bc

Teach Me What is Love

book_age18+
54
FOLLOW
1K
READ
family
fated
friends to lovers
goodgirl
dare to love and hate
drama
sweet
Girl Power Counterattack
Writing Challenge
humorous
like
intro-logo
Blurb

Yes only you can help me find out

Shin Ji Ra: aow sakit hey! Kenapa kamu ada di belakangku? Stalker ya?

Soyoung: Oh saya kira ada apa? Sudah tahu kan ada guru baru?

Kepsek: Saya akan mulai rapat ini tanpa basa-basi. Hari ini kita kedatangan seorang guru lelaki dari China, Ghuangzhou

Sandara Park: Mereka ngomong apa sih? Gak kedengaran!

Lee Chaerin: Kamu yakin mereka gak ada hubungan?

Suzy: Tipenya YiFan itu bukan Ji Ra tapi kayak aku!

chap-preview
Free preview
1
07:15 KST "Joheun achim (selamat pagi) Ji Rassi", sapa seseorang kepada yeoja yang berjalan beberapa langkah. Ji Ra menghentikan langkahnya. "Joheun achim, Lee Ahjussi. Hari ini aman?", balasa Ji Ra ramah. "Ne/ya! Kalo gak aman saya bisa dipecat! Hehehe! Saya dengar hari ini ada guru baru dari China" "Kalo itu sih saya gak tau detailnya, tapi katanya memang benaf ada guru baru datang hari ini", jelas Ji Ra. "Bagus sih ada guru lagi, supaya sekolah ini tambah rame!" Lalu ada seseorang yang menghampiri mereka. "Aigu/aduh, ada apa ini nih pagi-pagi gossip?", tanya wanita berkacamata. "Aniyo/gak Soyoungssi, hanya bercanda dengan Lee ahjussi", kata Ji Ra. "Ne! Ini masih pagi. Jangan terlalu tegang!" "Oh, saya kira ada apa! Sudah tau kan ada guru baru dari China? Aigu, saya dengar dia pria muda yang bertalenta. Gak sabar ingin lihat!", seru Soyoung semangat. "Apa mau dijadikan suami muda?", goda Lee ahjussi/paman usil. "Aniyo~ Bisa aja Lee ahjussi ini!", kata Soyoung pura-pura memukul Lee ahjussi. Di saat mereka asyik ngobrol para murid satu per satu berdatangan. Setelah sedikit bercanda dengan satpam sekolah, Ji Ra dan Soyoung berjalan memasukki sekolah. Seperti biasa, sebelum mengajar mereka rapat. Apalagi hari ini guru baru yang mulai mengajar di sekolah tk ini. "Yeorobundel, annyeonghasimnikka? (Semuanya, apa kabar?) Saya akan mulai rapat ini tanpa banyak basa basi. Hari ini kita kedatangan seorang guru lelaki dari China, Ghuangzhou. Beliau baru saja lulus dari Beijing University dan baru saja memulai debutnya sebagai guru. Tolong diharapkan kalian membantunya apalagi soal bahasa. Setau saya, dia hanya bisa berbahasa Mandarin, Kanton dan Inggris", jelas kepala sekolah. "Maaf menyela, tetapi kenapa orang yang dimaksudkan belum datang?", tanya seorang guru bernama Chaerin. Kalo itu katanya dia masih ada urusan dan sebentar lagi datang kemari. Baiklah saya akhiri rapat hari ini. Dan tolong jika diantara kalian ada yang duluan bertemu Wu YiFan suruh dia menemui saya di kantor. Terima kasih". Para guru mengangguk mengiyakan informasi yang mereka terima dan mulai beranjak dari tempat duduk mereka dan berjalan menuju ke kelas masing-masing untuk mengajar. @ Ji Ra mempersiapkan apa saja bahan yang akan dia berikan di kelas hari ini. "Apa lagi yang ketinggalan? Buku sudah, alat tulis.. Hmmm.. Sepertinya sudah semua deh", gumamnya samvil berjalan menuju kelas. Saking asyik dengan pikirannya sendiri, Ji Ra tidak sadar sedang melewati seseorang. "Excuse me? Annyeonghaseyo?", sapa orang itu tetapi dilewati Ji Ra begitu saja. Orang itu terus menyapa Ji Ra tetapi tetap diacuhkan sambil mengikuti Ji Ra berjalan. Tiba-tiba Ji Ra teringat sesuatu dan berbalik begitu saja tanpa melihat ada apa di belakangnya. Bruk! Ji Ra menabrak pria yang sedari tadi mengikutinya. Tinggi pria itu sekitar 187cm. "Appo/sakit~ Ya/hey! Kenapa kamu ada di belakangku? Stalker ya?", omel Ji Ra. "Sorry.. Ah, Choisonghamnida/maaf. I am new teacher, Wu YiFan. Saya memanggil anda daritadi tapi anda tidak dengar", kata YiFan sambil mengulurkan tangan menolong Ji Ra yang seketika speechless. "Gamsahamnida/terimakasih. Choisonghaeyo/maaf. Perkenalkan saya Shin Ji Ra, guru disini", kata Ji Ra menyambut tangan YiFan dan menunduk malu. "Akh! Ji Raya~ noe jinjja pabo/kamu beneran bodoh~ kenala malah gak dengar sih pas dipanggil?",pekik Ji Ra dalam hati. "Ji Rassi?", tanya YiFan bingung dengan tingkah Ji Ra yang diam begitu saja. "Ah, gwaenchanayo/tidak apa-apa. Silahkan saya antar ke ruang kepala sekolah", kata Ji Ra yang sadar akan lamunannya. Kemudian YiFan diantar ke ruang kepala sekolah. @ 12:15 KST "jinjja baegopa/ lapar!", kata Soyoung makan bersama Ji Ra di kantin. Soyoung dengan lahap makan makanan siangnya sedangkan Ji Ra hanya termenung di depan makan siangnya. "Waeyo?/kenapa An mogo?/gak makan", tanya Soyoung memperhatikan tingkah temannya itu. "Jinjja pabo!/beneran bodoh Ottokhaji/gimana ini???", kata Ji Ra dengan wajah depresi. "Ada apa kok lesu? Kudengar kamu ketemu guru baru itu ya? Tampan gak?" "Akh, jangan bahas itu lagi! Jebal! Ingatnya malah bikin tambah pabo!", kata Ji Ra sambil menutupi wajahnya. "Aku gak ngerti! Cerita dong!" "Pertama, masa pas dia panggil aku sampai aku nabrak fia, aku gak dengar? Mana tuh orang tinggi banget kayak tiang listrik! Lalu pas ngantarin dia ke kantor kepsek, kepsek nyuruh aku jagain dia, ngantarin dia kemana-mana, keliling sekolah ini. Udah gitu dianya gak begitu lancar bahasa Korea, aku ngomong dianya iya-iya aja dengan tampang polos angelic gitu. Akh, kenapa harus aku sih?", jelas Ji Ra sedangkan Soyoung hanya mengangguk sambil mendengarkan cerita Ji Ra. "Terima aja nasibmu, toh tampan, muda dan bertalenta kan kata kepsek?" "Elo mah temen tersiksa bukannya ditolongin malah ditambahin?", ungkap Ji Ra sebal. "Aniyo, tuh buktinya tiang listrik itu disini. Mana dia melambaikan tangan kemari pula", kata Soyoung menunjuk ke YiFan yang tersenyum kearah dimana Ji Ra berada. "Gue lupa ngasih tau dimana kantinnya!", seru Ji Ra. "Tuh kan? Samperin sana. Dia gak berenti tuh melambaikan tangannya" Dengan agak terpaksa Ji Ra mendatangi YiFan. "Mianhaeyo/maaf, tadi lupa kasih tau dimana kantinnya", kata Ji Ra. " It's Ok. Untung tadi gak tersesat, hehehe", kata YiFan. "Mau makan? Tapi disini hanya ada makanan Korea sih",tawar Ji Ra ke YiFan. "Boleh" Kemudian mereka mulai memesan makanan. "Annyeonghaseyo, Kim ahjumoni/bibi", sapa Ji Ra ke kepala koki di kantin tersebut. "Aigu, Annyeonghaseyo, Ji Raya~ Omo!/oh,wow  Siapa lelaki tampan disampingmu!" "Perkenalkan ini Wu YiFan dari China. Guru baru disini. YiFan ssi ini Kim ahjumoni yang menjaga dan memasak di kantin sekolah ini" "Annyeonghaseyo, Wu YiFan imnida. Banggapsemnida", kata YiFan tersenyum dan membungkuk ke Kim ahjumoni. "Omo! Muda, tampan, sopan lagi! Ya Ji Raya~ kalo cari suami seperti dia!", seru Kim ahjumoni sambil menggoda Ji Ra. Wajah Ji Ra memerah seketika bak kepiting rebus. "Aniyo, kenapa tiba-tiba ngomongin soal suami?", elak Ji Ra menutupi rasa malunya. YiFan hanya tertawa. "Gak apa kan toh umur kalian sudah cukup! Nak Yifan, Ji Ra ini baik, banyak anak murid suka padanya. Sayang, dia masih single/jomblo", kata Kim ahjumoni ke YiFan. YiFan hanya mengangguk. "Kim ahjumoni~ jebal/tolong.. Kami mau makan disini", kata Ji Ra yang masih berusaha menutupi malunya. "Aigu, jangan marah Ji Raya~ Hehehe. Kamu suka jajangmyeon?" "Jajangmyeon buatan Kim ahjumoni paling enak disini. Mau coba?" "Ye, Gamsahamnida" "Jal mogjuseyo/selamat makan", kata Kim ahjumoni sambil memberikan makanan ke Ji Ra dan YiFan. Mereka lalu duduk di sebuah bangku di kantin. "Kim ahjumoni lucu ya? Kalian akrab?", kata YiFan sambil mulai makan. "Gak juga sih, cuman dia anggap aku sebagai anaknya. Dia