pagi pagi Rama sudah sangat rapih di karenakan dia mau menjemput kekasihnya, Kareng orang tua zulva yang berada di kampung tidak bisa menjemput anaknya.
begitu tiba di kamar ruangan kekasihnya yang di sambut senyuman manis seolah tidak terjadi apa-apa , Rama mendekati zulva lalu memeluk dengan erat membuat zulva susah bernapas
"iih aku susah nafas"ucap zulva dengan nafas yang tersengal-sengal Rama pun melepaskan pelukannya itu.
"abisnya aku seneng banget kembali seperti sediakala" ucap Rama
"yah Alhamdulillah mudah mudahan tidak terjadi apa-apa lagi pada diriku"
"iya amiinn"
mereka berdua langsung bergegas merapihkan barang barang dan seger pulng dari rumah sakit itu . Dari sepanjang perjalanan meraka Tampa bicara hanya keheningan, lalu zulva menyandarkan kepalanya ke bidang d**a Rama dengan sigap Rama melingkarkan tangannya ke pinggang zulva, pelukan Rama sangat erat seolah tak mau di pisahkan lagi, zulva pun tertidur pulas di pelukannya Rama. sesampainya di tempat tujuan mereka, Rama yang gak tega membangun kan zulva langsung aja membopong zulva lalu dia tidurkan di atas ranjang dan menyelimuti nya. Rama hanya tersenyum melihat kekasihnya itu yang sedang tertidur itu dengan spontan mengecup bibir zulva yang merah merona dengan cepat membuat zulva terbangun dari tidurnya, dia kaget atas apa yang Rama lakukan pada dirinya, ini pertama kalinya Rama mencium zulva walupun hanya secepat kilat tapi Rama seolah tidak merasa bersalah dia hanya tersenyum saja melihat wajah kekasihnya itu merah seperti tomat matang.
"aku kecup sedikit langsung terbangun, apa kamu putri tidur yah?"goda Rama
"apa sih kamu"saut zulva dengan malu malu. Rama hanya tersenyum geli melihat tingkah laku kekasihnya itu.
"yaudah kalo gitu aku pulang dulu ya"
"yaudah hati hati di jalan"
"gak mau kecup lagi nih" goda Rama sambil menaik turunkan alisnya yang tebal itu,zulva hanya mengerutkan keningnya
"ih kamu yah mulai m***m deh"ucap zulva dengan nada kesal sambil cemberut yang membuat Rama semakin gemas saja.
"kamu kalo cemberut kaya gini nambah cantik sumpah"
"iih kamu bikin kesel aku aja yah"sambil memalingkan wajahnya yang membuat Rama tercengek melihat kekasihnya itu.
"yaudah deh aku pulang aja"
"yaudah sana pergi"saut zulva dengan sedikit nada kesal
"assalamualaikum sayang"
"iya waalaikumsalam"
*****
Di perkejaan Risma di buat kebingungan dengan keadaan sahabat nya itu karena zulva maupun Rama tidak memberi kabar ponselnya zulva pun tidak bisa di hubungi. Dari mulai semenjak zulva jatuh sakit sampai saat ini Risma belum tahu kabar nya.
"aku perhatiin kamu kayanya lagi kebingungan gak seperti biasanya yang selalu cerita setiap saat"ucap Rizal
"aku lagi cemas dengan keadaan sahabat ku zulva?"saut Risma
"kamu jangan terlalu cemas gini dong, kan ada Rama juga yang pasti selalu jagain dia"ucap Rizal sambil mengelus-elus rambut Risma.
"iya sih"
"kamu belum makan kan dari pagi "sambil menatap Risma yang pikirnya entah kemana
"aku gak napsu makan apa lagi melihat sahabatku masuk rumah sakit, mana belum ada kabar lagi"
"kamu harus makan dong, kalo gak makan entar kamu sakit juga,trus masuk rumah sakit , kamu gak mau kan masuk rumah sakit"ucap Rizal senyuman
"gak mau "saur Risma sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"yaudah kita makan bareng yu, lagian ini udah masuk jam makan kan?"ucap Rizal yang meyakinkan Risma. Risma hanya mengangguk saja lalu Rizal menggandeng tangan Risma menuju belakang menuju tempat makan karyawan. Dari arah belakang Adi memperhatikan mereka kedua orang itu. Adi yang berpikir ini hanya akal akalan Rizal saja untuk mendapat perhatian dari gadis itu. Adi pun menghampiri mereka berdua hanya ingin menggangu saja.
"uhukk uhukk ekkmmp" Adi hanya berpura pura batuk tapi Rizal tahu apa maksud dari Adi tersebut.
"maksud lo apa pura pura batuk di depan gw"ucap Rizal dengan nada yang sedikit kesal karna tiba tiba Adi datang.
"PD amat sih Lo, gw disini mau makan yah , lihat nih gw bawa sepiring nasi goreng" saut Adi yang langsung duduk di sebelah Risma uang membuat Rizal sedikit cemberut itu.
"Sanah pergi jauh jauh"dengan tatapan penuh dendam
"gitu amat sih sama gw, apa karna gak mau di ganggu yah PDKannya?" ucap Adi dengan tatapan jail dengan di barengi naik turun kan alisnya .
"apaan sih loh"saut Rizal dengan muka yang mulai memerah itu.
"yaudah deh gw makanya di sebelah sana sama yang lain, biar gak mengganggu kencan kalian"ucap Adi sambil menjauh dari mereka. sedang kan Risma hanya terdiam saja melihat kedua lelaki tampan itu lagi beradu argumen.
"maaf yah si b******k itu, masalah bicara yang tadi"
"beneran juga gak apa-apa ko"ucap Risma dengan santainya yang sambil memasukkan makanannya ke dalam mulutnya itu.sontak sajak Rizal terdiam sedikit kebingungan dan juga penasaran atas jawan Risma tadi.
"maksud kamu gak apa-apa gimana?"ucap Rizal dengan polos
"hmmp ,,, yah gitu deh"saut Risma di barengi dengan senyuman manis bahkan mengalahkan manisnya gula Jawa. yang membuat Rizal semakin kebingungan.
"kamu membuat aku bingung"sambil menggaruk garukan kepalanya yang tidak terasa gatal itu.
"yah mau apa lagi, emang kaya gitu kan?"ucap Risma sambil minum, Rizal hanya terdiam saja. emang Risma tau kalo Rizal naruh hati padanya.
*****
Pagi yang sangat cerita ini, membuat Rama bersemangat kembali masuk kerja walupun zulva belum bisa masuk di karenakan zulva masih belum tentu kembali sehat .
"Rama!" panggil Risma dari arah belakang sontak saja membuat Rama membalikan badannya dan mencari sumber dari suara tadi. segera Risma berlarian menuju Rama .
"gimana kabar nya zulva"ucap Risma dengan napas tersengal-sengal.
"Alhamdulillah lebih baik ko, malahan kemaren siang sudah pulng"saut Rama dengan senyum bahagia.
"ko kamu ataupun zulva gak ngasih kabar sih, kamu aku jadi cemas"ucap Risma dengan cemberutnya itu tapi di bales dengan senyuman oleh Rama
"lagian kenapa kamu gak jenguk dia pas si rumah sakit?"
"tadi nya aku mau jenguk dia sama yang lain tapi banyak kerjaan rame terus lagi" ucap Risma dengan nada kesal
"oh gitu yah,, berarti pas aku dan zulva gak masuk restoran rame terus yah?"
"iya rame banget,, trus kenapa ponsel zulva aku hubungi gak tersambung terus? mau hubungi kamu aku gak tau nomor nya kamu, aku kan jadi khawatir"ucap Risma dengan nada sedikit kesal karena tidak bisa menemani sahabatnya yang lain membutuhkan bantuan.
"kan ada si Adi sama Rizal, kenapa kamu gak minta nomer aku ke mereka saja"
"mungkin karna terlalu panik jadi aku sampe lupa"
"yaudah nih save nomer aku"
Ketika Rama memberikan nomernya, tak mereka sadari dari arah belakang ada yang dari tadi memperhatikan mereka berdua walupun tidak tau apa yang di bicarakan mereka .
"dasar temen b******k!, pacar sendiri lagii sakit ini malah deketin wanita lain"ujar Rizal dalam batin.