Oh No

1142 Words
Drrttt, ponsel bergetar di atas meja. "Hm." "Semuanya berjalan dengan lancar." "Baiklah." Wanita itu mematikan ponselnya beranjak dari kursi kebesarannya. *** Demian datang menemui Key di cafenya, seminggu ini Demian pergi ke Eropa untuk perjalanan bisnisnya. Demian selalu menjadi tempat Key untuk mencurahkan keluh kesahnya, ia pun tak segan menceritakan tentang pertemuannya dengan Altan. Namun bukannya marah, Demian malah menyuruh Key untuk dekat dengan Altan karena latar belakangnya. "Apa uncle tidak ingat apa yang adiknya lakukan pada ku?" Key mencebik bibirnya. Mata Demian beralih kepada sosok pria yang ada di belakang Key, "Selamat sore, apa aku mengganggu acara kalian?" Key membalikan tubuhnya, terlihat Altan tengah berdiri di belakangnya dengan setelan jas. Key melirik malas dan kembali membalikan tubuhnya. "Oh hai, perkenalkan Demian Orzola, uncle Keyadra." Demian berdiri dan menjabat tangan Altan "Senang bertemu dengan mu tuan, bolehkan saya mengajak Key untuk pergi sebentar ada yang harus kami bicarakan." Demian melirik Key, bermain dengan matanya seolah memberi kode kepada Key. "Aku sibuk." Key berjalan melewati Altan. Namun dengan cepat Altan menahan tangan Key, "Terima kasih uncle, aku akan segera membawanya kembali." Tanpa basa basi Altan menarik Key keluar dari cafenya, Kenan dan Baraq bersiap untuk mengejar Key namun di tahan oleh Demian. "Biarkan saja, kita akan banyak mendapat keuntungan dari nya." smirk terlihat jelas di bibir Demian. *** Altan membawa Keyadra ke sebuah butik ternama di Kanada, ia menarik tangan Key dengan kasar tanpa sepatah kata pun. "Tolong pilihkan gaun paling mahal dan indah untuknya." Menyadari tangannya sudah lepas dari Altan, Key segera berlari namun beberapa bodyguard menghalangi langkahnya. Bodyguard itu pun membawa Key kehadapan Altan. "Jangan membuatku berbuat kasar padamu Alkeyadra." "Ck! kau sedang menunjukan sifat aslimu tuan." Altan menyuruh beberapa karyawan di sana untuk membantu memakaikan gaun yang telah ia pilih. Tak hanya itu, mereka juga membantu merias wajah Key. 20 menit berlalu, akhirnya Key keluar dari ruang ganti dengan langkah yang lunglai. Mata Altan membulat melihat penampilan Key, ia terlihat begitu cantik dengan gaun yang pas di tubuhnya. "Ehm, ayo kita sudah terlambat." Key malah diam tak mengikuti langkah Altan, dengan kesal Altan berbalik melangkah mendekati Keyadra. "Berhentilah membangkang dan jadi lah gadis penurut seperti dulu" Altan menarik tangan Key dengan kasar hingga Key meringis kesakitan. Altan mengajak Key datang ke pertemuan para pebisnis dunia, di sana banyak para pebisnis muda berkumpul serta mafia yang wajahnya tak asing bagi Keyadra. Seorang pria paruh baya tersenyum melambaikan tangan ke arah Altan. "Hai Mr. Altan, apa dia wanita penghangat ranjang mu?" melirik Key "Ah, perkenalkan nona Alkeyadra Orzola, dia tunangan ku. Tolong jaga ucapan mu dan berhenti menatap tunangan ku." Altan menautkan tangannya dengan tangan Key, Altan terus menyapa rekan bisnisnya dan memperkenalkan Key sebagai tunangannya. Hingga salah seorang wanita cantik dengan tubuh bak model datang mendekati Altan dan Key. "Apakah wanita ini yang telah merebut tunangan ku," ucap wanita itu menatap sinis ke arah Key. "Dia bahkan tidak cantik, tidak ada yang bisa di banggakan dari tubuhnya." "Sab-." "Kau bahkan tidak lebih cantik dari ku, tubuh mu pun seperti tengkorak berjalan apa itu yang kau banggakan" ucap Key memotong ucapan Altan. "Kau!" Altan menahan tangan Sabrina yang bersiap menampar wajah Key. "Jangan seperti anak kecil, hubungan kita sudah berakhir, apa aku harus memberi tau mereka kalau kita putus karena kau bercinta dengan Leo." "Leo, wah semakin menarik." batin Key melihat seorang pria yang tengah berbincang dengan seseorang. "Kau akan menyesal Altan." Sabrina pergi sambil berbisik kepada salah satu rekan bisnis Altan. Namun ia tidak mempedulikan itu dan kembali mengajak Key untuk menyapa rekan bisnis lainnya. "Berhentilah memperkenalkan aku sebagai tunangan mu, karena aku tidak akan pernah menikah dengan mu." seorang pramusaji menawari Altan minuman yang langsung saja di minum oleh Key sekali teguk. Beberapa menit kemudian Key merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, ia merasakan panas di sekujur tubuhnya dan merasa b*******h ketika melihat tengkuk pria. "Bawa aku pergi dari sini," ucap Key sambil meremas tangan Altan. "Apa kau sakit." Key menarik tuxedo Altan mengecup lehernya dan berbisik "Ku mohon cepat bawa aku pergi dari sini." Merasa ada yang aneh dengan Key, Altan segera membawa Key masuk ke kamar hotel yang ada di sana. Di dalam lift key terus menggerayangi tubuh Altan, bahkan Key terus berusaha membuka gaun yang ia kenakan namun di halangi oleh Altan. "Kau mulai menunjukan sisi liar mu Alkeyadra." Para bodyguard Altan langsung membalikan tubuhnya, salah satu bodyguard Altan mengatakan jika ada yang salah dengan Key. Ting!! Pintu lift terbuka, Key masih menggerayangi Altan dengan penuh gairah. "Bos sepertinya nona meminum obat perangsang." "Apa, obat pera- hmmppp." Altan kesusahan berbicara karena Key terus mencium bibirnya. Altan mendorong Key masuk ke dalam kamar, "Cari tau siapa yang memberi obat perangsang kepada tunangan ku dan bawa dia ke hadapan ku." Ia pun kembali masuk ke dalam kamar, terlihat tubuh Key yang polos tanpa sehelai benang pun bersiap menerkamnya. Key meraih tengkuk Altan mencium bibirnya dengan lembut, lidahnya bermain di mulut Altan mengabsen satu persatu yang ada di dalamnya. "Ah," satu desahan lolos dari bibir Altan ketika Key menyecp lehernya dan membuat kissmark di sana. "Ternyata kau sudah lihai dalam bercinta." Altan mencium bibir Key tak kalah panas, ia pun mengangkat tubuh Key dan menurunkannya di atas ranjang berukuran king size. "Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini sayang." Altan menanggalkan semua pakaiannya. Ia mengungkung tubuh Key di bawahnya, terlihat Key sudah dipenuhi gairah dan minta untuk di puaskan. Key menarik tengkuk Altan kembali mencium bibirnya, lidah mereka pun saling bertaut dan bertukar saliva. Key membuka lebar pahanya saat Altan sudah siap memposisikan kejantanannya ke inti Key. "Ssss, ah" desahan Key ketika Altan mulai mendorong kejantanannya. Altan ke susahaan saat memasukan kejantanannya ke inti Key. Ia pun mencoba kembali dengan mendorong lebih kuat. "Ah, sakit." Key mencakar punggung Altan saat ujungnya mulai masuk ke intinya. "Tidak kau masih perawan Alkeyadra." Altan mencoba melepaskan kejantanannya dari inti Key, namun karena Gairah yang telah menguasai tubuh dan pikiran Key, ia pun memeluk tubuh Altan dengan kuat dan mendorong pinggulnya agar kejantanan Altan masuk sepenuhnya. "Eghhh. " Altan mengerang ketika kejantanannya telah masuk di inti Key. "Jangan pernah menyesal karena kau yang menginginkannya," bisik Altan yang mulai memaju mundurkan kejantanannya di inti Key. Key terus mendesah menikmati hujaman kejantanan Altan. "kau sangat sempit sayang," rancau Altan. Desahan demi desahan lolos dari mulut Key dan Altan, hingga akhirnya mereka sampai di puncak kenikmatan. "Ah. " "Eugh" Key dan Altan mencapai klimaks bersama. Masih dalam pengaruh obat perangsang, Key kembali mencium bibir Altan membalikan posisinya menjadi di atas tubuh Altan dan memimpin permainan. Entah berapa kali mereka melakukan Itu yang pasti key tidur lebih dulu karena kelelahan. Drrttt. Ponsel Altan bergetar terlihat panggilan dari salah satu bodyguardnya yang bernama Teddi. "Bos kami sudah menemukan pelakunya." "Baik bawa dia ke kamar ku besok." Altan merebahkan tubuhnya di samping Key, menyelimuti tubuh mereka "Maafkan aku Lukas, sepertinya aku mulai tertarik dengannya." Altan mencium dahi Key dan memeluk tubuhnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD