ijab kabul di tunda karena data harus di urus ulang, penghulu terkejut karena mempelai nya berbeda dari foto yang ia terima tempo hari.
"ijab kalian di tunda sampe abis zuhur" ucap frans kepada anak dan calon menantunya.
"iya yah" balas sigit.
sedangkan bella hanya mengangguk seraya terseyum tipis, lalu frans meninggalkan calon pasangan pengantin itu.
"kamu udah ngomong sama pacar kamu kan?" tanya sigit kepada bella setelah frans tak terlihat lagi.
"udah, dia ga tau lokasinya, jadi dia ga bakal kesini" jawab bella.
"baguslah" balas sigit.
"tunangan abang sendiri gimana?" tanya bella balik.
"aku bilang sama dia kalo pernikahan nya di tunda" jawab sigit.
bella tak merespon.
"apa yang kita lakuin ini bener bang?" tanya bella lagi setelah diam beberap detik.
"iya bener" jawab sigit.
"cukup 1 tahun ya" ucap bella.
"iya tenang aja, ini cuma pengalihan" balas sigit.
"ini bukan pernikahan pura-pura" ucap bella.
"kita bisa hidup sebagai teman, ga ada drama, ga ada pura-pura ga kenal, ga ada saling ga peduli dan kita tidur sekamar, setempat tidur juga" ucap sigit.
"kenapa harus 1 kamar?" tanya bella.
"biar ga ada drama" jawab sigit.
"pisah kamar juga bisa ga drama kok" ucap bella.
"kalo tiba-tiba ayah, bunda atau mama, papa dateng terus mereka meriksa kamar kita, kan ribet'' ucap sigit.
"ya udah ok kita sekamar tapi ga satu tempat tidur" ucap bella.
"kamu mau minta aku ngalah atau kamu yang tidur di soffa gitu?, nanti kalo ada yang masuk angin gimana?, ribet tau" ucap sigit.
"tapi bang" ucap bella berusaha menolak.
"aku ga bakal macem-macem sama kamu, tenang aja" ucap sigit.
"tetep aja" balas bella.
"udah ga usah di bahas, yuk sholat, udah hampir zuhur nih" ucap sigit, kemudian dirinya bangkit dari soffa dan melangkah ke tempat ibadah.
sedangkan bella menekuk wajah nya, ia bangkit dan melangkah mengikuti sigit sembari penghentak-hentakan kakinya.
seusai sholat sigit dan bella berganti baju pengantin, kemudian mereka berhias secara sederhana agar mempercepat waktu, setelah siap sigit lebih dulu duduk di hadapan penghulu untuk melakukan ijab kabul, sigit menjabat tangan pradana.
"saya nikah dan kawinkan kamu dengan anak saya yang bernama bella indrianti pradana binti pradana rahardi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan 1 unit sepeda motor di bayar tunai" ucap pradana lantang.
"saya terima nikah dan kawin nya bella indrianti pradana binti pradana rahardi dengan mas kawin tersebut tunai" balas sigit tidak kalah lantang.
"gimana para saksi?" tanya penghulu.
"SAH" jawab saksi yang hadir seraya bertepuk tangan.
pradana melepas jabatan tangan nya dengan sigit, dan sigit pun mengucap syukur dalam hati.
tak lama bella datang di tuntun sang ibunda dan 1 pengiring pengatin lainya, bella duduk di sisi sigit, penghulu meminta bella untuk mencium tangan sigit, bella pun menurutinya.
acara di lanjut dengan acara adat sampai petang, setelah itu mereka pun beribadah secara berjamaah.
"nanti kalian mau tinggal dimana?" tanya pradana kepada sepasang pengatin baru itu.
"di rumahku pah, alhamdulilah aku udah punya rumah sendiri" jawab sigit.
bella menatap sigit sekilas kemudian menganggukkan kepala pelan.
