hari demi hari mereka lewati dengan suka cita,
Rama selalu memperhatikan gadisnya itu Tampa bosan sedikit pun , sampai suatu ketika zulva terjatuh sambil membawa pesenann , dengan muka pucat .seketika Rama Adi Rizal dan yang lain nya terkejut
"va kamu kenapa ko bisa jati? muka kamu pucat, apa kamu lagu sakit?"ucap Rama dengan seriusnya
"gak apa-apa ko ram, aku cuma kecapean aja"
"kita ke rumah sakit aja yu" Tampa ragu Rama langsung membomkong
"gak usah ram , aku gak apa-apa ko"
gak apa-apa gimana ! muka kamu pecat"
"bawa aja ke mes aku, aku gak mau ke dokter"ucap zulva sambil menahan rasa sakit di perutnya
"yaudah klo maunya kamu gitu"
Rama langsung menidurkan zulva dengan sangat sangat pelan dia gak mau gadisnya itu kenapa Napa
"aku mau beli dulu obat yah, dan kamu Risma minta tolong tungguin sebentar zulva yah"Tampa jawaban dari Risma , Rama pun bergegas ke apotek terdekat
Tapi di kamar zulva meringis kesakitan sampe dia pingsan Risma pun di buat terkejut , dia gak tau harus ngapain, sedangkan Rama belum juga datang dari apotek nya , Risma segera merogoh kantong di celana nya untuk mengeluarkan ponsel
"ram kamu masih di mana? zulva pingsan! kamu cepat cepat kesini yah"dengan nada gemetar Risma di buat kebingungan
"kenapa bisa sampe pingsan? tadi dia bilang gak apa-apa?"dengan penuh tanda tanya Rama pun berlarian ke tempat zulva berada
"ada apa Risma?"ucap Rama tergesa-gesa dengan napas yang di beraturan
"aku jga gak tau ram , tiba tiba pisang aja"dengan raut wajah cemas Risma pun semakin di buat panik
"yaudah saya bawa di ke dokter aja , kamu tolong minta ijin ke Bu Ida yah"Tampa berpikir lama Rama pun bergegas ke rumah sakit sedangkan Risma meminta izin ke atasnya.
sesampainya di rumah sakit Rama para pekerja rumah sakit langsung dengan sigapnya .
sambil menunggu hasil Rama di buat kebingungan entah apa yang di pikirannya. tak selang berapa lama pun dokter yang memeriksa zulva ke luar dari ruang rawat.
"gimana dok keadaanya?"ucap Rama penuh dengan tatapan kecemasan
"apa mas ini salah satu keluarga nya?"
Rama sedikit di buat bingung mau jawab apa dengan pertanyaan dokter itu ,apa dia harus jawab sebagai kekasihnya atau kakaknya? entah itu yang ada di benak Rama
"saya kakaknya dok"dengan tegas jawaban Rama ke sang dokter
"kalo gitu ikut saya keruangan saya"
Rama pun mengangguk saja dan membututi dokter itu dari belakang menuju ruangan nya
"maaf sebelumya saya harus menyampaikan berita yang mungkin kurang mengenakkan bagi Anda dan keluarga"
"emangnya sakit apa dok?"ucap Rama dengan cemas
"pasien mengalami gagal ginjal stadium awal"
dengan jawaban dari dokter itu mata Rama seketika membulat , seolah gak percaya apa yang di katanya sang dokter tersebut
"apa gak salah ucap dok?" Rama ingin meyakinkan apa emng bner apa yang di ucapkan dokter tadi
"iya emang seperti itu mas,lagi pula pasien pernah berobat di tempat ini dan saya jga yang memeriksanya jadi saya yakin jawaban saya tadi dan ini saya membuatkan resep untuk sekedar mencegahnya saja tapi kalo penyakitnya bertambah parah pasien harus segera di operasi"dokter meyakinkan Rama dengan ucapannya itu sedangan kan Rama baru tau kalo kekasih nya mempunyai riwayat penyalin yang tidak main main .
dengan penuh kebingungan Rama pun keluar dari ruangan tersebut lalu mendatangi kamar kekasihnya itu .
"sayang kenapa kamu tidak memberitahu ku tentang penyakit nu ini , hikss" sambil meneteskan air mata
Rama pun berjanji akan selalu menjaga kekasihnya yang sedang berbaring itu .
"sayang aku janji apa pun yang kamu mau apapun yang kamu inginkan aku kabulkan ,kamu bangun yah jangan membuat aku merasa tersiksa kaya gini, hikkss".
Rama hanya bisa berharap kekasihnya itu cepet di sembuhkan dari penyakitnya ini dia gak mau kalo kekasih nya menderita seperti ini . tak terasa sudah larut malam Rama pun tertidur di samping zulva yang dari tdi belum terbangun jga sambil memeluk tangan kekasihnya itu.
,,,,,,
Di tempat kerja nya berasal Risma pun juga si buat panik karena teman nya itu masuk rumah sakit lagi , di sini jelas hanya Risma dan Bu Ida saja yang tau kalo zulva mempunyai riwayat penyakit yang di alaminya sudah 3 taun lebih ,Risma dan zulva emang temenan sudah lama tempatnya ketika mereka duduk di bangku SMP sampe kerja pun mereka selalu bersama maka tidak di herankan kalo Risma tau semuanya tentang zulva begitupun sebaliknya
"Ris gimana kabar zulva?"ucap Rizal dengan raut muka tanda tanya
"iya ris gimana kabarnya"ucap Adi yang tiba tiba Dateng dari belakang
"aku kabarnya sih aku kurang begitu tau, soalnya di bawa ke rumah sakit sama Rama karna dia pingsan"
"kamu kan temenan udah lama ,jadi kamu tahu kan tentang zulva?"kali ini pertanyaan Rizal membuat Risma gak tau harus menjawab apa karna sahabatnya itu gak mau kalo ada yang tahu selain dia bahkan orang tua zulva pun tidak tahu kalo putrinya yang cantik dan imut itu punya penyakit yang di alaminya
"yah walupun aku udah temenan lama tpi kau gak tau kalo di punya penyakit , lagian orangnya tertutup juga sih"jawaban Risma sedikit berbohong karna dia tahu kalo aja di memberi tahu orang lain tentang dia ,dia pasti kecewa
"kamu jangan bohong riss"kali ini ucapan Rizal sedikit keras sampe membuat Risma kaget
"aku gak bohong ko zal, kalo kamu gak percaya yaudah gak apa-apa"
"yaudah kalo emang kamu gak tau , aku minta maaf udah membentak kamu tadi"ucap Rizal dengan senyum tipis
"iya gak apa-apa zal"di bales dengan senyum pula sama Risma
mereka pun kembali ke tempat kerja nya masing masing mengingat restoran lagi rame , sampai ibu Ida pun ikut membatu karna melihat Risma yang tadi dari bolak balik ke depan dan kebelakang mengingat zulva dan Rama lagi di rumah sakit .