di televisi sangat kaku, kasar dan tidak bersahabat. Lalu kenapa kau dan Darrius terlihat berbeda? Bahkan kalian terlihat tidak kaku di depan Lucas, yang merupakan Boss kalian. Walau rasa respect terlihat dari raut wajah kalian untuknya.” Aaron tertawa “Boss kami sangat berbeda dengan kebanyakan mafia, Nona. Walau dia sangat tegas dan tidak memberi ampun untuk pelanggaran yang melewati batas prinsipnya, namun ditangannya kami yakin anggota AK Corp akan berbeda. Dia memiliki visi dan misi yang berbeda dari pendahulu keluarga mafia.” jelas Aaron. Aku terdiam mendengar ucapan Aaron, well.. mungkin Lucas tidak perlu masuk daftar hitamku lagi. Daftar lelaki yang perlu aku hindari? Apa kau sekarang punya daftar lelaki, Andrea?! Isinya hanya satu, yaitu Lucas Absyach Kruzkov! “Boss adalah yang terbaik, Nona. Saya berani bertaruh atasnya.” ucap Aaron setelah melihatku hanya terdiam “Sepanjang 12 tahun aku bersamanya, wanita yang diperbolehkannya mendekat seperti tadi, baru anda. Bukan hanya sekedar fisik tentu saja, bahkan dia berani mengambil langkah mendekati anda.” lanjutnya. “Dia mendekatiku?” “Yeah.. penelitian ini dan ketika bersama anda tadi, Nona. Tentunya setelah dipastikan bahwa anda, clean.” “Clean?” “Tidak terlibat dengan anggota atau keluarga mafia lainnya. Itu adalah cara kami untuk memastikan Boss aman. Pernah beberapa kali wanita yang mendekatinya adalah orang suruhan keluarga mafia lainnya yang menaruh dendam padanya. Jadi kami sekarang sangat memperhatikan keselamatannya.” Tidak berapa lama kemudian mobil yang dikemudikan Aaron pun sampai di lobby apartemenku “Terima kasih karena telah mengantarku, Aaron.. dan juga bincang-bincangnya tadi.” ucapku sambil merapihkan barang-barangku untuk turun. “Sama-sama.. Selamat malam. Nona Rosewood.” Aku turun dari mobil dan berjalan memasuki lobby apartemen, sambil menunggu lift datang aku menyalakan handphoneku dan membuka aplikasi message. Aku sudah sampai, terima kasih atas tumpangannya. Selamat malam Aku memandang button send sambil bergerak ragu, setelah berpikir cukup lama lalu mengklik button send to Lucas. Pintu lift pun terbuka dan aku melangkah dengan ringan memasuki lift menuju ke lantai apartemenku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD