16.00
kantor sudah mulai sepi segera ku bergegas membereskan kantor mulai dari cangkir kotor serta sampah makanan yang berserakan,
krekkkkk.... (membuka pintu bos)
seketika terkejut karena masih ada bos di kursinya
"maaf maaf pak saya tidak tau kalau pak renald masih didalam saya mau mengambil gelas yang kotor pak. maaf sekali lagi pak" jelasku pada pak renald sambil menunduk
"masuk langsung" perintahnya
"iya pak permisi" sahutku
"duduk dulu di sofa ada yang saya mau tanyakan" tanyak pak renald sambil menurunkan kacamata kerjanya
"baik pak" jawabku sambio melirik sedkit ke arah pak renald lelaki yang tinggi skitar 178cm badannya tegap kulit coklat wanginya yang maskulin "ih apaan sih bos lu itu ara" dalam hati sambil kembali menunduk
" kenapa? " sambil menaikan alisnya sebelah dan melihatku
" tidak ada pak" senyum menyeringai sok cantik
segera menghampiriku duduk sebelahku tanpa celah
"kamu tau siapa aku?" tanyanya padaku
"Renald Ajikusuma, bos perusahaan ini pak" jawabku sambil garuk2 hidung
"siapa aku?" tanyanya lagi
"bos saya pak" jawab lagi dengan menyeringai
dipegang daguku dengan pak renald sambil melirik ke arah bibirku
---PoV renald
"kenapa gadis ini sangat menggoda" gumamku
"badan semampai bibir ranum rambut ikal" pikirku dalam hati
"apa yang sering kamu lihat saat melihatku" tanyaku pada Ara
"tidak tau pak" jawab ara
"kejadian di lift, kejadian vita" ingatkan ke ara
"engg... tidak saya tida lihat apa apa pak sumpah pak beneran deh" jawab ara sambil mengacungkan tangan dua angkanya
didekatkan lagi wajahnya pada ara
"pak ini terlalu dekat wajah bapak mata saya tidak minus kok pak" jelasku pada pak renald karena wajah kita sangat dekat sampai hidung kita menempel
"terus kenapa kalo menempel" jawab pak renald
"begini pak saya masih belum mandi jadi merasa bau badan itu saja" jawabku sambil menjauhkan badan dari pak renald
"hmmm" ekpresi pak renald sambil tersenyum tipis sinis
segera kuambil gelas kotor dan segera juga ku pamitan
"pak sudah gelas kotornya saya permisi dulu pak" pamitku pada pak renald
sampai didepan pintu hati masih degdegserr bukan karena jatuh Cinta tapi karena kaget tibatiba bosku begitu
"apa begini yang dirasakan mbk vita tadi yaa tapi saya gak bisa tersenyum seperti mbak vita degdeg-an iya yang ada" gumamku
saat didapur aku mulai mencuci gelas yang kotor tibatiba ada pemadaman listrik seketika langsung terkejut memang masih lumayan sore tapi jendela sudah kututup tirainya karena menurutku sudah tidak ada kegiatan lagi dikantor itu langsung ku hampiri tirai agar bisa melihat sekitarku saat tanganku mulai mengapai tirai tibatiba dipegang pinggangku dan tangan kananku dengan terkejut saya langsung mau membalikkan wajah saya tapi ditahan seseorang, iya seseorang itu ada pak Renald
"jangan di buka dulu tetap begini" ucapnya pada telinga kiriku
"pak maaf gak enak kalo diliat orang" jelasku pada pak renald
"kenapa apa salah aku begini" ucap lelaki itu
"ti..tidak salah pak tapi saya sedikit takut" jawabku gugup
"kenapaa...apa ditempat ini tidak tepat mau ke bilik kamar dikantorku" ucap pak renald
tibatiba lampu sudah kembali hidup segera kubalikkan badanku dan menjauh dari pak renald
"maaf pak saya lancang menyentuh bapak maaf sekali lagi" pamitku sekalian menundukkan kepalaku dan beranjak pergi .