Ini hukuman pertama untukmu yang tidak menuruti perintahku Avila batin Hinder menatap Avila yang masih pingsan dan begitu banyak darah mengenai baju celana Hinder.
__________
Dokter keluar dari ruangan,
"Gimana kondisi wanita itu?" Tanya Hinder, dokter langsung berhenti dan mendekati Hinder.
"Jika kalian terlambat sedikit aja, maka dia mengelami geger otak ringan. Sekarang saya sudah membersihkan darah bagian kepala, dan..." ucapan dokter terhenti, membuat Hinder menyerngit dan yasmin juga.
"Dan apa?" Ucap Hinder menatap dokter dengan dingin.
Dokter pun melihat Hinder dan yasmin "bagian punggung memar, kalau kalian tidak obati bisa mengakibatkan fatal. Kalau begitu saya pamit" Dokter langsung pergi dari hadapan mereka. Sekarang Hinder melangkah menuju ruangan Avila.
Hinder menatap Avila berbaring di atas kasur pasien, perban bagian kepala, jarum infus. jari-jarinya mengusap pipi yang halus avila yang begitu lembut dipegang. Hinder menggeserkan bagian selah-selah rambut yang menutup wajah Avila yang cantik.
"Cantik" suara pelan hinder yang memuji kecantikan Avila.
Namun ia tersadar kembali
Apa-apaan ini! Kayaknya aku yang sakit dan harus ke rumah sakit untuk cek,
tiba-tiba aja mulut ini otomatis berbicara, berbahaya kalau aku dekat w***********g ini..Batin Hinder yang sedang berusaha agar dia tidak seperti orang yang lemah karna kecantikan wanita dan ia kembali seperti hinder kejam dan iblis.
Hinder keluar dari ruangan, ia melihat terdapat Omero, yasmin,dan 4 pengawal.
"Gimana kondisi nyonya, tuan?" Tanya yasmin kepada Hinder.
"baik-baik saja, kalau begitu yasmin kau pulang sama supir, aku dan Omero akan berada disini sampai besok pagi. Dan satu lagi, yasmin kau akan gantian shif pagi." Ucap hinder
"Baik tuan,kalau begitu aku pamit tuan dan Omero" balas yasmin,ia langsung pergi dari rumah sakit bersama supir. Tinggal Hinder, Omero dan 4 pengawal.
Hinder masuk lagi ruang Avila, dia duduk si sofa sambil menatap Avila yang belum masih siuman.
Krriiinggg Krriiinggg.....
"Hai sayang"
Seketika Tatapan Hinder berubah mendengar suara yang berada di telfon. Ia kembali senyum
"Apa kamu menikmati liburan disana sayang?"
"Tentu saja, apa kamu tidak merindukanku?"
Seketika senyum Hinder memudar, dan kembali senyum jijik sadar diri w************n, kau tidak pantas menanyakan seperti itu kau disana bersama pria lain aku tahu itu batin hinder.
Tentu saja Hinder akan tahu segala hal, dia bisa mencari musuh beberapa detik. Bagaimana tidak, ia berkuasa dan tidak bisa kita berbohong kepadanya. Koneksi dan para mata-mata hinder memiliki keahlian mengikuti kehebatan yang dimiliki oleh hinder karna ia sudah melatih semua para bawahan agar pintar mengurus segala hal dan lincah tanpa membuat hinder marah.
"Aku sedang sibuk, nantik lanjut lagi"
"Baiklah sayang, daahh.. See u"
Hinder mematikan telfon tanpa ia membalas jawaban dari pacarnya. ia melihat ke arah Avila, dan mengusap kepala avila dengan lembut
"aku akan pergi avila. Omero yang menjagamu disini sampai pagi, dan Yasmin menjaga mu lagi saat pagi hari. Tunggulah aku, jangan membuat ulah lagi, mengerti?" Hinder meninggalkan ruangan Avila. Ia menuju ke arah Omero
"Tuan, tumben keluar dari sana?" Tanya Omero melihat Hinder menghampiri Omero.
"Aku kembali ke kantor, dan kau jaga malam ini. Kalau ada apa-apa kabari jangan sampai dia kabur lagi paham?" Hinder menatap Omero dan 4 pengawalnya dengan serius.
Omero sedikit tertawa sambil mengangguk "paham, kalau begitu selesai cepat urusannya tuan dikantor, dan bisa gantian agar pengawal tidak ketakutan melihatmu tuan" Hinder melihat pengawal, mereka langsung menunduk kebawah tidak sanggup melihat tatapan Hinder mengerikan.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu"
Omero dan pengawal menatap punggung Hinder, dan mereka saling menatap "astaga apa itu tuan Hinder barusan, Omero?" Tanya pengawal satu.
Omero menutup mulut dengan tangan karena kaget dengan bicara Hinder barusan "aku tidak yakin, pasti ada sesuatu kalau dia berbicara seperti itu." 4 pengawal langsung mengangguk karna mereka berpikir apa yang dikatakan Omero benar dengan gaya bicara Hinder.
Omero langsung masuk ruangan avila dan duduk di sofa, dan tak lupa ia memainkan ipad karna ia juga sedang bekerja melalui ipad ketika dia sedang diluar.
Avila Pov
Aku membuka kedua mataku ini secara perlahan-lahan. Aku merasakan kepalaku sakit dan astaga jarum infus seketika badanku lemas melihat jarum infus. iya benar, aku takut dengan jarum infus, dan aku takut berada di rumah sakit karena kejadian 12 tahun yang lalu.
Aku mendengarkan seseorang yang sedang berbicara. Aku menoleh dikit kearah suara itu. Ternyata dia yang sedang terlfon dengan seseorang, pria b******k.
Aku mendengar suara wanita di telfonnya, apa mungkin pacarnya? Batin avila yang penasaran.
"Apa kamu menikmati liburan disana sayang?"
Avila langsung kaget ketika Hinder menjawab sudah kuduga, dia memiliki pacar batin Avila yang berhasil meyakinkan kalau itu suara pacarnya.
Kenapa dia disini, aku tidak bebas kalau dia masih disini.., dan sekarang bagaimana aku akan menggerakkan badanku bakal ketahuan kalau aku sudah siuman batin Avila memandang atap putih diatas.
Aku mendengar suara langkah kaki yang mendekatiku, aku memejam mataku dengan cepat. Jantungku berdegup kencang. Aku tahu yang datang menghampiriku adalah pria b******k.
"aku akan pergi avila. Omero yang menjagamu disini sampai pagi, dan Yasmin menjaga mu lagi saat pagi hari. Tunggulah aku, jangan membuat ulah lagi, mengerti?" Hinder meninggalkan ruangan Avila.
Kedua mataku langsung terbuka
astaga jantungku hampir copot karena dia yang datang menghampiriku. suara dia tadi berbeda dengan sebelumnya, apa jangan-jangan dia merencanakan sesuatu ketika aku siuman, ouh astaga nasibku tidak bagus kali ini.., aku merencakan sesuatu agar dia berhenti memaksaku lagi batin Avila, ia masih menatap ke atap untuk memikirkan rencananya.
Aku mendengar pintu terbuka, aku langsung tutup kedua mataku ini dengan cepat. aku mendengarkan suara ipad, siapa yang memainkannya? Aku menoleh sedikit, ternyata seorang pria asing memainkannya, aku kembali ke posisi awal.
Bagaimana ini kalau aku bergerak sedikit pasti ketahuan kalau aku sudah siuman dari tadi, mending aku tidur agar tenang dan tidak ada yang curiga avila pun mencoba tutup kedua matanya dan tidur dengan senyaman mungkin. Awalnya dia susah untuk tidur, waktu malam semakin cepat akhirnya Avila tertidur.
"Uumm jangan dibuka dulu tirainya silau tau.." suara Avila yang masih belum dikontrolkan membuat yasmin kaget.
"Nyonya udah siuman? Sejak kapan?" Tanya yasmin penasaran karena tadi kaget saat yasmin membuka tirai. Benar Yamin belum tahu kalau Avila sudah siuman dari kemarin malam.
Aku seketika membelalak dan langsung menoleh kearah orang itu. Mampus ketahuan aku, kenapa aku bodoh seperti ini sih..
"Nyonya?"
"Eh.,, umm apa? Ooohh yaya aku baru siuman sejak kamu membuka tirainya, haha ya jadi aku kaget karena silau cahay matahari" balas Avila dengan menatap keyakinan kepada yasmin. Membuat yasmin semakin curiga.
yasmin langsung duduk disamping Avila dan menatap kedua mata Avila
"apa benar nyonya kalau anda baru siuman? Kalau aku berfikir kamu siuman sejak kemarin malam, apa dugaan ku benar nyonya?" Avila kaget karna dugaan nya benar sekali.
Avila menggerak tubuhnya untuk duduk diatas ranjang, yasmin langsung sigap membantu Avila agar tidak kesusahan.
Avila menunduk karena ia sangat malu yang sudah membohongi yasmin, ia kembali menatap yasmin "iya kamu benar yasmin, aku siuman kemarin malam saat tuan mu berada disini."
yasmin tersenyum "kenapa nyonya tidak memberitahu kepada tuan saat itu?"
Avila langsung menggeleng dengan cepat "tidak, tidak, aku tidak mau memberitahu dia. Kalau aku memberitahu dia, dia akan menghukum aku yasmin, dan aku begini karena pria b******k"
"Tuan seperti itu tanda tuan peduli dan sayang kepada anda nyonya"
"Tidak yasmin tidak, dia tidak seperti itu. Kau tau saat dia melempar aku ke kamar jelek itu dia begitu jahat dan tatapannya ingin menghabisiku" balas avila dengan nada sedih dan takut.
Yasmin menggeleng "nyonya salah, buktinya tuan kemarin malam balik lagi dan menemani nyonya sampai tuan tertidur. Jelang subuh datang, tuan menyuruhku menjagamu nyonya dan ia kembali ke mansion"
Avila tercengang mendengarkan penjelasan yasmin, dan ia tidak tahu kalau Hinder tidur bersamanya aku tidak yakin kalau Hinder akan berbuat seperti itu tapi dari tatapan dan bicara yasmin menujukan itu adalah benar batin Avila
"Kalau begitu, kamu jangan memberitahu tuan mu itu kalau aku sudah siuman" tatapan berharap kepada yasmin agar tidak memberitahunya.
Yasmin mengangguk sambil tersenyum "baiklah nyonya" yasmin berdiri dan mengambil keranjang buah dan ia memotong buah apel.
"Apa bisa kamu jangan memanggilku nyonya?" Ucap Avila Menatap yasmin yang sedang memotong buah
"Ada apa kalau aku memanggil nyonya?" Tanya balik yasmin
"membuatku tidak enakan, karena kamu lebih tua dariku"
"Hahaha tidak apa-apa, aku sudah terbiasa. Lagian aku tidak memandang siapa lebih tua dan siapa lebih mudah."
"Tapi kan.."
"Tidak apa-apa nyonya, oh ya panggil aku, yasmin saja" yasmin memberikan piring ke avila yang berisi buah yang barusan ia memotong dan mengupas buah apel.
Avila mengambil piring itu dan melihat yasmin "baiklah, ya.. yasmin"
Yasmin tersenyum "bagus, sekarang makan buah itu nyonya. Sebentar lagi tuan aja segera datang kesini"
Uhuuk uuhuukk
Yasmin langsung mengambil air dan memberikannya, avila langsung minum dengan cepat.
"Apa! Pria b******k itu akan datang? Yasmin kumohon berikan ponselmu sekarang"
"Maaf nyonya, tuan tidak mengizinkanku membawa ponsel."
"Astaga..." avila langsung memegang keningnya.
"Kalau begitu bawak aku kemana aja yasmin, terserah yang penting aku tidak mau bertemu lagi sama pria b******k itu" ucap avila menatap yasmin penuh harapan agar membawanya keluar.
"Mau pergi kemana?" Suara beriton mengarah pintu kamar, membuat avila terkejut dan cepat melihat ke arah sumber suara, Ternyata Hinder.
.
.
.
Alhamdulillah sudah updet part ini
Gimana teman-teman apa kabar? Aku baru updet sekarang Karen aku sibuk kegiatan, dan sampai lupa untuk updet lagi??
Oh ya gimana teman-teman ceritanya?
Menarik bukan? Kalau begitu jangan lupa
Vote and comen yaa? dan jangan lupa selalu suport aku ?
Kalau ada tulisan aku salah tolong di comen ya teman-teman?
Hinder datang membuat Avila takut, dan bagaimana kelanjutannya....
Selanjutnya ??✨