Lo di kampus kan, Nes? Begitu bunyi pesan yang baru saja masuk ke ponsel Ines, tepat ketika gadis itu membuang puntung rokoknya. Ines menatap datar pesan di ponselnya itu, lalu membalasnya dengan malas- malasan. Iya. Kenapa, Vin? Pertanyaannya itu segera mendapat balasan cepat dari Vinny. Ngga, sih. Gue ketemu lo, ya? Lo sekarang dimana? Gue di tempat tongkrongan. Biasa. Oke. Ines menghembuskan napasnya yang masih mengeluarkan hawa asap rokok, lalu mengambil botol air mineral di sampingnya. Ia teguk air mineral itu banyak- banyak, lalu ia hembuskan lagi napasnya. Rasanya jauh lebih baik. Gadis itu lalu mengibas- ngibas udara di sekitarnya dengan tangan gemetar, begitu pula pakaiannya. Puntung rokok yang baru ia jatuhkan ke tanah ia singkirkan jauh- jauh. Ia ingin memastikan Vinny t

