Begitu ketiga jejaka itu berkumpul, mereka langsung bergegas menuju kosan Iguana. Mudah sekali menemukan keberadaan temannya itu, sebab selain ada ibu kos untuk ditanyai tentang perincian keberadaan kamar Igun, ada bukti yang tak terbantahkan begitu ketiganya sampai di depan kamarnya : sepatu favorit Igun. Ronald mengetuk pintu kamar Igun dengan keras. “Gundam! Gundam!” Tok- tok. Tak ada jawaban. Tapi ada bunyi keresek plastik dari dalam. “Gundam! Kita tahu lo ada di dalem!” teriak Vito yang juga ikut tidak sabaran. Ia menggedor- gedor pintu kamar itu dengan bar- bar. Beberapa detik kemudian terdengar kasak- kusuk dari dalam dan pintu pun membukalah. Bug! “Aaah!” erang Igun. Dia terbungkuk- bungkuk, mundur ke kamar dan berlutut memegangi perutnya. Baru saja Vito menyarangkan tinju

