BAGIAN 5 | OSCHAR dan SEPATU BERWARNA PINK

1576 Words
 Aku tidak tahu, kami ini sedang sial atau memang kami harus menyelesaikan kasus pembunuhán semalam. Pasalnya, ketika melihat tiket penerbangan hari ini menuju hongkong, tidak ada jadwal penerbangan sama-sekali. Dan, yang membuatku tidak bisa beralih dari tanggung jawab ini adalah karena Oschar. Aku tidak tahu sejak kapan sobat lamaku itu bertugas di pulau ini. “Jadi, apa kau yakin untuk ikut dengan Oschar, Lio? Kita masih bisa kembali lewat jalur air, jika kamu mau!” “Aku tidak yakin soal hal itu, badai di kabarkan akan datang siang hari ini. Bisa jadi berbahaya jika harus nekat kembali dengan jalur air!” aku mengintip Yuwen yang sibuk dengan gadgetnya dan berdiri mondar-mandir di depan pintu hotel. Kami memang masih bertahan di sini, sampai rencana untuk kepergian. Ochar mengunjungi kami saat pukul 6 pagi tadi, dan meminta bantuan kami. Aku tidak punya alasan untuk menolak, mengingat dulu dia juga sering membantuku, sekalipun kami bukanlah rekan. Pagi ini, lagi-lagi hujan turun dan membuat udara terasa lembab dan dingin. Aku melipat koran di tanganku dan lekas mengambil mantelku. Oschar sebentar lagi akan tiba dari kantornya, sepertinya dia sedang mengambil surat tugas untuk menyelidiki kasus ini. “Apa kau akan menggunakan kemampuanmu itu untuk membantu Oschar, Lio? Bukannya aku tidak setuju kamu berniat untuk membantunya, mengingat dulu dia juga pernah membantu kita menyelidiki kasus pembunuhán anggota menteri itu. Tapi aku tidak memiliki rasa percaya yang kuat tentang Oschar, aku ingin kita lebih berhati-hati mulai saat ini, Emmilio!” “Tentu aku tidak akan membuat lobang buaya untuk diriku sendiri, Yuwen. Aku hanya ingin berpartisipasi saja. Tenang saja, lagipula,  kau juga akan ikut denganku tanpa ada penolakan bukan?” “Tidak, aku ingin tidur untuk waktu yang lama!” “Apa kau bisa untuk melakukannya?” kekehku, lalu melempar mantel abu-abu Yuwen padanya. Dia lekas menangkapnya dan dengan kesal mengenakan mantel itu. Kami keluar dari dalam kamar, dan waktu kami bertepatan dengan bunyi pintu lift yang terbuka dan muncullah Oschar dengan topi bundar hitam, sepatu pink dan juga jaket kulit berwarna hitamnya. Ada beberapa percikan air di jaket itu, sepertinya Oschar terkena hujan di luar sana. Senyuman di raut wajahnya yang mulai berkerut menyambut kami. “Kalian baru saja keluar?” Aku mengangguk, lalu menatap ke arah bawah. Sepatu pink yang tidak pernah aku lihat dikenakan oleh Oschar. Seingatku, pink juga tidak masuk dalam daftar list warna favoritenya. Jadi, hal itu sedikit menarik perhatianku. Oschar sadar jika aku sedang memperhatikan sepatunya, membuat lelaki itu terkekeh dan menggelengkan kepalanya. “Ini sepatu pemberian putriku, agak risi memang mengenakannya, melihat warnanya yang terlalu mencolok. Jadi, apa kalian punya sepatu cadangan? Agar aku bisa menggantinya!” “Tunggu sebentar, aku rasa, aku punya sepatu cadangan yang tidak terlalu mencolok!” Yuwen dengan sigap kembali ke dalam kamar. Lalu kembali dengan sepatu berwarna cream miliknya. Yuwen dengan sukarela memberikan sepatu itu pada Oschar dan memasukkan sepatu pink Oschar ke dalam kamar. “Ah, ini lebih baik. Terima kasih, Yuwen!” “Tidak masalah, jadi, bisakah kita segera menyelesaikan penyelidikan ini? Sejak tadi pagi, Lio sudah tidak bisa tenang!” Aku menatap Yuwen, sepertinya dia ingin lempar batu. Sejak kapan aku menjadi pribadi yang tidak bisa