bilang aku mirip anaknya di kampung" "Kamu gak makan? Ah, diet?", tanya YiFan hati-hati. "Aniyo, sudah kenyang. Kamu makan saja yang banyak" YiFan mengangguk lalu memakan jajangmyeonnya lagi. Ji Ra pun memilih diam sambil menunggu YiFan menghabiskan makan siangnya. @ Hari ini Ji Ra menemani YiFan masuk ke kelasnya untuk mengajar. "Gak gugup?", tanya Ji Ra khawatir. "Saya harap anak-anak bisa mengerti apa yang saya ajarkan. Bahasa Korea belum lancar sih", kata YiFan masih gak pede. "Gwaenchanayo. Jiayou!" "Kamu bisa bahasa China?" "Aniyo, cuma beberapa kata aja yang saya tau. Ayo masuk", kata Ji Ra sambil membuka pintu kelas. "Annyeonghaseyo aeduli/anak-anak~", sapa Ji Ra ramah. "Annyeonghaseyo Ji Ra sonsaengnim~", balas para murid kompak. "Annyeonghaseyo", sapa YiFan ke para murid dan mereka langsung terdiam. Terkesima dengan kehadiran YiFan di kelas mereka. "Anak-anak perkenalkan ini Wu YiFan sonsaengnim dari China. Hari ini mengajar di kelas ini", jelas Ji Ra. Anak-anak langsung ribut mendengar penjelasan dari Ji Ra. Semua anak langsung mengangkat tangan untuk bertanya. Bahkan langsung mengatakannya. "Apa YiFan sam/guru bisa bahasa Korea?" "Kenapa Yifan sam mengajar disini?" Ji Ra dan YiFan yang kebingungan dengan 'bom' pertanyaan yang diajukan oleh anak-anak mencoba menjawab satu per satu. "Kenapa YiFan sam bisa sangat tinggi dan sangat tampan?", tanya anak bernama Minzy. YiFan tertawa dan menjawab, "Ibu saya sangat mencintai saya. Ketika beliau hamil, saya dirawat dengan baik saat di dalam perut makanya YiFan sam bisa seperti sekarang" "YiFan sam sangat kurus melebihi perut saya!", seru Eunhyuk sambil memegangi perutnya. Ji Ra dan YiFan hanya tertawa mendengar pengakuan itu. Seorang anak bernama Joy berdiri dan bertanya, "YiFan sam, bolehkan saya melihat istrimu?" Ji Ra dan YiFan terkejut. YiFan menjawab, "YiFan sam belum punya istri" "Kalo begitu bolehkah saya memberikan mama saya ke YiFan sam?", tanya Joy lugu. YiFan terkejut lalu tertawa. "Ya! Ngapain kamj memberikan mamamu ke YiFan sam? Yifan kalo sama Ji Ra sam, guru kami apakah kamu mau menerimanya?", kata anak bernama Luna. Ji Ra terkejut mendengar ucapan Luna, seketika wajahnya memerah. "Luna, tolong jangan bertanya aneh seperti itu lagi", kata Ji Ra yang dipotong pertanyaan dari para murid. "Otte YiFan sam? Kami pernah bertanya ke Ji Ra sam kenapa dia gak datang bersama pacarnya, kami penasaran tapi Ji Ra sam tidak pernah mau bercerita", kata Jo Kwon. Ji Ra hanya tersenyum bingung mau menjawab apa atas pernyataan yang menurutnya konyol. "YiFan sam juga gak punya pasangan kan? Kalo kalian pacaran kami dukung kok!", seru Jia diiringi anggukan para murid lainnya. "Hahaha kalian ini. Saya pertimbangkan ya? Nah, ayo kita mulai pelajaran hari ini", kata YiFan menjawab dengan tenang sedangkan Ji Ra hampir meledak karena malu dengan kepolosan murid-muridnya ini. Pelajaran dimulai tanpa ada kesulitan bahkan tanpa bantuan Ji Ra, YiFan sudah terlihat akrab dengan para murid. Para murid pun kelihatan menyukainya juga. TBC Gimana readers? Masih pemula bikin ff panjang soalnya lebih rajin baca ff daripada nulisnya sih~ Maaf kalo bahasanya masih kurang jelas, typo atau alur terlalu cepat dll Saya masih harus banyak belajar jadi tolong dukungannya Semoga kalian suka ya~ Tetap baca next chapter sampai tamat ya~ Jangan lupa klik likenya ya #bow

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

Marry Me If You Dare

read
223.1K
bc

My Husband My Step Brother

read
54.9K
bc

Married By Accident

read
224.4K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.6K
bc

The Ensnared by Love

read
104.1K
bc

The Perfect You (Indonesia)

read
290.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook