bc

Destiny comes for Us

book_age16+
298
FOLLOW
1K
READ
drama
twisted
sweet
serious
like
intro-logo
Blurb

Everything was fine dalam hidup Anna sampai Prama tiba-tiba mendekat kepadanya. Seumur hidup mengenal Prama, gadis itu selalu menghindar. Prama panutan semua orang, kebanggaan orang tuanya, nama Prama tak pernah lepas dari telinganya sejak dia beranjak remaja.

Anna muak.

Tapi pada tahun terakhir kuliah, Prama mulai mendekatinya dengan pendekatan-pendekatan yang tak pernah dibayangkan oleh Anna. Mereka menjadi dekat setelah sebelumnya selalu pura-pura tak saling mengenal. Bertemu satu sama lain menjadi hal yang terlalu lumrah.

Tetapi Anna tak baik-baik saja, ia tengah berjuang ditengah hidup dan kematian. Tak ada waktu baginya untuk Prama, apalagi mencintai pemuda itu.

chap-preview
Free preview
Prolog
Denting jam terus berpacu dengan debar jantungnya. Dia terus mengamati benda berbentuk lingkaran itu dengan perasaan was-was. Tak hanya jantungnya yang seperti itu, ratusan ribu anak-anak lain yang juga menjalani ujian yang sama satu bulan yang lalu. Anna terus mendekap tangannya di depan d**a, berharap jantungnya tak melompat keluar saat pengumuman kelulusan itu berada di depan matanya. Atau malah semakin meyakinkan diri bahwa dia harus bersabar kalau-kalau hasil yang keluar bukan sesuai harapannya. Diam-diam dia kembali melirik jam di dinding seperti orang yang diam-diam jatuh cinta. Melirik takut-takut dengan jantung yang berdetak dengan keras. Anna merutuki dirinya sendiri yang memang pantas dibilang pengecut daripada pecundang. Dia siap meneteskan air mata jika hasilnya menyatakan dia tak lulus. Padahal, hasil tes itu akan di umumkan 10 menit lagi. namun rasa pesimis terus menghantuinya sejak tadi. Gadis itu menghantam dirinya sendiri ke kasur. Menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan mulai berdoa. Semoga dia tak mengecewakan kedua orangtuanya lagi. Gagal pada tes undangan membuatnya malu setengah mati pada orangtua dan teman-temannya. Kali ini, dia tak boleh gagal lagi. Suara pintu terbuka membuat Anna duduk dari posisi tidurnya. Dia menoleh saat melihat Fay -adiknya datang membawa sebungkus coklat besar dan berjalan masuk ke dalam kamarnya. "Gimana hasil tesnya?" ujar fay dengan suara lembut, yang selalu Anna sadari. Anna menggeleng pasrah, lebih terlihat seperti orang frustasi. "Lulus. Kakak tenang aja." Fay tersenyum tipis, dia melempar coklat itu ke arah kakaknya dan menarik diri untuk keluar kamar. Anna langsung mengambil coklat itu dengan satu tangannya. Belum sempat dia memakan satu potongan, jam di dindingnya sudah menunjukkan pukul 4 sore. Keringat dingin mulai meluncur tak diundang di pelipisnya. Dia menghela nafas dan duduk di depan komputer. Bibir bawahnya digigitnya kuat-kuat sambil mengetikkan nomor ujian serta kata sandinya. Anna merasakan jantungnya berhenti bedetak. Namun perasaan hangat langsung terasa begitu cepat memborbardir pertahanannya. Anna Maurista P selamat anda dinyatakan lulus. Air matanya meleleh. Dia lulus. * "Bundaaaaaaa!!!!" meskipun tahu suaranya melebihi toa masjid, Anna berteriak sekencang mungkin hingga mengagetkan orang seisi rumah. Maria yang tengah memasak di dapur menghentikan aktivitasnya, menyusul anak gadis pertamanya itu. Cepat-cepat dia tanggalkan celemek yang ada di pinggangnya dan melenggang ke ruang tengah. Anna tampak menuruni tangga setengah berlari. Disampingnya kini telah berdiri putri keduanya -Fay yang tampaknya juga tak sabar mendengar kabar gembira dari kakaknya. Anna tersenyum penuh kemenangan di depan Bunda dan adiknya, dengan jantung yang masih berdebar dia tersenyum lebar-lebar. "Aku lulus pilihan pertama!" ucapnya girang sekali. Fay langsung berlari ke arahnya dan meloncat-loncat. Anna melirik ke arah Maria. Berharap bundanya itu akan mengatakan sepatah kata atas keberhasilannya. Namun sebelum Maria mengatakan sesuatu padanya, ponselnya yang ada di saku bajunya berdering. Anna memperhatikan bundanya itu dengan lesu. "Kak Anna jadi kuliah di luar kota doong?" keluh Fay, yang didengarnya. Namun mata Anna memperhatikan Bundanya yang masih menerima telepon. "Apa, Ren?" Maria melirik ke arah Anna sekilas kemudian tersenyum. "Iya, Anna lulus pilihan pertama. Syukurlah" Anna menyunggingkan senyum. "Prama juga? Jalur Undangan? Memang anakmu lebih pintar sih" Deg. Anna merasakan bahwa dirinya langsung tersambar petir. Tubuhnya menegang meskipun Fay terus berbicara disampingnya. Susah payah dia menelan ludahnya untuk sadar saat Maria mematikan sambungan teleponnya. Kini buncahan rasa senang itu hilang sudah. Dia mengepal tangannya kuat tanpa disadarinya. * Itu sudah tiga tahun berlalu...... Bagi Anna, Prama adalah sesosok pemuda yang tak lebih dari sekedar pengganggu hidupnya. Dia dan Prama berada di sekolah yang sama sejak gadis itu menduduki bangku kelas 1 SMP hingga sekarang, saat umurnya sudah mencapai usia 21 tahun. Prama adalah pemuda yang menyebalkan, yang menurutnya berhasil merebut apapun dari dirinya. Dia tak membenci Prama dan hidupnya baik-baik saja sebelum kelas 1 SMA. Namun setelah mereka menduduki bangku SMA, Prama dan keluarganya tiba-tiba saja pindah ke depan rumah Anna dan mereka menjadi tetangga. Saat itulah, Anna merasa dunianya sudah berbalik menyerang. Prama pintar dan populer, juga cukup tampan. Membuat Maria terus-terusan menyanjung dan membanggakannya tanpa mengetahui isi hati anak pertamanya itu. Maria tanpa sadar terlalu membanggakan pemuda itu hingga Anna merasa bahwa dia memang benar-benar anak yang tidak berguna. Dia tak pernah suka dibanding-bandingkan. Sejak saat itu, gadis itu tak pernah lagi mau benar-benar bicara dengan Prama. Dia tak membenci pemuda itu dan Anna sama sekali tak ingin membencinya. Tetapi terkadang, lebih baik memilih untuk tak berurusan dengan seseorang daripada bertingkah baik dan memendam rasa dengki yang dalam kepadanya, bukan?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Revenge

read
17.4K
bc

After That Night

read
8.8K
bc

The CEO's Little Wife

read
629.3K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
8.7K
bc

BELENGGU

read
64.9K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.0K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook