Dari kejauhan terlihat Bu Tatang melambaikan tangan, Bu Aan pun bergegas ke seberang jalan untuk menyambut mereka. “Emak..emak..!” seru Si Kembar. Tanpa babibu Bu Aan langsung memeluk kedua anaknya dengan penuh penjiwaan, seperti sudah tidak bertemu bertahun-tahun lamanya, padahal setiap hari juga begitu. Tapi entah mengapa, bagi Bu Aan setiap melepas rindu sepulang kerja, rasanya selalu mengharukan. Bukan hanya rasa kangen yang mendalam, tapi rasa menyesal, karena harus menitipkan anak-anak, meskipun pada neneknya sendiri. “Nih, Emak bawa apa?!” kata Bu Aan sambil menunjukkan sekeresek kue Odading, yang ia beli tadi sambil lewat kepada Si Kembar. “Buka..Buka..,“ kata mereka antusias. “Iya, nanti kita buka di rumah ya, sekarang kita pulang, tuh Abah sudah menunggu.” Sambil menunjuk ke

