Biang Kerok

844 Words
Alma berjalan perlahan di sepanjang koridor kelas menuju ke arah Toilet untuk buang air kecil. Suasana setiap kelas hening karena jam pelajaran sedang berlangsung. Akibat sedang kebelet terpaksa Alma minta izin kepada guru bahasa inggris yang sedang mengajar. Beruntung Mr.Yosef tidak banyak bertanya sehingga Alma tidak perlu berlama - lama jadi pusat perhatian teman - temannya. jika Siswa laki - laki yang mengajukan izin keluar kelas pasti akan mendapat banyak pertanyaan dari guru yang mengajar karena biasanya mereka tidak jarang meminta izin ke kamar kecil tapi justru pergi ke kantin untuk jajan. Secara umum siswa laki- laki memang lebih bandel dan banyak akal dibandingkan dengan siswa perempuan. Sampai di Toilet yang berada di belakang Musholla Alma segera masuk ke kedalam ruangan yang bertanda Feminin tersebut. Tidak ada orang lain disana. Lagipula toilet yang dituju oleh Alma khusus diperuntukkan bagi siswa kelas satu saja. Selesai dengan hajatnya Alma keluar dari bilik tempat buang air, tapi Alangkah terkejutnya Alma begitu melihat siapa yang sedang berdiri menunggunya. Alex cengar cengir begitu melihat tampang syok Alma. Sengaja Alex mengunci pintu agar Alma tidak bisa kabur. Alex tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan yang datang padanya. " Kamu ngapain disini ? inikan Toilet cewek " tanya Alma menyergah. Sebenarnya Alma cemas jika sampai ada orang lain yang tahu kalau mereka berduaan di dalam toilet. Apalagi kalau sampai ketelinga majelis guru. Alma tidak bisa membayangkan akan seperti apa jadinya nasibnya nanti. " Kamu ?! eh aku kakak kelas kamu ya. panggil kakak!" jawab Alex garang. Alma mencibir " ogah! kamu nggak pantas di panggil kakak " " Tenyata kamu berani juga ya?" Seringai Alex sambil berjalan mendekat. Alma mundur beberapa langkah sehingga terpojok ke meja wastafel. " Mau ngapain kamu ?" cicit Alma mulai ketakutan. Tidak mungkin Alex melakukan hal aneh padanya kan? Alex tertawa melihat Alma yang ketakutan. Terlihat sangat lucu baginya. " Minggir aku mau keluar " ucap Alma dengan wajah mulai memelas. " Keluar saja kalau kamu bisa " balas Alex enteng. Alex tetap berdiri di tempatnya sehingga Alma tidak bisa bergerak karena jarak antara mereka yang semakin mepet. " Aku mau keluar ... " suara Alma sudah bergetar menahan tangis. Tawa Alex semakin kencang melihat Alma yang hampir menangis, bukannya kasihan Alex justru merasa sebaliknya, sangat terhibur sekali. Air mata Alma tidak bisa ditahan lagi saat melihat Alex yang kesenangan melihatnya menderita. Perasaan marah dan takut jadi bercampur aduk. " Ya nangis ... cengeng amat sih? tampang garang tapi mellow " ejek Alex diantara tawanya. Brakk! Tawa Alex langsung berhenti mendengar pintu didobrak dari luar. Alma langsung mengusap air matanya. Pak Basuki guru Olahraga yang kebetulan jadi guru piket sudah berdiri di depan pintu dengan tampang marah. dibelakang nya ada beberapa siswa lainnya yang ikut menyaksikan apa yang sedang terjadi. " Kalian pacaran di Toilet ya ?! " tanya pak Basuki menuduh. Alma terdiam saking syoknya karena dituduh pacaran didepan orang banyak oleh sang Guru. Sedangkan para siswa lainnya mulai bersorak mengejek. " Bukan Pak, mana mau saya pacaran dengan dia " jawab Alex mengelak. " Kalau bukan pacaran ngapain kalian di Toilet berduaan ?" Pertanyaan menyudutkan tersebut kian menambah rasa marah yang sejak tadi Alma rasakan. Tidakkah gurunya bisa melihat betapa dirinya merupakan korban disini, kenapa malah dianggap jadi tersangka? Alex tidak menjawab. " Kamu Murid baru, siapa nama kamu? " " Alma pak " jawab Alma pelan. " Oh Alma ... " angguk Pak Basuki " Kamu mau sekolah atau mau pacaran ?" " Sekolah pak " " Kalau mau sekolah, ngapain jam belajar kamu malah di toilet ?" " Pacaran pak ! " celetuk seseorang dari luar. " Huuu ... " sorak yang lainnya. Alma menunduk karena malu. " Kami nggak pacaran ya ! " tolak Alex " dia nggak Level " sebutnya sambil mencibir yang sukses mendapatkan satu getukkan di kepalanya dari Pak Basuki menggunakan rol kayu yang sejak tadi dipegangnya. " Aduh duh .. sakit pak " rintih Alex sambil memegang kepalanya. " Alex pacaran dengan siKribo, hahaha..." ejek salah seorang kakak kelas yang Alma tahu bernama Tomi. " Sembarangan! mana mau gue sama dia, lu kata mata gue katarak !" " Alex ! jaga bicara kamu " hardik pak Basuki ," kalian semua bubar sana " perintahnya membuat kerumuman jadi terurai. " Kalian berdua ikut saya kekantor BK " putusnya sambil berjalan keluar. Alex langsung mengikuti sang Guru keluar tanpa menoleh pada Alma sedikitpun. Alex tidak menyangka keusilannya membuat mereka jadi berurusan dengan guru BK. Alex sudah biasa masuk ruang BK tapi anak baru itu? Ah sial!! Niatnya tadi cuma iseng saja. tapi sekarang teman - temannya jadi meledeknya . Alma menunduk menatap lantai. Kesialan datang menghampirinya secara bertubi - tubi. Kena marah guru, jadi bahan gosip teman sekolah dan bahan hinaan Alex,si Biang Kerok. Kalau punya keberanian untuk berteriak, ingin rasanya Alma memekikkan kalimat hinaan yang sama pada Alex karena bukan hanya Alex yang tidak mau menjadi pacarnya, Alma lebih tidak mau lagi. Alma tidak akan pernah sudi punya pacar seperti Alex! yang ada Alma sangat membenci Alex hingga ke nadinya. Ya Tuhan, kenapa ada makhluk sejenis Alex di dunia ini?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD