Happy reading guys??
Di bawah tanah ada tahanan yang sangat s***s untuk diliat secara nyata, disana hanya terdapat para mafia dan musuhnya, Hinder dan para Bodguard melakukan misi yang belum selesai secara tuntas.
Hinder sedang membersihkan pisau tipis namun tajam, apabila gores dikit saja ke kulit kalian otomatis terbelah dua secara mendalam dan kalian kehabisan darah. Dia memainkan pisau miliknya memutar badan ke arah musuh tak berdaya itu
Hinder mendekati pria ini, tanganya sudah terikat pakai borgol sedangkan kaki satu lumpuh satu karena tertembak, pria ini menatap hinder dengan ketakutan.
Pria ini menggeleng seraya menatap memohon "Tuan hinder ku mohon jangan bunuh aku, aku sudah menepati janjiku padamu, jangan siksa aku kumohon" tanganya seraya memohon dihadapan hinder.
Hinder jongkok dihadapan pria ini dan menganggung "iya kau sudah menepati janji itu tapi kau melupakan sesuatu, perjanjian sebelumnya"
"Maksud tuan? Aku tidak pernah melupakan semuanya janji-janji kau tuan" balas pria ini seraya mengernyit ke hinder.
"HAHAHAHAHAH" Hinder tertawa jahat lepas dengar perkataan pria ini, Hinder kembali tatap iblis ke arah pria ini, otomatis pria ini menggigil melihatnya.
Hinder mendekati pria ini ke arah telinganya "kesalahan kau adalah kau telah menghinaku" ucap Hinder menjauh wajahnya dari pria ini.
"Sejak kapan aku menghinamu tuan, aku tau kau sangat membenci kalimat itu, tapi...."
"Husst cerewet sekali kau seperti wanita sedang mabuk saja, aku udah tau semua tidak perlu kau bahas, kau tau udah berapa menit waktu ku habis berdiri sini" motong Hinder kesal mendengar ocehan pria ini.
"Omero cincang daging dia seperti motong bawang, dia telah menghina seorang Hinder" ucap Hinder suara kerasnya menggema ruangan.
Hinder berjalan menjauh dari pria tersebut, pria ini udah membenci hinder sejak dia tertangkap "Kau akan menyesal hinder!, suatu saat kau akan menyesal dan tidak seorang pun mau mendekatimu dan aku sumpahkan kekasihmu akan menyesal memilih seorang iblis didalam hidupnya seperti kau hinder!!" Teriak pria ini menggema satu lorong.
Hinder terhenti langkahnya ketika mendengar perkataan pria itu membuat hinder marah besar, Omero terkejut dan hanya bisa diam.
Hinder membalik belakang berjalan penuh amarah, mengambil pisau miliknya ditangan Omero, langkahnya begitu cepat sampai di depan pria ini, Hinder menusuk badan pria ini bagian punggung belakang, hinder menusuk lagi kaki pria ini sebanyak sepuluh kali.
Pria ini berteriak sekencang-kencangnya sambil meronta-ronta, hinder berhenti menusuk dan
Pisaunya mengarah wajah pria ini yang penuh dengan darah banyak.
"Kau lihat tangan dan pisauku, mereka emosi begitu cepat setelah kau mengoceh barusan, dan kini mereka berhenti karna sudah puas, tapi aku belum puas menyiksamu, zaiden" ucap Hinder menekan kalimat terakhir.
Zaiden menahan sakit yang begitu banyak luka seluruh tubuhnya, zaiden menoleh kearah Hinder
"Setidak kau selidik sekali lagi sebelum kau akan menyesal kemudian, Hinder" ucap pelan zaiden tiba-tiba zaiden jatuh dan tidak sadarkan diri.
Hinder memberi kode Omero untuk membawak ke rumah sakit, bukan Hinder peduli kepada zaiden tapi banyak teka-teki setelah zaiden ucap barusan.
Apa maksud dari kata-katanya barusan, apa ada dalang dari balik cerita ini, aku tidak pernah salah Dah jelas dari pemeriksaan semuanya penyebab adalah zaiden, SIALLL....!!! Kenapa aku tidak memikirkan ini! Batin Hinder begitu kesal sampai-sampai dia lupa orang dari balik ini.
Flassback on
"Aku tidak suka kau melanggar janji yang sudah kita tetapkan, akan berisiko kalau kau melanggarnya, mengerti!" Ketus Hinder tajam
Zaiden mengangguk paham,ia langsung pergi dari ruangan Hinder. Tiba dilantai bawah dan menuju luar dimana mobil sudah menunggu didepan pintu utama.
Dalam perjalanan, dia mengingat sesuatu perkataan Hinder, lekas dia mengambil ponsel dam memencet nomor dikontak.
"Kau bawak dokumenter yang sudah aku buat, kau harus berhati-hati dengan dokumen itu jangan pernah kau mengubah atau merusaknya, kalau tidak tamatlah kita, mengerti" ucap zaiden penuh tegas.
Zaiden Brews Petter orang kepercayaan diperusahaan milik Hinder, zaiden tidak pernah melanggar janji kepada Hinder saat bisnis atau kepercayaan itu. Usianya tidak jauh beda dengan Hinder, tua zaiden dari pada Hinder, saat ini dia diduduki pemimpin personalia.
Tiba diperusahaan Albren-AE seorang brilioner peringkat 5 di New York, tanpa basa basi zaiden menuju keruangan albren. Ketika sampai lantai atas dimana tempat begitu rami banyak pegawai lalu lalang dan ada juga memasuki ruangan albren.
zaiden ketuk dan masuk, ia melihat seisi ruangan setelah itu ia terfokus orang yang diujung yang tidak asing lagi, albren.
"Mr. albren, how are you?" Tanya zaiden sambil mengajukan tangan kearah albren.
albren membalas jabatan tangan "Fine, and you? Have the documents arrived?."
Zaiden mengangguk "Fine too, sebentar lagi menuju kesini tuan" albren angguk, menyuruh zaiden duduk disofa begitu elegan.
Tok..Tok..
"Tuan zaiden ini dokumennya" seorang pria memberi dokumen ini, seraya zaiden mengangguk dan menyuruhnya pergi.
Zaiden menyerahkan dokumen ketangan albren, saat itu albren memeriksa dokumen, zaiden menikmati minuman yang telah disediain oleh ob.
"Semuanya sudahku baca, isinya cukup bagus ini bisa buat metting sebentar lagi, setidaknya kau nantik tampil presentasi di ruangan, beritahu bos kamu yang aku ngomong barusan" ucap albren mengembalikan dokumen ke zaiden seraya penepuk pundaknya.
Zaiden mengangguk "terima kasih tuan, kalau gitu saya permisi" zaiden melangkah keluar dari ruangan albren, zaiden menuju lantai bawah dan kembali tempat perusahaan Hinder .
Hinder melirik jam yang ada ditangannya menunjukkan pukul 2.20 pm, Rapat dimulai 5menit lagi, Hinder keluar dari ruangan, segera menuju ruang meeting.
Ruang meeting berada dilantai dua puluh lima, gedung perusahaan Hinder terdapat lima puluh lantai, lantai lima puluh terdapat ruang Hinder, ruang sekretaris dan ruang personalia.
Hinder sudah berada lantai dua puluh lima saat ini, dia melangkah cepat ke ruangan meeting, karyawan tunduk hormat ketika
Hinder lewat, karena sudah peraturan dikantor setiap karyawan bertemu hinder maka hormat kepadanya, Hinder mengabaikan sapaan karyawan ketika dia lewat.
Ketika Hinder memasuki keruangan meeting, semua karyawan Sudah duduk dengan rapi dan Preyekator yang sudah menyala, disana terdapat 10 perusahaan asing, 2 prisiden CEO yaitu Hinder dan Albren termasuk Zaiden.
"Mari kita mulai" ucap Hinder
Zaiden menekan tombol muncul grafik saham yang terus turun naik, karyawan melihat grafik itu seketika melirik ke zaiden, zaiden terheran dan ia cepat-cepat melihat kearah pergerakan saham, semakin cepat menurun saham itu.
What!!!, apa yang terjadi grafik saham ini, makin turun, Oh God tidak biasanya seperti ini batin zaiden cemas liat grafik ini semakin turun.
"Apa yang terjadi dengan grafik ni, apa benar tuan Hinder saham perusahaan ini menurun drastis?" Tanya pria paruhbaya melirik kearah Hinder, mata Hinder sudah dari tadi menatap tajam ke zaiden.
Zaiden menggeleng dengan tatapan keyakinan ke Hinder "pasti ada kesalahan terhadap grafik ini tuan Hinder".
Hinder menahan amarah melihat zaiden begitu ceroboh dalam Menahan saham Hinder, Geraham Hinder begitu tercetak petak, Albren melihat Hinder seketika.
"Kalau Begitu, Meeting Hari ini dimenangkan oleh" mengangkat alis seraya menunjuk ke dirinya,Albren.
Hinder melirik Albren yang begitu percaya diri dan senang telah memenangkan saham tersebut. Seketika saham perusahaan Hinder menjadi Nol persen di layar monitor.
Para perusahaan asing berdiri seketika, sambil menjabat tangan untuk memberi selamat kepada Albren, bagaimana Hinder? Hinder tetap menunjukkan sifat dan gayanya seperti biasa ke semua orang. Dan zaiden? Zaiden tetap berdiri disana sambil mengecek kembali saham di laptop.
Dari ujung mata zaiden,melihat hawa mengenaskan seperti membunuh zaiden. Siapa lagi kalau bukan, Hinder. Zaiden menahan rasa ketakutan, ia menunjukkan seperti tidak terjadi apa-apa.
Semua orang sudah keluar dari ruangan, tinggal Hinder yang berada diujung sedangkan Zaiden masih didepan laptop.
Langkah kaki begitu dingin, hawa menjadi panas, Tatapan Hinder begitu mematikan, jantung zaiden tidak stabil, perasaan zaiden tidak bisa membayangkan lagi karna dia setengah mati menahan rasa ketakutannya didepan Hinder.
Hinder mendekati zaiden, dan menuju kearah telinga Zaiden "Kau sudah Menghinaku didepan Orang Banyak, kau Datang malam ini Scarmeerk menunggumu , MENGERTI!!" Ucap Hinder dengan suara menahan amarah , Hinder langsung lenggang pergi cepat,dan membanting Pintu dengan begitu keras.
Kaki Zaiden melemas, perasaan campur aduk, pikiran overthinking muncul seketika, dia tidak bisa kabur lagi dari perangkap Hinder, baginya Scarmeerk tempat berbahaya, tidak bisa lagi menyelamatkan diri dari sana, kalau tidak nyawa zaiden melayang.
Scarmeerk tempat bawah tanah yang tersiksa seperti dineraka, disana orang yang beruntung masuk disana bagi Hinder, bagi orang disana tempat kurang beruntung dan Yahh contohnya musuh-musuh Hinder kebanyakan, kalah talak saat bermain bersama Hinder yang tidak menepati janjinya, dan orang menghina Hinder masuk sana. Scarmeerk cukup banyak orang yang mengetahui tempat disana, kalau ada undangan dari Hinder maka siap-siap saja untuk bermain-main sama Hinder didalam sana.
Flassback off
.
.
.
Makasih banyak all yang sudah baca cerita aku, dan terima kasih banyak yang sudah vote ceritaku dan comen,
Maaf ya aku uplod kelamaan, karna otak ku ngebleng seketika pas flassback on?? hadeh ngajak berantam hayalanku heh? tapi gpp ini udah kelar?
Menurut kalian zaiden terjebak apa gimana??
Ya udah kita lanjutin ya, part selanjutnya bakal seru kok muncul lah seorang cewek ?, hayoo siapa??.
❌No Copy Paste?
as_nawa3
?? Selanjutnya ??