bc

SHERINA : Back to Young

book_age12+
174
FOLLOW
1K
READ
drama
tragedy
comedy
no-couple
humorous
serious
mystery
soul-swap
school
substitute
like
intro-logo
Blurb

"Kilas balik kehidupan seorang anak tentara"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Apa keinginanmu sebagai wanita selama hidup? Jelas saja selain ingin memiliki paras yang cantik tentu saja satu dari semua diantara kita memiliki keinginan karier yang bagus.

Sherina Arimajaya, umurnya sudah menginjak 26 tahun namun sudah memiliki karier yang sangat amat bagus yaitu menjadi CEO di perusahaan yang ia dirikan sendiri dari umur 23 tahun. Selain kariernya yang amat cemerlang, Sherina dikaruniai wajah yang amat cantik. Sangat disayangkan, Sherina memiliki trauma hubungan karena mantan gebetannya sewaktu masa kuliah.

Kecelakaan naas menimpa Sherina, beruntungnya wanita tersebut selamat. Namun, ada yang aneh saat dirinya sadar. Sherina berada ditubuh orang lain. Ditubuh seorang anak gadis berusia 17 tahun, Sherina Putri Haiput gadis yang hidup dilingkup milliter. Gadis yang memiliki orang tua berprofesi sebagai tentara. Namun anehnya, gadis yang namanya mirip seperti Sherina adalah korban bully disekolah bahkan dilingkup komplek perumahannya.

Bagaimana jadinya Sherina yang terbiasa hidup serba enak dan canggih, harus mencoba hidup dirumah dinas yang serba serbi pas. Bagaimana jadinya Sherina yang terbiasa mendengar pujian, kini harus mendengar cacian dan makian.

Ada apa dengan gadis Sherina yang berusia 17 tahun ini?

chap-preview
Free preview
1. Keluarga Arimajaya
Wanita dengan pakaian serba hitam itu melangkah masuk kedalam sebuah mansion yang sangat megah. Suara hentakan runcing heels memecah keheningan yang tercipta di teras mansion tersebut. Semua penjaga dan pelayan yang ada langsung membukkukan tubuhnya ketika bertemu wanita tersebut. Sampai saat didepan pintu, seorang pelayan membukakan pintu tersebut, masih dengan posisi yang menunduk sopan kepada wanita tersebut. "Selamat Malam Nona, tuan besar, nyonya dan tuan muda beserta nyonya muda semua sudah ada di meja makan." Wanita tersebut mengangguk, kemudian masuk kedalam masion yang terlampau megah tersebut. Langkah kakinya membawa wanita tersebut ke ruang makan di mansion mewah ini. Lagi, semua pelayan dan penjaga yang ada di dalam rumah ketika berpapasan dengan wanita tersebut langsung minggir dan menunduk penuh hormat. Kaki wanita tersebut terhenti didepan ruang makan, membuat orang orang yang berada dimeja makan langsung menatap kearah wanita tersebut. "Welcome Sherina!" sambut laki laki yang sudah berumur tersebut yang berdiri dari duduknya dengan senyum lebar kearah Sherina Wanita yang disapa Sherina itu tersenyum, bukan senyum hangat atau senyum sapaan rindu kepada keluarga tersebut. Melainkan senyum formalitas. Suara gesekan antara heels dan marmer lantai tersebut mengisi kesunyian ruang makan keluarga tersebut. Terlihat bahwa orang orang yang ada dimeja makan tersebut kaget dengan kehadiran Sherina. Namun, wanita tersebut mengabaikan pandangan orang orang yang tak suka tersebut. Kakinya membawa Sherina mendekat kearah lelaki paruh baya tersebut, masih dengan senyum formalitasnya. "Long time no see Pa, selamat sudah keluar dari rumah sakit" buka suara Sherina sembari memberikan buket bunga yang ia bawa sejak tadi kepada laki laki paruh baya yang ia panggil Papa. Haris Arimajaya tersenyum senang melihat putrinya hadir dimakan malam dalam rangka menyambut dirinya yang baru saja keluar rumah sakit. Haris membuka tangannya, mempersilahkan Sherina untuk duduk bergabung dengan mereka untuk makan malam bersama. "Tidak Pa, aku kesini hanya karena Papa menelfon ku dan bilang akan mengatakan sesuatu" saut Sherina melihat gerakan tangan Papanya untuk meminta Sherina bergabung bersama mereka. "Sherina! Kamu tidak ingin menyapa kakak kakak mu terlebih dahulu kah?" Wanita yang dipanggil namanya oleh salah satu laki laki dimeja makan menoleh, menatap yang mau tidak mau harus Sherina akui bahwa ia adalah abangnya. "Tidak perlu, aku sibuk" Dion Arimajaya membelakkan matanya, kesal karena adik bungsu mereka selalu saja tidak sopan kepada dirinya dan anak pertama dikeluarga ini. "Heh, kau kira hanya kau saja yang sibuk? Aku juga sama sibuknya. Apa lagi aku CEO di salah satu perusahaan Papa. Kau tau itu!" seru Nilam Arimajaya, tidak mau kalah dengan Sherina "Betul kata kak Nilam, memangnya kau siapa bisa bicara seperti itu? Cih! Sombong sekali!" Kompor Dion Melihat pertikaian antara Dion, Nilam dan Sherina -walaupun Sherina hanya diam saja dan yang ribut adalah Dion dan Nilam- wanita dengan jabatan nyonya besar di mansion tersebut menggeretakan mejanya, meminta untuk Dion dan Nilam berhenti. Haris menatap miris kedua anak laki lakinya, padahal mereka adalah lelaki, calon pemimpin dan yang memang seharusnya memimpin. Tetapi sifat mereka sama sekali tidak mencerminkan hal tersebut. "Sherina, dua tahun lagi Papa-mu ini akan pensiun dari jabatan ku sebagai direktur utama. Melihat bagaimana cara-mu membangun perusahaan kosmetik mu sendiri, serta bagaimana signifikannya kenaikan saham dan omset perusahaan mu. Dengan ini, Aku akan menunjuk mu sebagai the next direktur utama Arimajaya Crop. Dan akan Papa umumkan besok di rapat bersama para pemegang saham" Semua yang berada di meja makan membelakkan matanya kaget, berteriak heboh seakan tidak terima dengan pernyataan tuan besar keluarga Arimajaya tersebut. Tidak habis fikir. Aina Arimajaya, sang nyonya besar dikeluarga tersebut menatap Sherina, kedua mata mereka bertemu. Aina menggunakan kesempatan itu sebagai peluang, matanya seakan mengatakan bahwa Sherina harus menolak hal tersebut. "Baik Pa. Aku siap" putus Sherina yang membuat Haris tersenyum senang "Pa! Apa apaan ini? Aku adalah anak lelaki pertama dikeluarga ini, seharusnya yang memegang posisi tersebut adalah aku!" Teriak Nilam tidak terima Dion yang tengah ditenangkan oleh istrinya ikut bersuara "Betul, setidaknya jika tidak kak Nilam, masih ada aku! Anak laki laki dirumah ini. Mengapa Papa memberikannya kepada Sherina?!" Namun, Haris mengabaikan protesan kedua anaknya serta istrinya. Tetap menatap Sherina dengan senyum senang. Sudah lama Sherina tidak pernah menerima permintaannya dan saat Sherina menerima permintaannya yang cukup sulit ini, Haris dapat bernafas lega. "Tapi Pa, apakah aku boleh memecat karyawan dan CEO yang merugikan perusahaan?" Jeda Sherina yang membuat sang Papa tersenyum penuh makna, kemudian mengangguk "Tentu saja, namun dengan alasan yang jelas pastinya" "Ya Pa, seperti CEO yang melakukan k*******n kepada karyawannya hanya karena melalukan kesalahan kecil namun luka yang CEO itu berikan kepada karyawan cukup besar sehingga membuat perusahaan mengganti rugi cukup banyak setiap bulannya untuk biaya pengobatan" sindir Sherina dengan ekor mata yang mengarah kepada Dion. Mendengar sindiran dari Sherina, seketika Dion diam dari protesannya. "Atau, seperti CEO yang terus mengambil uang perusahaan untuk membelikan barang barang branded dan limitied editon untuk istri dan selingkuhannya serta terus melakukan pelecehan s*****l kepada karyawan wanita diperusahaan" Kali ini, Nilam membelakkan matanya kaget. Istrinya bahkan ikut kaget mendengar perkataan Sherina. Dari satu rumah, semua mengetahui perselingkuhan Nilam, kecuali istrinya. Haris tersenyum menatap Sherina "Lakukan apapun yang menurut mu baik untuk perusahaan Nak, Papa akan mendukung mu" Mendapat dukungan seperti itu, Sherina menganggukan kepalanya kemudian membukkukan kepalanya sopan kearah Haris. "Baik Pa, aku pamit" tutup Sherina kemudian jalan meninggalkan meja makan yang cukup panas tersebut. Sherina berjalan cukup lantang, senyum bangga terpancar di wajahnya selama ia berjalan keluar dari mansion panas tersebut. Dari usia 23 tahun ia mencoba membuka usaha kosmetik, sampai dimana usianya kini 26 tahun usaha kosmetiknya berubah menjadi perusahaan besar serta bergengsi. Seperti yang sudah Haris jabarkan, saham serta omset perusahaannya naik dan melesat keatas jauh selama 3 tahun ini. Tentu bukan usaha yang mudah bagi Sherina, apalagi saat itu ia lakukan ketika baru saja lulus satu tahun dari universitas di luar negeri. Saat sudah diluar manison, Sherina menarik nafasnya dalam. Menikmati euforia kemenangannya. Tangan Sherina ia gunakan sendiri untuk menepuk bahunya sendiri dengan semangat "Kerja bagus Sherina!" Bangga Sherina pada dirinya sendiri Senyum kebahagiaan terus terpancar dari wajah Sherina, kakinya membawa Sherina masuk kedalam mobil yang bersupir serta ada manajer perushaannya didalam. "Bagaimana Bu? Apakah berjalan lancar?" Tanya Manajer itu takut takut, tahu bahwa bosnya ini tidak bersahabat dengan saudara saudaranya Senyum bahagia Sherina kembali terpancar "Tunggu saja, besok kamu akan menemukan namaku dikoran koran, Manajer Surya" ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.0K
bc

Romantic Ghost

read
162.5K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.9K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook