Perubahan Sikap Herman

1261 Words

Dengan langkah malas, Anindira masuk ke dalam rumahnya. Sepi menyapu indra penglihatan dan pendengarannya. Tidak ada siapapun di ruang tamu atau bahkan suara orang tuanya. Namun, Anindira meneruskan langkahnya dan langsung menuju ke ruang tengah. Tepat sekali, dua orang yang tak asing baginya sedang duduk di sebuah sofa panjang. Terlihat ibunya yang masi agak pucat bersandar di bahu ayah Anindira. Sedih sekali melihatnya, apalagi wajah ibunya terlihat begitu sedih, menahan sakit dan menahan cemooh orang-orang. Bagai semakin kokoh pula keputusannya untuk tetap menjalankan rencana dengan Evano. "Ma, Pa." Anindira menyapa, memantapkan langkah demi langkah dan duduk di single sofa yang ada di sisi kanan orang tuanya. "Ada apa Anindira?" Mahesa bertanya sambil mengusap sayang kepala ist

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD