"Saya kembali, Pak. Saya tidak tahu ada masalah apa sampai Bapak menyuruh saya terbang dari Surabaya di jam sembilan malam, dan harus berusaha dengan keras mendapatkan tiket penerbangan yang paling cepat meskipun harus berada di kelas bisnis yang sama sekali bukan gaya saya." Bibir Galilleo berkedut saat mendengar keluhan dari Lucas yang disuarakan dengan nada datar dan nada kesal yang tersamar. "Ya, selamat datang kembali, Luc!" ucap Galilleo, mengabaikan raut tidak bersahabat dari sahabatnya itu. Lucas menghela nafas berat, berbalik badan dan menutup pintu di belakangnya sebelum kemudian berderap mendekati Gali yang tampak serius dengan monitor di depannya. "Gue engga boleh tahu alasannya? Alasan lo ngelepasin tersangka yang menggelapkan uang proyek sampai hampir membahayakan nyawa p

