Pagi itu Vinny tampak bersiap- siap lebih cepat untuk Kelas Pengantar Bisnis. Dia mengendarai mobilnya pagi buta, dan sampai di gedung A ketika para pegawai kebersihan masih mengepel beberapa sudut- sudut ruangan. Wangi pembersih lantai terasa begitu menyengat namun menenangkan, membuat Vinny malah melamun menatap pegawai yang paling dekat dengannya yang tengah bekerja. “Bentar, ya, Neng. Ini hampir selesai,” kata bapak- bapak itu sambil tersenyum ramah. Vinny melayangkan senyum langkanya, dan menunggu di dekat pintu masuk. “Kayaknya banyak mahasiswa zaman sekarang yang rajin- rajin, ya, Neng? Bapak salut! Kalian semua semangat untuk belajar?” Vinny menaikkan alis. “Nggak juga kok, Pak.” “Eeeh, Bapak ngomong serius,” kata pegawai kebersihan itu lagi seraya memeras kain pel. “Sebelum

