PETER POV
Hampir dua puluh tahun aku menikah dengan Julie. Rasanya pernikahanku begitu hambar karena aku merasa dari awal Julie tidak pernah mencintaiku sehingga aku bersikap keterlaluan kepadanya.
Julie merupakan wanita yang sangat baik meskipun ia tidak pernah meluapkan perasaannya kepadaku.
" Peter, kenapa kau melamun?"
" Aku tidak apa - apa"
" Kau tidak usah berbohong. Aku kenal kau dari kita masih kecil"
" Sudahlah, aku mau pergi"
Saat aku ingin pergi meninggalkan Michael, tiba - tiba aku tidak sengaja menabrak seorang wanita dan aku sangat terkejut ketika melihat Lucy di depanku.
" Peter! Sudah lama kita tidak berjumpa! Bagaimana kabarmu?"
" Aku baik - baik saja."
" Kau masih sama seperti yang dulu ku kenal. Selalu kaku dengan wanita"
" Apa kau pikir dirimu seorang wanita yang sempurna?! Kau juga seorang wanita yang kaku!"
Tiba - tiba Michael datang menghampiri kami.
" Ternyata kalian saling mengenal"
" Michael, kenapa kau ada di sini?"
" Aku di sini menemani sahabatku, Peter Sheppard"
Michael merangkul bahuku dan Lucy terlihat sangat terkejut mendengar perkataan Michael.
" Aku tidak menyangka kau bersahabat dengan pria kaku seperti dia!"
" Lebih baik kita pergi dari sini, tidak ada gunanya berlama - lama dengan wanita itu"
Aku heran dengan perkataan Michael karena sepertinya ia mengenal Lucy tetapi aku tidak terlalu memikirkan dan mencoba untuk menghibur diri dengan mengajak Michael ke bar.
" Sepertinya kau mengenal Lucy"
" Aku sudah lama mengenalnya dan ia seorang wanita yang sangat angkuh dan menyebalkan"
" Ternyata tidak hanya aku yang berpikiran seperti itu"
" Dimana kau mengenal Lucy?"
" Aku mengenalnya sejak kami kuliah di oxford"
" Wow! Sungguh mengejutkan"
" Lucy dari dulu memang angkuh dan tidak semua orang menyukainya"
" Pantas saja tidak ada pria yang tahan bersamanya"
" Ku akui sekarang penampilannya terlihat berbeda"
" Apa kau menyukainya?"
" Tentu saja tidak! Aku mencintai istriku!"
" Peter, aku rasa pernikahanmu hanya sandiwara"
" Apa maksudmu?!"
" Aku tahu sejak awal kau di jodohkan dengan wanita pilihan ibumu"
" Aku tidak pernah menganggap pernikahanku sebuah sandiwara! Aku sangat mencintai Julie!"
" Maafkan aku"
" Sebaiknya aku pulang saja. Terima kasih telah menemaniku"
Aku memutuskan pulang ke rumah dengan perasaan yang kalut. Aku merasakan jika pernikahanku tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Aku jarang menghabiskan waktu bersama Julie dan anak - anakku. Rasanya aku ingin memutar waktu dan memulai hidup baru bersama keluargaku
***
JULIE POV
Aku sangat terkejut melihat kedatangan Peter. Ia berjalan ke arahku lalu bersujud di kaki ku.
"Maafkan aku, Julie. Selama ini aku tidak pernah menjadi suami yang baik untukmu. Aku ingin memulai semuanya dari awal karena aku sangat mencintaimu"
Aku sangat terharu mendengar perkataan Peter. Ia terlihat menyesal dan membuatku merasa bersalah terhadapnya.
"Aku yang seharusnya minta maaf padamu. Selama ini aku tidak bisa menjadi istri yang baik untukmu"
" Kau tidak salah, aku yang salah telah mengacuhkanmu dan merendahkanmu."
" Sudahlah Peter, kau jangan menyalahkan dirimu sendiri"
" Maafkan aku, Julie. Aku berjanji akan menjadi suami yang terbaik untukmu"
" Terima kasih Peter"
" Mulai sekarang aku ingin kita menjadi keluarga yang utuh dan bahagia"
Aku hanya terdiam mendengar perkataan Peter. Di dalam hati aku merasa bersalah terhadapnya karena aku mencintai pria lain.
Aku berharap Peter tidak akan pernah tahu hubungan yang ku jalani bersama Rob
***
ROB POV
Beberapa hari ini Julie tidak menghubungiku. Aku sangat khawatir memikirkan keadaannya. Aku mencoba menghubunginya tetapi ponselnya tidak di angkat.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke rumahnya. Saat tiba disana, aku sangat terkejut melihat Julie yang berciuman dengan Peter. Rasanya hatiku hancur melihat kemesraan mereka.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dan menjauhi Julie.
***
JULIE POV
Rasanya tidak nyaman terus - terusan berpura - pura di hadapan Peter. Meskipun aku mencoba untuk mencintai Peter tetapi bayangan Rob selalu melintas di pikiranku.
Akhirnya aku mencoba untuk menghubungi Rob tetapi ponselnya tidak aktif. Aku sangat cemas memikirkan Rob.
Tidak beberapa lama aku melihat ada mobil yang melintas di depan rumahku dan aku sangat terkejut melihat Clara yang keluar dari mobil Rob.
Lalu mobil itu pergi begitu saja dan Clara berlari ke arahku.
" Ibu, tadi aku di antar paman Rob dan ia mengajakku berbelanja"
" Apa yang paman katakan kepadamu?"
" Paman berkata akan pergi ke Los Angeles dan ia tidak akan kembali kesini"
Rasanya aku ingin pergi menemui Rob dan mengatakan kepadanya untuk tidak pergi meninggalkanku
" Clara, ibu pergi sebentar. Bilang pada ayahmu jika ibu pergi menemui teman lama ibu"
Akhirnya aku pergi ke hotel untuk menemui Rob. Saat tiba disana aku bergegas ke kamar Rob. Aku sangat beruntung bertemu Rob meskipun ia terlihat tidak suka dengan kedatanganku.
" Ada apa kau datang kesini?"
" Aku ingin menemuimu"
" Sebaiknya kau pulang saja! Hubungan kita sudah berakhir!"
" Mengapa kau berkata seperti itu?"
" Bukannya kau sudah berbaikan dengan suamimu?"
" Darimana kau tahu?"
" Sudahlah, lebih baik kau kembali bersama suamimu!"
" Aku mohon jangan seperti ini. Aku sangat mencintaimu"
" Lupakan aku!"
Sebelum Rob mengunci pintu, aku menarik tangannya dan memeluk tubuhnya seerat mungkin.
" Aku mohon jangan tinggalkan aku! Aku sangat mencintaimu"
" Julie"
Tiba - tiba Rob membawaku masuk ke dalam kamarnya dan kami mulai bercinta hingga terlelap
***
PETER POV
Aku sangat kebingungan saat mencari Julie. Clara memberitahuku jika Julie pergi menemui teman lamanya. Aku sangat takut kehilangan Julie.
Tiba - tiba di tengah jalan, aku melihat seorang wanita yang di serang gerombolan pria. Saat aku ingin menyerang gerombolan itu, mereka lari sekencang mungkin dan aku sangat terkejut melihat Lucy yang menangis sambil menutupi tubuhnya
" Lucy, apa kau baik - baik saja?"
" Tinggalkan aku!"
" Sebaiknya ku antar kau pulang. Mereka sudah pergi dan tidak akan mengganggumu"
Akhirnya Lucy menurutiku dan aku mengantarnya sampai ke rumahnya.
" Terima kasih telah menolongku"
" Sebaiknya kau beristirahat"
Tiba - tiba Lucy memelukku dan ia menciumku dengan kasar. Aku hampir saja terhanyut oleh ciumannya dan aku sadar saat ponselku berbunyi. Lalu aku mendorong tubuh Lucy menjauh dariku.
" Halo, Clara"
" Ayah, ibu sudah pulang ke rumah"
" Syukurlah kalau begitu. Ayah akan segera kembali ke rumah"
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dan aku tidak menghiraukan Lucy yang memanggil namaku.
***
Aku merasa bersalah saat bertemu Julie. Rasanya aku sangat malu dengan perbuatanku yang sangat tidak pantas
" Maaf aku baru tiba di rumah"
" Seharian aku mencarimu. Aku sangat mengkhawatirkanmu"
" Maafkan aku, Peter. Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahanku"
Aku berjanji di dalam hati untuk melupakan kejadian saat bersama Lucy. Aku ingin memulai hidup baru bersama Julie dan anak - anakku
***
PETER POV
Sejak saat itu aku tidak bisa melupakan Lucy. Ciumannya membuatku terlena dan ingin rasanya mencicipi bibirnya yang manis.
Tiba - tiba aku tersadar jika yang aku pikirkan salah besar. Tidak sepantasnya aku memikirkan wanita lain sedangkan Julie setia mendampingiku.
" Peter, aku ingin keluar sebentar"
" Kau mau kemana?"
" Aku ingin bertemu dengan temanku"
" Biar aku yang mengantarmu"
" Tidak usah, aku bisa berangkat sendiri"
" Jaga diri dengan baik"
Akhir - akhir ini Julie sering pergi menemui temannya. Aku sering kesepian karena tidak ada yang menemani. Akhirnya aku memutuskan mengajak Michael untuk minum bir di pub.
" Sepertinya kau butuh teman"
" Tepat sekali! Akhir - akhir ini Julie sering pergi menemui temannya sehingga aku tidak ada teman untuk berbincang"
" Apa kau tidak curiga terhadap Julie?"
" Apa maksudmu?"
" Bukan apa - apa. Lupakan saja perkataanku. Anggap aku tidak pernah menanyakan padamu"
Aku tidak pernah berpikir jika Julie selingkuh dengan pria lain. Selama ini ia sangat setia terhadapku.
Tiba - tiba aku melihat seorang wanita yang beberapa hari ini menghantui pikiranku. Ia berjalan ke arahku dengan tatapan yang tajam
" Hai Peter! Aku tidak menyangka bertemu denganmu disini"
Aku tidak berani menatapnya karena bibirnya sangat menggodaku. Rasanya aku ingin merasakan bibirnya di bibirku.
" Kenapa kau tidak berani menatapku? Apakah aku sangat menakutkan bagimu?"
" Aku tidak ada waktu untuk mu. Jadi sebaiknya kau pergi dari hadapanku!"
" Baiklah kalau begitu, aku akan pergi tetapi kau jangan menyesal jika tidak bisa tidur karena memikirkanku"
Aku sangat bersyukur Lucy pergi dari hadapanku. Aku menghabiskan minumanku yang tersisa dan beranjak pergi dari pub.
" Peter! Tunggu aku!"
" Maaf, aku lupa jika kau pergi bersamaku"
" Sepertinya kau mulai mabuk. Biar aku saja yang menyetir"
Rasanya mataku terasa berat dan aku terhanyut di dalam mimpi.
***
JULIE POV
Aku sangat terkejut melihat Peter yang mabuk. Selama berumah tangga, aku tidak pernah melihatnya seperti ini.
" Bagaimana bisa Peter seperti ini?"
" Aku juga tidak tahu. Sepertinya ia banyak pikiran"
" Apa kau tahu apa yang dipikirkannya?"
" Ia bercerita padaku jika ia kesepian karena kau lebih banyak menghabiskan waktu bersama temanmu"
Aku merasa bersalah terhadap Peter. Selama ini aku banyak menghabiskan waktu bersama Rob daripada bersama Peter.
" Terima kasih kau mau memberitahuku"
" Aku sarankan sebaiknya kau putuskan pilihanmu. Jangan sampai kau menyakiti orang - orang terdekatmu"
" Aku tidak mengerti maksudmu"
" Julie, aku tahu kau berhubungan dengan Rob. Meskipun Rob temanku tetapi aku tidak ingin kau menyakiti Peter"
Aku hanya terdiam mendengar perkataan Michael. Aku sangat malu dengan perbuatanku yang mengkhianati Peter.
" Baiklah kalau begitu aku pergi. Tolong pikirkan perkataanku. Jangan sampai kau menyesal di kemudian hari"
Aku merenungkan perkataan Michael sambil memandang Peter yang tertidur lelap. Aku memikirkan pernikahan kami yang berjalan dua puluh tahun lebih.
Rasanya aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Peter tahu aku berselingkuh. Aku tahu selama ini batinku tersiksa karena perilakunya yang kasar terhadapku.
Tetapi setelah ia berjanji untuk berubah, hatiku tidak bisa mencintainya setulus aku mencintai Rob. Terkadang aku berpikir untuk bercerai dan memilih hidup bersama Rob.
Lalu aku mulai berpikir jika aku tidak mungkin menyakiti hati anak - anakku.
Saat ini aku hanya bisa berharap semoga Peter tidak pernah tahu tentang perselingkuhanku
***
ROB POV
Hari ini terasa berbeda. Sejak tadi aku melihat Julie yang terdiam tanpa mengajakku berbicara.
" Kenapa kau diam saja? Apakah ada masalah?"
" Tidak ada, aku hanya kelelahan"
" Sebaiknya kau beristirahat. Aku tidak ingin melihatmu sakit"
Julie berbaring di ranjang dan aku meninggalkannya sendiri di kamar. Aku lihat akhir - akhir ini Julie banyak berubah.
Ia terlihat pendiam dan berbeda dari biasanya. Aku berpikir jika ia memiliki masalah dengan Peter tetapi aku tidak ingin ikut campur urusan pribadinya.
***
Jam 7 malam, Julie berpamitan pulang dan aku mengantarnya pulang ke rumah.
" Maaf merepotkanmu. Sepertinya besok kita tidak bisa bertemu karena aku menemani Peter ke New Jersey"
" Baiklah kalau begitu"
" Selamat malam Rob"
Ada kesedihan di mata Julie. Aku bisa merasakan jika ia menyimpan sesuatu dariku sehingga ia tidak memberitahuku tentang apa yang terjadi.
Sejujurnya aku tidak ingin kehilangan Julie karena hanya ia satu - satunya wanita yang ku cintai. Aku ingin hidup bersamanya dan menghabiskan masa tua dengannya
***
PETER POV
Saat ini aku berlibur ke New Jersey bersama Julie dan anak - anakku. Rasanya sangat menyenangkan bisa berkumpul bersama mereka.
Orang tua ku sangat rindu dengan ku dan kedua cucunya. Mereka sangat senang melihat kami sangat akrab dan kompak.
" Kami sangat senang dengan kedatangan kalian. Ibu sudah membuatkan masakan yang spesial"
" Terima kasih ibu, kami sangat senang bertemu dengan ayah dan ibu"
Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku melihat nomor asing yang tidak aku kenal di layar ponselku.
" Halo"
" Hai Peter! Masih ingatkah kau denganku?"
Aku sangat terkejut mendengar Lucy menelfonku. Suaranya sangat khas di telinga ku
" Darimana kau tahu nomorku?"
" Itu tidak penting karena saat ini aku ingin bertemu denganmu"
" Sudahlah, aku tidak ada waktu"
Aku mematikan telfon dan melemparnya ke atas sofa. Aku sangat kesal karena Lucy mengganggu pikiranku. Bayangannya terlintas dibenakku dan membuatku tidak bisa melupakannya.
" Peter, kenapa kau terlihat murung?"
" Aku tidak apa - apa, Julie. Sebaiknya kau membantu ibu di dapur"
" Aku baru selesai membantu ibu menyiapkan makanan"
" Ya sudah, sekarang kau panggil anak - anak untuk makan bersama. Nanti aku menyusul"
" Baiklah aku panggil anak - anak untuk makan bersama"
Suara Lucy terngiang - ngiang di ingatanku. Rasanya aku tidak bisa berkonsentrasi terhadap apapun. Aku semakin merasa bersalah terhadap Julie karena sampai saat ini aku tidak bisa berhenti memikirkan Lucy.
***
MICHAEL POV
Rasanya sangat menyebalkan ketika Lucy datang ke kantorku. Ia meminta nomor kontak Peter.
" Untuk apa kau datang kesini?"
" Aku kesini ingin meminta nomor kontak Peter"
" Ada urusan apa kau dengan Peter?"
" Kau selalu saja ikut campur urusanku. Memangnya aku tidak boleh mendekati Peter?!"
" Kau gila! Peter sudah menikah dan kau ingin mengganggunya!"
" Sudahlah, beritahu aku sekarang nomor Peter. Jika tidak aku akan menyuruh atasan mu untuk memecat mu sekarang juga!"
" Dasar kau selalu mengancam orang lain! Pantas saja Rob tidak tahan hidup bersama mu!"
" Cepat beritahu aku kontak Peter!"
Aku melempar ponsel ku ke arahnya dan ia sangat marah padaku. Lalu ia mencari nomor kontak Peter di ponselku.
" Terima kasih atas bantuanmu. Selamat tinggal Michael"
Sangat menyebalkan bertemu dengan wanita angkuh seperti Lucy. Aku berharap semoga Peter tidak tergoda dengan rayuan Lucy
***
JULIE POV
Sejak tadi aku melihat Peter terlihat kesal. Aku bingung menghadapi sikapnya yang berubah - ubah.
" Peter, kenapa kau tidak makan?"
" Aku tidak lapar. Sebaiknya kau tinggalkan aku sendiri"
" Baiklah kalau itu maumu"
Aku merasa jika Peter menyembunyikan sesuatu dariku. Rasanya membuatku penasaran dan aku ingin mencari tahu tentang rahasia yang di sembunyikan Peter.
***
PETER POV
Akhirnya aku kembali ke New York bersama keluargaku. Meskipun begitu aku merasa tidak tenang karena Lucy selalu menghubungiku dan merayu ku dengan suaranya yang menggoda.
Rasanya aku ingin menghilang agar Lucy tidak menggangguku. Aku tidak ingin mengkhianati Julie karena julie sangat baik terhadapku.
" Julie, sepertinya aku harus pergi ke Los Angeles karena ada urusan kantor"
" Kapan kau kembali?"
" Aku tidak tahu. Mungkin minggu depan aku kembali ke New York"
" Jaga diri dengan baik"
" Iya sayang"
Aku memutuskan pergi ke Mansion untuk menenangkan diri. Setelah tiba di sana, aku beristirahat di kamar. Betapa terkejutnya aku melihat ada jam tangan pria yang terletak di atas nakas.
Aku mulai curiga jika ada orang lain yang memasuki kamarku. Aku mulai mengelilingi mansion tetapi tidak menemukan siapapun.
Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke rumah sambil membawa jam tangan untuk ku tunjukkan kepada Julie.
***
JULIE POV
Aku sangat terkejut ketika Peter datang sambil membawa jam tangan milik Rob di hadapanku
" Katakan padaku! Jam tangan milik siapa ini?!"
" Aku tidak tahu! Dimana kau menemukannya?"
" Jawab pertanyaanku! Apakah ini milik selingkuhanmu?!"
Aku terdiam tanpa menjawab pertanyaan Peter. Ia menarik wajahku hingga aku dapat menatapnya.
" Julie! Katakan padaku yang sebenarnya! Jam tangan ini milik siapa?!"
" Aku tidak tahu!"
" Dasar pembohong! Kau tega mengkhianati kepercayaanku setelah semuanya ku berikan untukmu!"
Aku bersujud di kaki Peter tetapi ia menendangku hingga aku jatuh tersungkur di lantai.
" Mulai sekarang kita bercerai! Aku tidak mau hidup bersamamu! Sekarang kau kemas barang - barang mu dan pergi dari rumahku!"
" Aku mohon maafkan kesalahanku!"
" Aku tidak sudi memiliki istri sepertimu!"
Peter menarik tanganku dengan kasar dan membawaku masuk ke dalam kamar.
" Ambil barang - barang mu dari dalam lemari dan segera pergi dari sini!"
Dengan terpaksa aku mengemasi barang - barangku dan memasukkannya ke dalam koper.
" Cepat pergi dari rumahku! Kau tidak perlu memikirkan anak - anak karena mereka akan ikut bersamaku!"
Berkali - kali aku meminta maaf tetapi Peter tetap menyuruhku untuk pergi. Aku sangat sedih kehilangan anak - anakku. Mereka sangat berharga bagiku.
" Ibu jangan pergi! Kami sangat menyayangi ibu!"
" Clara, Angel, kalian masuk ke dalam kamar!"
Aku tidak tega melihat anak - anakku terluka karena berpisah denganku. Aku memutuskan untuk pergi ke apartemen Rob dan menginap di sana.
" Julie! Apa yang terjadi?"
" Peter tahu tentang hubungan kita dan ia menyuruhku untuk pergi dari rumah"
" Kau jangan sedih. Aku selalu ada di sampingmu"
" Aku sangat sedih karena tidak bisa bertemu dengan anak - anakku"
" Kau pasti bisa bertemu dengan anak - anakmu. Aku akan menjemput mereka ketika Peter tidak ada di rumah"
" Terima kasih kau mau menolongku. Aku tidak bisa hidup tanpa anak - anakku"
Aku bersyukur memiliki Rob di dalam hidupku. Ia sangat baik dan pengertian terhadapku. Aku berharap semoga kesedihan ini segera berakhir dan aku bisa berkumpul bersama anak - anakku
***
ROB POV
Hari ini aku pergi ke rumah Julie untuk menjemput Clara dan Angel ikut bersamaku ke apartemenku.
" Paman Rob!"
" Clara, cepat kau suruh Angel untuk mengemasi barang - barang kalian!"
" Paman ingin membawa kami kemana?"
" Ibu mu menyuruh paman menjemput kalian. Ia sangat ingin bertemu dengan kalian"
Clara dan Angel segera mengemasi barang - barang mereka dan ikut bersamaku untuk bertemu Julie.
" Terima kasih paman mau menjemput kami untuk bertemu dengan ibu"
Tidak beberapa lama kami sampai di apartemen. Julie sangat terharu melihat Clara dan Angel memeluknya.
" Kami sangat merindukan ibu"
" Ibu juga sangat merindukan kalian"
" Kami tidak ingin berpisah dari ibu"
" Kalian tenang saja. Paman akan menjaga kalian dari ayah kalian"
" Terima kasih paman"
Julie tersenyum padaku dan aku membalas senyumnya. Terlihat dari raut wajah Julie yang sangat bersyukur kedua anaknya kembali ke sisinya
***
PETER POV
Saat aku kembali ke rumah, aku tidak menemukan Clara dan Angel. Aku berusaha mencari mereka di sekitar rumah tetapi tidak menemukan mereka.
Aku menghubungi Michael untuk membantuku mencari keberadaan anak - anakku.
" Michael, bisakah kau menolongku?"
" Ada apa peter? Mengapa kau terdengar seperti orang panik?"
" Clara dan Angel menghilang dari rumah. Aku berusaha mencari mereka di sekitar rumah tetapi mereka tidak ada"
" Tunggu aku! Aku segera ke rumahmu"
" Terima kasih Michael"
Satu jam kemudian Michael tiba di rumahku. Ia terlihat bingung melihatku yang begitu panik mencari anakku.
" Ayo kita mencari Clara dan Angel"
Akhirnya aku dan Michael mengelilingi kota sambil mencari anak - anakku tapi hingga larut malam kami tidak menemukan mereka.
Aku sangat sedih memikirkan kedua anakku. Aku tidak ingin kehilangan mereka karena mereka sangat berharga bagiku.
" Kau jangan putus asa. Pasti besok kita bisa menemukan kedua anakmu"
" Terima kasih atas bantuanmu. Maaf merepotkanmu seharian ini"
" Tidak apa - apa. Aku siap menolongmu kapan saja"
Aku bersyukur memiliki teman seperti Michael. Ia selalu membantuku dan tidak pernah mengharap imbalan apapun.
Aku memutuskan pergi ke bar untuk minum dan melepaskan penat. Tiba - tiba aku melihat Lucy berjalan ke arahku sambil membawa minuman
" Hai Peter! Sudah lama tidak bertemu denganmu"
" Mau apa kau menghampirku?"
" Aku ingin menemanimu. Apakah tidak boleh?"
" Aku tidak butuh ditemani. Lebih baik kau pergi dari hadapanku!"
" Bagaimana jika aku tidak mau? Aku tahu kau sekarang membutuhkan teman untuk menghangatkanmu di ranjang"
" Jaga mulutmu! Aku tidak sudi berhubungan denganmu!"
Tiba - tiba Lucy menarik tanganku dan membawaku ke ruangan lalu ia mengunci pintunya agar aku terperangkap dengannya.
" Ruangan apa ini?! Mengapa kau membawaku kesini?!
" Sudahlah, kau tidak usah banyak bertanya. Malam ini biarkan aku menjagamu"
Entah sejak kapan Lucy menciumku karena aku terhanyut dengan ciumannya yang memabukkan dan akhirnya aku bercinta dengan Lucy hingga kami terlelap.
***
ROB POV
Aku merasakan kebahagiaan di raut wajah Julie. Ia tersenyum ketika melihat anak - anaknya bahagia. Rasanya hatiku sangat senang melihat Julie bahagia.
" Aku sangat bahagia bisa berkumpul dengan anak - anakku. Terima kasih kau telah membawa anak - anakku ke sisiku"
" Aku berjanji akan melakukan apapun untuk membahagiakanmu"
" Terima kasih Rob. Aku sangat beruntung memilikimu di hidupku"
Aku memeluk Julie dengan erat dan ia membalas pelukanku. Aku berharap bisa melindunginya sepanjang umurku