JLEBB!! Mata Beel bergetar, bibirnya terbuka lebar, ada genangan darah segar yang keluar secara bersamaan dari d**a dan mulut peri muda nan berbakat tersebut, ketika sang kakak tercinta menusuknya dengan kuku-kuku panjang sampai menembus jantung, meremas serbuk langsung serbuk peri yang merupakan inti sari kehidupan semua peri. “Grghhh …K-Kakak—hh?” Tangan Beel yang bergetar, perlahan memegangi tangan Bizel yang masih menancap mantap di dalam dadanya. Aliran darah yang keluar dari d**a yang bolong dan mulut Beel semakin deras keluar. Namun, Bizel bukannya merasa iba, dia malah menyeringai dan mendekatkan muka. “Adikku yang manis. Apa kau ingin tahu, kenapa aku menyerahkan tubuhku pada iblis?” Beel menggeleng pelan dengan tatapan nanar. “Kakak … jangan lakukan ini. Kumohon berhentilah,”