"ya udah, papa titip bella ya git, jagain dia, bella masih terlalu kecil buat jadi seorang istri jadi kalo nanti dia banyak salah maafin aja" ucap pradana seraya mengelus puncuk kepala bella yang tertutup hijab.
"iya pah, tenang aja" balas sigit terseyum, sedangkan bella hanya menekuk wajah nya.
¶¶¶¶¶¶¶
"abang tinggal sendiri kah?" tanya bella setelah dirinya memasuki rumah sigit.
"aku ga tinggal disini soalnya rumah ini aku siapin buat tinggal sama istri nanti" jawab sigit.
mendengar itu bella menjadi merasa bersalah.
"seharusnya tunangan abang yang kesini, bukan aku" ucap bella.
"iya, niatnya rumah ini itu kejutan aku buat dia pas kita udah nikah nanti" balas sigit.
"maaf ya bang" ucap bella pelan.
sigit menatap bella sembari terseyum.
"ini bukan salah kamu atau aku tapi keadaan yang bikin kita kaya gini" ucap sigit.
bella memilih diam.
"lebih baik ayo kita liat kamar kita" ajak sigit mengalihkan pembicaraan, ia pun menarik tangan bella agar mengikutinya.
di tengah ruang keluar ada pintu berwarna coklat muda, dan sigit membuka pintu tersebut.
"wah luas banget, udah ada isinya lagi" ucap bella, dirinya terpesona dengan kamar barunya itu.
"kamu suka?" tanya sigit.
"banget" jawab bella, ia melangkah cepat memasuki kamar dan itu membuat sigit mengikuti nya karena genggaman tangan mereka belum terlepas.
"disini ada wifi" ucap sigit yang membuat bella semakin gembira.
"serius?" tanya bella.
"iya, mana hp kamu, aku sambungin jaringan nya" jawab sigit.
bella langsung mengeluarkan ponsel dan memberikan nya kepada sigit.
"kapan abang pasang wifi?" tanya bella.
"kemaren" jawab sigit.
bella hanya menganggukan kepala.
"nih udah" ucap sigit, ia menyerahkan ponsel itu kepada bella.
bella melihat jaringan ponsel nya yang sudah terhubung dengan wifi pun terseyum bahagia.
"makasih ya bang, aku jadi ga perlu beli kuota lagi" ucap bella menatap sigit sembari terseyum.
"santai aja, ya udah aku mandi dulu" pamit sigit, bella tak merespon, sigit melepas genggaman tangan nya pada bella.
tetapi entah mengapa sigit merasa tidak rela melepaskan tangan mungil itu, namun kemudian sigit menggelengkan kepala untuk mengusir pemikiran itu.
"jangan kemana-mana ya, nanti abis aku tinggal kamu yang mandi" ucap sigit lagi.
"ok bang" balas bella tanpa menatap sigit, setelah mendapat jawaban sigit pun masuk ke kamar mandi.
20 menit kemudian sigit keluar dari kamar mandi
"sana mandi bel" ucap sigit.
bella mengalihkan tatapan kepada sigit, bella terkejut karena sigit hanya memakai handuk, bella pun langsung menatap sisi lain.
"pake baju dulu kenapa bang" ucap bella.
"gapapa kali, udah halal ini" ucap sigit enteng.
"pake baju sana" ucap bella.
"iya-iya" balas sigit, dirinya melangkah ke tempat ganti pakaian di kamarnya.
5 menit kemudian sigit keluar dari kamar ganti dan ia melihat bella yang tidak memakai hijab, hatinya berdesir melihat rambut panjang berwarna hitam kecoklatan yang tergerai tersebut.
kaki sigit melangkah mendekati gadis yang sudah menjadi istrinya itu.
"kamu belum mandi?" tanya sigit.
"ini mau mandi" jawab bella.
tangan sigit membelai rambut bella, terasa lembut dan wangi, sigit suka itu.
"aku cowok pertama ya?" tanya sigit.
"iya dong, rambutku bagus kan?, aku sering rawat sendiri lohh" ucap bella.
"iya bagus wangi lagi" balas sigit.
"ya udah aku mandi dulu" ucap bella.
"abis itu kita belanja ya" ucap sigit.
"ok" balas bella, kemudian dirinya masuk ke kamar mandi.
¶¶¶¶¶¶¶
"mau belanja apa aja bang?" tanya bella.
"sembako, buah, jajanan, alat mandi" jawab sigit.
ketika bella ingin melepas genggam tangan sigit, sigit menolak.
"jangan di lepas nanti kamu ilang" ucap sigit.
"aku mau ngambil keju bentar" ucap bella.
"pake tangan satunya aja" balas sigit.
"aku udah gede kali, ga mungkin ilang" ucap bella, namun dirinya menuruti perkataan sigit.
"papa kan minta aku jagain kamu" ucap sigit setelah mereka kembali menjelajahi mall.
"ngambil keju doang ga bikin aku ilang, lagian gadengan gini, bikin sesek jalan tau, nanti kalo ada yang protes gimana?" tanya bella.
"mereka tinggal lewat jalan lain" jawab sigit.
"mall ini bukan punya kita abang sigit yang teryata nyebelin" ucap bella.
"ga boleh ngomong gitu sama suami, dosa" balas sigit.
"nyakar orang dosa ga sih?" tanya bella, ia merasa gemas kepada sigit.
"dosa banget, apalagi sama suami sendiri, nanti masuk neraka yang paling dalem" jawab sigit.
"ga usah bawa-bawa neraka kali" balas bella.
"ya mangkanya nurut dan ga boleh ngatain aku, dosa" ucap sigit.
bella menghembuskan napas kasar dan sigit mendengarnya.
"ga boleh begitu istriku" ucap sigit pelan.
"ok sorry dan tolong jangan bilang gitu, aku geli dengernya" ucap bella.
"biasain mulai sekarang" ucap sigit.
"kenapa harus di biasain?" tanya bella.
"soalnya mulai sekarang aku akan panggil kamu 'istriku', biar manis" jawab sigit.
"ga mau" ucap bella.
"dosa lohhh" balas sigit.
"ya udah terserah" ucap bella.
"gitu dong, itu baru istri yang baik" ucap sigit seraya mengelus puncak kepala bella yang tertutup hijab.
bella tidak merespon, hingga kehingan terjadi selama beberapa menit.
"bang" panggill bella.
"iya" sahut sigit.
"aku tau pernikahan kita ini cuma sementara tapi" ucap bella menggantung.
"tapi apa?, ngomong aja" ucap sigit.
"nanti kalo abang mau kemana-mana atau ngapain ngomong sama aku ya, soalnya gimana pun juga aku harus tau abang ngapain dan dimana, aku ga mau jadi istri yang ga tau apa-apa tentang kegiatan suami" ucap bella.
"kamu juga harus gitu" balas sigit.
"iya" balas bella.
"ok deh" ucap sigit.
"beneran nih?" tanya bella.
"iya dong, suami-istri kan emang harus kaya gitu" jawab sigit
"makasih" ucap bella.
sigit hanya terseyum dan mengecup kening bella sekilas, bella terkejut begitu pula dengan sigit, sigit tak mengerti mengapa dirinya seberani itu.
"ga tau kenapa walau baru beberapa jam deket sama kamu, rasanya kaya udah bertahun-tahun" ucap sigit jujur.
"aku juga ngerasa gitu, aneh ya" balas bella.
"apa mungkin kita jodoh" ucap sigit.
bella membulatkan matanya mendengar itu.
"becanda, jangan di ambil hati" ucap sigit lagi sembari terseyum.
"aku tau" balas bella.
"abis belanja makan yuk" ucap sigit mengalihkan topik pembicaraan.
"ok" balas bella.