BAB 40

3330 Words

Ansel kini berada di apartemennya, pria itu langsung memutuskan untuk duduk di ruang tengah, dan bersandar dengan nyaman pada sofa kesukaannya. Ia merasa kebebasan ada, tetapi kesepian juga melanda. Ada rasa asing kala menatap sekitar, dan itu sungguh mengganggu. Padahal ... ini adalah apartemen miliknya, tapi kenapa begitu asing, malah terkesan sangat tidak nyaman berada di sana. Sejenak Ansel berpikir, lalu ia kembali menghela napasnya panjang. Tangan pria itu langsung saja merogoh saku, ia meraih ponselnya dan menatap benda itu dengan saksama. Sekarang waktunya untuk menghubungi orang tersebut, saat ini ia juga harus bertanya banyak hal, dan jelas itu jangan sampai ada yang terlewat begitu saja. Dengan cepat tangan Ansel menari di atas layar datar, ia kemudian menelepon orang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD