ROB POV
Aku memutuskan untuk datang ke rumah Julie karena sudah tiga minggu kami tidak saling berkomunikasi. Aku sangat merindukannya dan ingin menemuinya.
Saat aku tiba di rumah Julie, aku melihat seorang pria yang sedang berbincang dengan Julie. Aku menduga jika pria itu suami Julie.
Sejujurnya aku tidak suka dengan pria itu karena ia terlalu sering menyakiti Julie. Aku sangat cemburu melihat Julie bersama pria itu.
Tidak beberapa lama pria itu pergi dan meninggalkan Julie seorang diri di rumah. Aku langsung mengambil kesempatan untuk bertemu Julie.
" Julie!"
" Rob! Sejak kapan kau ada di sini?"
" Aku sampai di sini satu jam yang lalu dan aku sangat bersyukur suami mu sudah pergi"
" Silakan masuk, aku buatkan kau minuman"
Aku masuk ke dalam rumah Julie. Tidak beberapa lama Julie membawakan minuman untukku.
" Terima kasih telah membuat minuman untuk ku"
" Maaf jika selama tiga minggu ini aku tidak bisa menghubungimu. Peter selalu mengawasi setiap gerak - gerik ku."
" Tidak apa - apa. Aku mengerti kondisimu"
" Kau terlihat sangat kurus. Apa kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu sehingga kau lupa untuk makan?"
" Begitulah, aku terlalu pusing memikirkan urusan pekerjaan. Terlebih lagi Lucy membuatku semakin murka terhadapnya"
Tiba - tiba Julie duduk di sampingku dan ia memelukku dengan erat
" Maafkan aku karena terlalu lama meninggalkanmu. Aku tahu kau menanggung banyak beban yang tidak bisa kau atasi seorang diri"
" Kau tidak perlu minta maaf. Bertemu dengan mu saja sudah mengobati rasa rindu ku kepadamu"
" Bagaimana kalau besok kita menginap di mansion milik Peter? Peter besok pergi ke Paris untuk mengurusi bisnisnya"
Aku terdiam mendengar tawaran Julie dan aku membayangkan alasan apa yang cocok untuk aku berikan kepada Lucy.
" Rob, apa kau keberatan untuk pergi bersamaku?"
" Tentu tidak sayang, aku besok akan pergi bersama mu"
" Terima kasih sayang! Aku mencintaimu"
" Bagaimana dengan anak - anak?"
" Anak - anak aku titipkan di rumah ibuku. Mereka pasti sangat senang berkumpul dengan nenek mereka"
" Baiklah kalau begitu"
" Apa hari ini kau ada acara?"
" Tidak ada"
" Apakah kau mau menemaniku berbelanja untuk persiapan besok?"
" Tentu saja aku mau menemanimu"
Akhirnya aku menemani Julie pergi berbelanja. Ia terlihat sangat bahagia saat bersamaku. Saat kami tiba di Mall, Julie mengajakku ke sebuah butik yang sangat terkenal di New York.
Butik itu menjual berbagai macam pakaian wanita. Julie meminta tolong padaku untuk memilihkan gaun yang cocok untuknya.
Setelah berbelanja, aku mengajaknya ke restoran seafood yang terkenal dengan kelezatan masakannya.
" Sayang, aku sangat suka masakan di restoran ini."
" Syukurlah jika kau suka. Lain kali kita makan siang di sini"
Selesai makan siang, aku tidak sengaja melihat seorang wanita yang sedari tadi melirikku dan aku teringat jika wanita itu adalah Sheryl Ferguson.
Tiba - tiba Sheryl menghampiriku dan Julie sangat cemburu saat Sheryl mencium kedua pipiku.
" Hai Rob! Sudah lama tidak berjumpa denganmu"
" Maaf Sheryl, sepertinya aku harus pergi"
" Jangan lupa hubungi aku jika kau membutuhkan teman"
Mendengar perkataan Sheryl membuat Julie sangat marah padaku dan ia pergi meninggalkanku. Aku berusaha mengejar Julie dan memberinya penjelasan.
" Untuk apa kau mengejarku?"
" Julie, aku bisa menjelaskan semuanya. Aku tidak ada hubungan apapun dengan Sheryl. Dulu ia pernah bekerja di kantor ku tetapi tidak lama ia pindah tugas ke Manhattan. Kami hanya sebatas teman kerja dan tidak lebih dari itu"
" Maafkan aku terlalu cemburu terhadapmu"
" Tidak apa - apa sayang. Sebaiknya ku antar kau pulang ke rumah"
Akhirnya aku mengantar Julie pulang ke rumahnya. Rasanya aku tidak sabar ingin menghabiskan waktu berdua dengan Julie
****
ROB POV
Saat aku tiba di rumah, Lucy belum datang dan aku langsung mengemas baju dan memasukkannya ke dalam koper.
Tidak beberapa lama kemudian Lucy tiba di rumah dan ia sangat terkejut melihat koper ku yang tertata rapi di ruang tamu.
" Mengapa koper mu ada di ruang tamu? Kau mau pergi kemana?"
" Beberapa hari ini aku ada proyek di luar kota dan mengharuskan aku untuk pergi kesana"
" Kau tidak bohong kan?"
" Untuk apa aku berbohong padamu? Lagipula proyek ini sangat penting bagiku"
" Dari dulu pekerjaanmu selalu nomor satu dibandingkan aku!"
Lucy pergi meninggalkanku dan ia masuk ke dalam kamar. Sedangkan aku memilih untuk duduk di teras untuk menenangkan pikiranku.
Tiba - tiba aku melihat sosok wanita yang tidak asing sedang menuju ke rumah ku. Tidak disangka wanita itu adalah Sherly.
" Sherly, untuk apa kau kesini?"
" Maaf mengganggumu, aku hanya ingin berkunjung dan aku membawakanmu lasagna kesukaanmu"
" Terima kasih Sherly tetapi sebaiknya kau pulang saja. Istriku sudah ada di rumah. Aku tidak ingin bertengkar dengannya"
" Baiklah kalau begitu aku pulang dulu"
Sebelum Sherly pergi, tiba - tiba ia mencium kedua pipiku dan aku sangat terkejut dengan sikapnya yang tidak tahu malu.
Tidak beberapa lama Lucy menghampiriku dan ekspresi wajahnya berubah saat melihat bungkusan plastik yang ada di tanganku
" Apa yang kau pegang? Siapa yang memberimu?"
" Tadi ada tetangga yang memberiku lasagna. Sebaiknya kita cicipi lasagna. Aku sangat lapar"
Beruntung Lucy tidak menaruh curiga terhadapku. Saat ini aku malas bertengkar dengannya. Apalagi besok aku akan berlibur bersama Julie.
***
JULIE POV
Aku tidak sabar menunggu hari esok tiba terlebih lagi aku ingin menghabiskan waktu bersama Rob. Aku sudah menyiapkan pakaian untuk ku pakai besok saat berpergian.
Rasanya aku ingin menghubungi Rob tetapi aku sadar saat ini ia milik istrinya dan aku tidak ingin membuat kericuhan.
Tiba - tiba ponsel ku berbunyi dan aku sangat terkejut ketika mengetahui Rob menelfonku
" Hai sayang, bagaimana kau bisa menelfonku?"
" Lucy saat ini sedang mandi jadi aku mencuri waktu untuk menghubungimu"
" Sayang, aku sangat merindukanmu. Aku tidak sabar menanti hari esok tiba"
" Begitu juga denganku. Aku tidak sabar menghabiskan waktu denganmu"
" Sebaiknya kau tutup telfonnya. Aku tidak mau kau bertengkar dengan Lucy"
" Baiklah kalau itu maumu. Besok aku jemput kau jam delapan pagi"
" Baiklah aku tunggu kau besok pagi. Selamat malam sayang. Aku mencintaimu"
" Aku juga mencintaimu"
Setelah selesai menelfon Julie, tiba - tiba aku mendengar Lucy berteriak memanggilku.
" Rob! Daritadi aku memanggil mu. kenapa kau tidak menjawab?!
"Tadi ada anak buahku menelfon. Ada apa kau berteriak memanggilku?"
" Aku ingin kita makan malam di luar. Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama"
" Sebaiknya kau pergi sendiri saja. Aku sudah kenyang"
" Kenapa kau tidak pernah ada waktu untukku? Apakah ada wanita lain di hatimu?"
Aku terdiam mendengar pertanyaan Lucy yang membuatku tidak bisa berkata - kata.
" Jawab pertanyaanku Rob! Aku ingin kau jujur padaku!"
" Tidak ada wanita lain!"
Aku pergi meninggalkannya dan mengendarai mobilku ke arah apartemen Michael. Rasanya saat ini aku butuh teman untuk bercerita.
Saat tiba di apartemen, Michael terkejut dengan kedatanganku.
" Ada apa kau ke apartemen ku? Apa kau ada masalah dengan Lucy?"
" Seperti yang kau tahu aku selalu bertengkar dengan Lucy"
" Sebaiknya kita ke bar saja."
Akhirnya aku dan Michael pergi ke bar untuk menghilangkan kepenatanku dan aku bersyukur memiliki teman yang baik seperti Michael
****
JULIE POV
Jam delapan pagi Rob menjemputku. Ia terlihat sangat lelah dan aku sangat mengkhawatirkannya.
" Rob, kenapa kau terlihat sangat lelah? Apakah tadi malam kau tidak tidur?"
"Aku tidak apa - apa, sayang. Sebaiknya kau masuk ke dalam mobil"
" Apakah kau sudah sarapan?"
" Aku tidak terbiasa sarapan pagi"
" Aku membawakan banyak makanan untuk bekal di perjalanan. Jika kau lelah biar aku saja yang menggantikanmu untuk menyetir"
" Terserah kau saja"
Akhirnya kami berangkat menuju ke mansion. Rob terlihat letih dan ia seperti kurang tidur. Sepertinya ia memiliki masalah dengan Lucy.
Di sepanjang jalan kami berdua terdiam tanpa mengucap sepatah kata. Sampai akhirnya Rob yang memulai pembicaraan.
" Bolehkah kita berhenti sebentar di pom bensin? Aku ingin istirahat beberapa menit"
" Baiklah, terserah kau saja"
Akhirnya kami berhenti di pom bensin dan Rob mulai beristirahat. Aku sangat kasihan melihat Rob yang kelelahan dan kurang tidur.
Satu jam kemudian kami mulai melanjutkan perjalanan. Rob terlihat lebih segar dan ia mulai bersemangat seperti biasa
" Maafkan aku membuatmu menunggu lama"
" Tidak apa - apa, sayang."
" Aku mencintaimu"
Aku sangat senang mendengar ungkapan cinta dari Rob. Aku sangat mencintainya dari dulu hingga saat ini. Tidak beberapa lama kemudian kami sampai di mansion.
" Akhirnya kita sampai di mansion"
" Aku bahagia kita bisa menghabiskan waktu bersama"
" Aku juga, sayang"
Rob membantu membawakan koperku masuk ke dalam kamar dan aku menyediakan makan siang untuk kami.
" Masakanmu sangat lezat. Aku sangat menyukainya"
" Terima kasih sayang. Aku senang kau menyukai masakanku"
Rob membelai rambutku dan aku sangat suka belaiannya. Kami seperti sepasang remaja yang di mabuk cinta.
" Julie, seandainya aku berpisah dengan Lucy, apakah kau mau bercerai dengan suamimu dan menikah denganku?"
Aku sangat terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan Rob. Sejujurnya aku ingin berpisah dengan Peter dan menikah dengan Rob tetapi aku memikirkan nasib anak - anakku.
Aku tidak ingin membuat mereka kecewa karena keegoisanku
" Aku tidak akan memaksamu untuk menjawab pertanyaanku sekarang. Aku akan bersabar menanti jawabanmu"
Aku memeluk Rob dengan erat dan aku tidak ingin melepaskannya. Aku sangat mencintainya tetapi di satu sisi aku tidak ingin menyakiti anak - anak ku.
" Maafkan aku, Rob"
" Tidak ada yang salah. Kau tidak perlu meminta maaf"
Tiba - tiba terdengar bunyi petir yang sangat keras dan membuatku ketakutan. Rob berusaha menenangkanku dengan memelukku.
" Kau tenang saja. Aku selalu ada di sampingmu"
Aku merasakan Rob menciumku dengan lembut dan penuh cinta. Aku terbuai oleh ciumannya.
" Aku ingin hari ini menjadi hari yang spesial untuk kita"
Rob mengangkat tubuhku dan menggendongku masuk ke dalam kamar. Lalu kami bercinta hingga kami tertidur lelap.
***
ROB POV
Hari ini adalah hari yang paling bahagia untukku karena aku bisa menghabiskan waktu bersama wanita yang ku cintai.
Aku melihat Julie yang tertidur pulas di sampingku. Ia terlihat sangat cantik dan polos. Di mataku ia bagaikan seorang bidadari.
Aku menikmati bercinta dengan Julie meskipun aku menyadari jika aku telah mengkhianati Lucy
" Sejak kapan kau bangun?"
" lima belas menit yang lalu"
" Mengapa kau tidak membangunkan ku?
" Aku tidak ingin mengganggu tidur mu"
" Perutku sangat lapar. Aku ingin kita makan malam di luar saja"
" Baiklah kalau begitu. Sebaiknya kita mandi dulu"
Setelah selesai mandi, kami makan malam bersama dan menikmati malam yang indah
***
ROB POV
Setelah menghabiskan waktu bersama selama dua hari kami harus kembali ke New York karena Peter akan tiba di rumah.
Aku sangat kesal saat menerima telfon dari Lucy. Ia selalu menanyakan keberadaanku dan hal itu membuatnya terlihat sangat menyebalkan
" Ada apa kau menelfonku?"
" Aku hanya ingin tahu dimana kau berada. Kau menghilang di telan bumi"
" Sudahlah, saat ini aku sangat sibuk. Kau jangan menggangguku!"
Aku langsung mematikan ponsel dan melemparnya ke sofa
" Sayang, kau terlihat sangat emosi"
" Lucy selalu saja membuatku kesal. Dia terlalu banyak bertanya dan membuatku sangat murka terhadapnya"
" Sudahlah, Lebih baik kita nikmati waktu kebersamaan kita sebelum kembali ke New York"
Julie sangat lihai dalam mengalihkan perhatianku. Ia membuatku terbuai dengan rayuannya. Setiap sentuhannya di tubuhku membuat bergetar dan aku tidak bisa hidup tanpanya.
***
Setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya Julie sampai di rumahnya. Ia terlihat sedih saat berpisah denganku
" Sayang, kenapa kau terlihat sedih?"
" Aku masih ingin bersama mu"
Aku memeluknya dengan erat dan ia membalas pelukanku. Aku mencium puncak kepalanya dengan lembut.
" Besok kita bisa bertemu lagi"
" Tidak mungkin, Peter selalu mengawasiku. Aku tidak bisa pergi ke luar rumah"
" Aku akan mencari cara agar kita bisa bertemu"
" Bagaimana caranya?"
" Nanti kau akan tahu"
" Aku sangat mencintaimu"
" Aku juga sayang. Sebaiknya aku pulang dulu"
" Hati - hati sayang"
Aku mulai berencana untuk menjalin bisnis dengan Peter dan membuat ia percaya jika aku seseorang yang dapat dipercaya sehingga aku memiliki kesempatan untuk terus berdekatan dengan Julie.
Aku tidak sabar ingin segera melakukan rencanaku agar membuat Peter tunduk kepadaku dan aku bisa merebut Julie darinya.
***
JULIE POV
Rasanya sangat menegangkan saat Peter kembali ke rumah. Matanya tidak pernah bisa lepas dariku. Aku hanya bisa menunduk tanpa melihat ke arahnya.
" Kenapa kau selalu menunduk? Aku tidak suka melihatmu ketakutan seperti itu"
" Aku ingin istirahat di kamar"
Tiba - tiba Peter menarik tubuh ku dan memeluk ku dengan erat. Rasanya sudah lama Peter tidak memelukku.
" Maafkan aku, Julie. Selama ini aku terlalu acuh kepadamu dan anak - anak. Aku ingin memperbaiki pernikahan kita seperti dulu"
Aku melepas pelukannya dari tubuhku dan berlari ke arah kamar. Rasanya aku tidak kuat menahan tangis setelah puluhan tahun memendam amarah dan kebencian terhadap Peter.
Saat ini aku hanya menginginkan Rob ada di sisiku. Cintaku terhadapnya membuatku semakin berharap jika suatu saat nanti kami bisa menjadi satu keluarga yang bahagia.
Aku mengingat kejadian saat berada di mansion bersama Rob, aku merasa dicintai dan dilindungi olehnya. Aku rela mengorbankan segalanya hanya untuk bersamanya.
***
FLASHBACK
Setelah aku mengetahui suami Julie, aku tidak sengaja bertemu dengan Michael di restoran. Ia terlihat sedang terlibat pembicaraan dengan seorang pria dan betapa terkejutnya aku saat melihat orang itu adalah Peter.
Terlintas di pikiranku untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan Peter dan merebut Julie darinya karena selama puluhan tahun ia selalu menyakiti Julie
FLASHBACK END
***
ROB POV
Hari ini aku berencana ke kantor untuk menemui Michael sekaligus melaksanakan rencanaku untuk membalas dendam terhadap Peter
" Hai kawan, ada apa kau menemuiku?"
" Aku ingin kau memperkenalkan aku dengan Peter Sheppard"
" Kau tahu darimana tentang Peter? Apa tujuanmu sebenarnya?"
" Aku ingin menjalin bisnis dengannya. Aku rasa kau bisa membantuku"
" Aku sarankan kau tidak usah bekerja sama dengannya. Ia sangat licik dalam berbisnis dan aku tidak mau nyawa mu terancam"
" Kau tidak usah khawatir. Aku bisa menangani pria itu. Aku rasa dia akan senang menjalin bisnis denganku"
" Terserah kau saja, aku tidak mau menanggung akibatnya jika kau membuat masalah"
" Kau tenang saja, aku berani menanggung resiko"
" Baiklah kalau begitu. Sebisa mungkin aku akan membantumu"
" Terima kasih kawan."
Rasanya aku tidak sabar ingin segera merebut Julie dari Peter
***
ROB POV
Hari ini aku berencana bertemu dengan Peter untuk membahas bisnis. Michael sangat cerdas membujuk Peter untuk bekerja sama denganku.
" Selamat malam Mr.Sheppard. Senang bertemu dengan anda"
" Selamat malam Mr.Middleton"
Peter terlihat sangat kaku dan angkuh. Aku teringat Julie yang sering menangis jika mengingat perilaku suaminya yang semena - mena membuatku ingin menghancurkan Peter.
" Saya sangat ingin bekerja sama dengan anda. Semoga kita bisa menjadi partner bisnis yang baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak"
" Saya harap seperti itu."
Rasanya malam ini merupakan awal dari kehancuran Peter Sheppard dan aku tidak sabar ingin segera merebut Julie darinya.
***
JULIE POV
Tidak terasa sebentar lagi usiaku memasuki empat puluh dua tahun. Aku tidak sabar ingin merayak ulang tahun ku bersama Rob.
Rob berjanji akan merayakan ulang tahun ku di sebuah tempat yang spesial. Aku tidak sabar menanti.
" Ibu, kapan paman Rob kesini?"
" Kalian ingin bertemu dengan paman Rob?"
" Tentu saja, paman Rob sangat baik kepada kami. Kami ingin memiliki ayah seperti paman Rob"
Aku sangat terkejut mendengar keinginan anak - anakku. Rob sangat cerdas mengambil perhatian anak - anakku.
" Kalian harus sabar karena paman Rob saat ini sangat sibuk"
Aku beruntung memiliki Rob dalam hidupku. Ia sangat menyayangiku dan anak - anakku.
***
ROB POV
Rasanya aku sudah memantapkan hati untuk bercerai dengan Lucy. Aku tidak kuat hidup bersama dengannya. Ia sangat egois dan menganggapku hanya pesuruhnya.
" Lucy, ada yang ingin aku bicarakan padamu"
" Apa yang ingin kau bicarakan?"
" Aku ingin kita bercerai"
" Apa kau bilang?! Bercerai?! Aku tidak akan pernah mau bercerai!"
" Terserah kau setuju atau tidak, aku sudah mengurus surat perceraian kita!"
Tiba - tiba Lucy menampar wajahku dan membuat bibirku berdarah. Aku meringis kesakitan menahan perih di sudut bibirku.
" Sampai kapanpun aku tidak mau bercerai!"
Lucy pergi meninggalkanku dan aku hanya bisa menahan amarah. Aku bertekad akan bercerai agar aku bisa bersama dengan Julie
***
JULIE POV
Hari ini Rob mengajakku bertemu di coffee shop. Ia terlihat sangat tampan dan membuatku semakin terpana akan pesonanya
" Hai sayang"
" Kau terlihat sangat tampan."
" Terima kasih sayang."
" Sepertinya ada yang ingin kau bicarakan padaku"
" Aku ingin bercerai dengan Lucy agar bisa bersamamu"
Aku sangat terkejut mendengar perkataan Rob. Aku tidak menyangka jika ia ingin bercerai dengan Lucy
" Apakah Lucy sudah tahu rencanamu untuk bercerai?"
" Sudah tetapi ia tidak ingin bercerai"
" Apa yang akan kau lakukan saat ini?"
" Aku memikirkan cara agar Lucy mau berpisah denganku"
" Bagaimana caranya?"
" Aku ingin kau datang ke rumahku jam 7 malam"
" Apakah tidak berbahaya jika aku kesana?"
" Kau tidak usah khawatir. Aku sudah memikirkannya dan ini salah satu cara agar Lucy mau bercerai denganku"
" Baiklah kalau begitu, aku usahakan untuk datang ke rumahmu"
" Saat kau tiba di rumah, kita harus membuat rencana agar Lucy melihat kita sedang berciuman"
Aku sangat terkejut mendengar rencana Rob. Rasanya aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar.
" Apakah tidak berbahaya untuk kita?"
" Tentu tidak, lebih baik Lucy tahu yang sebenarnya agar ia mau menceraikanku"
" Terserah kau saja"
Rasanya aku tidak bisa membayangkan reaksi Lucy jika ia melihatku berciuman dengan Rob. Aku yakin ia pasti akan menceraikan Rob
****
ROB POV
Jam 7 malam Julie datang ke rumah ku. Terlihat ia sangat gugup dan aku meraih tangannya.
" Kau jangan khawatir. Ada aku yang selalu di sampingmu"
Julie terlihat tenang sambil tersenyum padaku. Tiba - tiba terdengar suara Lucy memanggilku dan aku langsung mencium Julie dan Julie membalas ciumanku.
" Apa - apaan ini?! Berani - beraninya kau berciuman dengan wanita lain di hadapanku!"
Aku melepas ciuman dari bibir Julie dan melihat ekspresi Lucy yang seakan - akan ingin melahapku.
" Asal kau tahu jika aku mencintai wanita lain dan aku ingin kita bercerai"
Lucy menampar wajahku lalu ia mendorong tubuhku hingga aku terjatuh ke lantai. Julie menghampiriku dan membantuku untuk bangun.
" Keluar kalian dari rumahku! Aku tidak ingin melihat pasangan menjijikkan ada di rumahku!"
" Dengan senang hati aku akan keluar dari tempat terkutuk ini!"
Julie membantuku untuk berjalan ke arah mobilnya.
" Sebaiknya kita mencari hotel untuk kau beristirahat"
Aku bersyukur memiliki Julie yang perhatian kepadaku. Ia sangat baik dan perhatian terhadapku. Satu jam kemudian kami sampai di hotel.
" Rob, kau tunggu di hotel. Aku keluar sebentar untuk membelikanmu obat"
" Tidak usah, aku tidak apa - apa. Aku ingin bersama mu"
Julie memelukku erat dan aku membalas pelukannya.
" Terima kasih"
Tiba - tiba ponsel Julie berbunyi dan Julie menjauh dariku.
" Angel menelfonku dan ia menyuruhku untuk cepat pulang karena clara sakit"
" Ayo aku antar kau ke rumah. Aku ingin melihat kondisi Clara"
Akhirnya kami sampai di rumah dan Julie membawa Clara ke rumah sakit.
" Clara mengalami demam tinggi. Sebaiknya ia beristirahat di rumah dan minum obat sesuai resep"
" Terima kasih dokter"
Setelah dari rumah sakit, aku mengantar mereka ke rumah. Lalu aku kembali ke hotel untuk beristirahat
***
ROB POV
Aku mulai terbangun saat ponselku berbunyi dan aku langsung mengangkatnya
" Halo"
" Sebaiknya kau segera ambil barang - barang di rumah!"
Sebelum aku menjawab, Lucy mematikan telfonnya dan membuatku melempar ponsel ke sofa. Aku segera membersihkan diri dan aku pergi ke rumah untuk mengambil barang - barang ku
***
Saat tiba di rumah aku melihat koperku ada di depan teras. Lucy keluar dari rumah sambil menyilangkan tangan
" Segera ambil barang - barang mu dan jangan kembali lagi ke sini!"
" Dengan senang hati aku akan pergi"
Akhirnya aku terbebas dari Lucy dan di antara kami sudah berakhir.
***
JULIE POV
Kondisi Clara semakin membaik dan aku sangat bahagia karena Rob selalu ada bersama kami. Clara dan Angel sangat akrab dengan Rob dan aku sangat senang melihat kedekatan mereka
" Aku bersyukur bisa bersama kalian"
" Aku senang kau mau mendampingi kami"
" Aku dan Lucy resmi berpisah"
" Syukurlah kalau begitu"
" Saat ini tidak ada penghalang di antara kita"
" Aku ingin bercerai dengan Peter tetapi aku memikirkan anak - anak"
" Tenang sayang, sebentar lagi kita akan bersatu layaknya keluarga yang utuh"
Aku tidak sabar ingin segera bersama Rob. Hanya ia yang mampu membuatku bahagia. Rob memelukku dengan erat dan membuatku sangat bahagia.
" Aku ingin mengajak kau dan anak - anak berlibur bersama"
Tiba - tiba aku tersadar jika sejak tadi Clara dan Angel memperhatikan kami.
Aku dan Rob merasa canggung dengan tingkah kami.
" Kami ingin ibu dan paman menikah"
Aku dan Rob sangat terkejut sekaligus bahagia mendengar keinginan anak - anak untuk kami bersatu