mengendalikan emosiku? Tapi Oschar tahu jika Yuwen hanya ingin mencairkan suasana. Tanpa balasan dari Oschar, kami lekas berjalan menuju kamar bernomor 404 itu, nomor yang cukup populer di berbagai hotel-hotel. Crrrrkkk—bunyi decitan pintu terdengar begitu kami membuka kembali kamar yang sudah dipasangi garis polisi itu. Para petugas sudah mengamankan jasad dari sosok wanita itu, sekarang hanya tersisa bercak darah yang menempel di lantai dan juga di dinding. Petugas memang tidak segera membersihkan ruangan ini, karena Oschar akan lebih dulu melakukan penyelidikan. Setelah melihat kamar itu, kami berbalik dan menuju kamar di sebelahnya. Kamar 402, kamar yang ditempati oleh wanita itu sebelumnya. “Dia seorang perawat?”seru Oschar, sembari membaca buku catatan pengunjung tamu hotel, aku mengangguk lalu berjalan menuju arah ranjang. Jika dilihat, ranjang ini juga sama-sekali tidak tersentuh. Bisa disimpulkan jika wanita itu sengaja melakukannya, aku kembali berjalan menuju ke arah lemari dan menatap pakaian biasa. Tidak ada yang mencurigakan di antara pakaian yang hanya ada 2 pasang itu. Semuanya terlihat normal di dalam kamar ini. “Sepertinya dia mengetahui sesuatu tentang suaminya, kalian bisa melihat ini!” Seruan Oschar membuatku dan juga Yuwen yang sedang memeriksa kamar mandi lekas mendekat ke arahnya. Sebuah surat yang diselipkan di balik cermin, benar juga, aku tidak kepikiran sampai ke sana. Tulisan itu berisi kelakuan beját suaminya yang sudah membunuh beberapa orang untuk perdagangan bebas. Lagi-lagi kasus ini, entah sampai kapan kasus ini akan berhenti. Tapi, jika melihat dari nominal bayaran yang diterima oleh suaminya, sepertinya mustahil bagi sosok itu untuk berhenti melakukan itu dan justru memilih untuk mengorbankan istrinya. “Dia melakukan kesalahan, sepertinya istrinya ini sudah tahu jika dia akan dibunuh dalam keadaan apapun dan sejauh apapun melarikan diri. Dia menyelipkan identigas dan sehelai rambut, aku yakin ini adalah rambut dari suaminya!” Sehelai rambut yang terbungkus rapi di balik surat itu, kasus ini cukup mudah. Kami hanya perlu melakukan penyelidikan dengan rambut ini, sepertinya perawat itu benar-benar ingin menghukum suaminya itu. “Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang? Surat dan juga rambut ini sudah menjadi bukti yang cukup kuat bagi kita untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Tinggal melakukan penyelidikan, boalah, maka semuanya sudah selesai!” Yuwen berbicara dengan semangat. Seolah baru saja bekerja di dalam kasus seperti ini. Melihat aku dan Oschar yang hanya diam saja dan lanjut memeriksa, membuat Yuwen ikutan terdiam. “Ayolah Lio, kita bisa kembali sekarang. Penyelidikan ini sudah usai, apalagi yang harus kita cari?” Sembari melihat ke arah tembok, aku menghela nafas dan menatap Yuwen “Kau sudah bekerja denganku dalam dekade terakhir ini, Yuwen. Layakkah pertanyaanmu itu untuk aku jawab?” “Ta….” “Kau bisa kembali sendirian dengan jalur airmu itu, aku akan menyusulmu jika  sudah ada tiket penerbangan. Bagaimana? Apa kau sudah bisa mengambil keputusan?” seruku, dan lekas lanjut meraba-raba dinding. Aku sangat yakin masih ada sesuatu yang lebih penting dari sini. Yuwen menghela nafas kasar, dan memilih untuk keluar dari ruangan. “Sepertinya dia kesal, apa kalian memang sedang sibuk? Jika begitu, kamu bisa meninggalkanku juga, Lio. Aku sepertinya akan menyusahkanmu saja!” “Apa aku berkata begitu, Oschar? Jangan terlalu di dengarkan, Yuwen sepertinya hanya ingin kembali dengan cepat saja. Dia punya urusan di hongkong!” “Benarkah?” Aku mengangguk, lalu kembali melanjutkan pekerjaan kami. Tanganku meraba sesuatu di tembok, aku merasakan sesuatu di sini. Oschar mendekat, dan juga meraba dinding. Kami saling menatap satu sama lain. “Sepertinya gadis itu juga tidak sembarangan memilih kamar, apa kau merasakannya juga?” “kau benar, sepertinya ada sesuatu yang akan terjadi di dalam kamar ini juga!” “Bisa kau carikan siapa pengunjung kamar ini sebelum gadis itu?” Aku lekas mengangguk, lalu kembali ke luar. Ketika hendak membuka pintu, Yuwen sudah lebih dulu keluar dengan laptop di tangannya. Dia menatapku masih dengan tatapan kesalnya, “Apa ini yang kau butuhkan?” Senyumku terbit, lalu mengangguk “Aku tahu kau pasti akan membantuku juga!” “Dasar sialan, cepatkanlah selesaikan pekerjaanmu itu agar kita bisa lekas kembali. Aku juga sudah memeriksa jadwal penerbangan untuk malam ini, perkiraan badai akan berhenti sekitar pukul 11 malam, jadi aku sudah membooking tiket pesawat untuk nanti malam. Sebelum waktunya, kita harus sudah memecahkan masalah ini dan kembali ke hongkong!” “Aku berjanji, tapi jika kau juga ikut membantuku!” Yuwen mengangguk dan kami lekas kembali ke dalam kamar 402, aku kembali memeriksa bersama dengan Oschar, sementara Yuwen sedang memeriksa data pengunjung sebelum gadis itu. Oschar mengambil peralatannya dan mengenakan sarung tangan dan juga pelindung rambut, kami membuka tembok itu. Butuh waktu beberapa menit untuk melakukannya, hingga tembok itu akhirnya berhasil terbuka. Aku tersenyum, dugaanku benar, di balik tembok ini memang ada sesuatu yang disembunyikan. “Pengunjung sebelumnya adalah wanita yang kemarin malam menggodamu, Lio. Lihatlah profilnya ini, sebelumnya, dia juga mengatakan padaku jika dia sedang sedih karena ayahnya meninggal. Aku tidak bertanya pastinya, tapi selepas kau pergi malam itu. Aku mengajaknya minum bersama di club. Tatapan matanya menunjukkan sesuatu rasa penyesalan!” “Wanita jalang itu?” seruku, sembari melihat foto yang ada di layar “Dia bukan jalang, hanya saja dia tertarik padamu dan dia pikir itu adalah jalan yang paling ampuh. Sayangnya dia tidak tahu jika hanya Teresa  yang bisa menaklukan lelaki dingin sepertimu!” “Jangan pernah membawa-bawa namanya dalam keadaan apapun, Yuwen.” “Baiklah, tapi jika dia adalah pengunjung di kamar ini sebelumnya, apa hubungannya dengan kasus ini?” “Dia benar-benar pintar, dan sepertinya orang yang dia bunuh bukanlah perawat itu. Atau kata lainnya, suaminya tidak menemukan istrinya. Tapi orang yang mirip dengannya!” Yuwen terkejut, “Jadi, gadis yang terbunuh itu adalah….” “Kau benar, gadis yang kau kencani semalam!” “D—demi apa?” seru Yuwen panik, dia menatap Oschar, lalu segera menatap ke arah brankas yang baru saja kami temukan. “Dia hanya ingin menjebakmu dengan sepatu pink itu, sebenarnya itu bukanlah pemberian putriku. Tapi itu adalah sepatu yang gadis itu kenakan semalam, Yuwen. Beruntunglah karena semalam aku juga berada di club dan aku mengenalimu!” Yuwen kali ini terdiam, tidak bisa berkata-kata, “K—kenapa bisa jadi seperti itu?” “Aku rasa Emilio tidak mengajarimu mengenai trik wanita satu itu, sekarang kita akan pergi mencari siapa istri dari sosok itu. Tapi sebelumnya, kita akan membereskan bajingàn satu ini lebih dulu!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD