Part 2. Xiao Qi

527 Words
"Ini merupakan keajaiban dari dewa. Nona Xiao Qi telah bangun dari kematian. Nona Xiao Qi pasti sangat diberkati dewa di dalam kehidupan ini." Suara lantang seorang pria membuatnya terhenyak. Ternyata dugaan di dalam pikirannya benar. Dia benar-benar bertransmigrasi ke zaman kuno seperti di film kolosal yang pernah di tontonnya. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Kenapa dia bisa bertransmigrasi ke zaman kuno? Kenapa tidak kembali ke masa lalunya saja supaya bisa mengubah nasib sialnya? Meski telah mengalami kelahiran kembali, bukan kah ini sangat sia-sia? Dia tidak akan bisa membalaskan dendamnya pada dua orang itu. Tapi karena sudah berada di sini, dia akan memanfaatkan keadaan dengan sebaik-baiknya. "Nona Xiao Qi. Bisakah Anda mendengar suara saya?" Lagi-lagi dia dibuat terkejut oleh pria tua tersebut. Tau-taunya pria tersebut sudah nongol di depannya dan memeriksa pergelangan tangannya. "Nona Xiao Qi butuh istirahat, Tuan Qi. Tubuhnya masih terlalu lemah setelah aksi bunuh diri tadi." "Baiklah. Pengawal, antarkan dia ke dalam kediamannya." Bagaikan tidak bernyawa, jiwa Melody yang nyasar ke tubuh Xiao Qi menuruti jalan pengawal begitu saja. Dia perlu menjernihkan pikirannya sekarang. Terutama, perlu memahami situasi dan kondisi supaya mereka tidak curiga. Hanya menatap datar kala pengawal itu meninggalkannya begitu saja ketika sudah sampai di kediamannya. Sungguh tidak sopan. Senyuman miring terpampang di bibir merah alaminya. Sepertinya langkah awalnya berada di dunia ini adalah mendisiplinkan para pekerja di sini. Tidak susah untuk mendisiplinkan mereka semua karena dia punya kekuatan. Ia mulai masuk ke dalam kediamannya yang begitu sepi dan berdebu. Seolah tidak pernah dibersihkan sama sekali. Belum lagi, kediamannya begitu jelek. Sangat jelek dibandingkan dengan kamarnya. Lebih tepatnya, kediaman ini terlihat seperti gudang di rumahnya. Semakin jauh kakinya melangkah masuk, semakin banyak kenangan yang diterimanya. Kenangan milik si pemilik tubuh. Kenangan yang tidak ada kebahagiaan sedikit pun. Kenangan yang hanya di isi oleh kesedihan. Namanya Xiao Qi. Putri pertama Perdana Mentri Qi yang berusia 18 tahun. Memiliki tubuh lemah dan wajah cantik yang selalu disembunyikan sejak kecil. Sudah tidak punya ibu lagi karena meninggal setelah melahirkannya. Punya ayah yang tidak pernah perhatian padanya. Tunangan yang tak pernah menganggapnya ada. Sahabat yang menggoda tunangannya. Ibu tiri dan saudara tiri lainnya yang selalu menindasnya. Hanya Si Qi yang menyayanginya di sini meski ibu kandung Si Qi selalu memisahkan mereka. Xiao Qi bunuh diri di danau akibat kekecewaan terhadap tunangannya. Senyuman sinis tersungging dari bibirnya, kini dia yang akan mengambil alih tubuh ini dan membuat semuanya menjadi berubah. Mulai sekarang dia adalah Xiao Qi bukan Melody Anthanius lagi. Dia akan mendapatkan hak Xiao Qi, bagaimanapun caranya. Serta membuat orang-orang yang pernah menyiksanya merasa menyesal dan tenggelam dalam ketakutan tak berdasar. Ketakutan yang menggerogoti tubuh mereka perlahan demi perlahan hingga tidak tersisa sedikit pun. Ketakutan yang mampu membuat akal sehat mereka hilang. "Tunggu lah pembalasanku, keluarga Qi. Jika saatnya tiba, aku akan membuat kalian tenggelam dalam kegelapan dan ketakutan." Lirihnya penuh tekad. Wajah cantiknya perlahan terangkat. Berjalan menuju tempat pemandian lalu membuka hanfu putih sederhananya. Tubuh polos seputih susunya tampak begitu saja kala seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya teronggok di lantai. Masuk ke dalam kolam dan mengistirahatkan otaknya untuk sejenak sebelum melakukan langkah selanjutnya; meminta hak kepada sang ayah. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD