bc

Reveal X's Gen

book_age18+
117
FOLLOW
1K
READ
time-travel
tragedy
bxg
like
intro-logo
Blurb

[BAHASA + ENGLISH]

Bagaimana jika seandainya jumlah perempuan di muka bumi hanya terhitung dalam hitungan jari saja, dan tersisa kaum laki-laki yang dominan di seluruh daratan?

Sebuah kutukan dari Dewa dan Raja dari Kerajaan Shienwook karena kesombongan dari Maharaja Kerajaan Leonword yang berambisi menguasai daratan Asia dan Eropa harus berimbas pada rakyat dan seluruh keturunan dari wilayah yang dikuasai Leonword. Sang raja yang membanggakan laki-laki dan menjatuhkan perempuan membuat Dewa akhirnya mengutuk setial keturunan Leonword akan terus laki-laki dan bukan perempuan.

Dari generasi hingga generasi, sampai dunia sudah memiliki kecanggihan yang luar biasa tak bisa mengubah kutukan dari Dewa. Tersisa satu kerajaan yang masih berdiri bangunannya.

Hingga sebuah ramalan datang bahwa akan ada bayi perempuan yang dilahirkan dengan cara tidak biasa akan menyelamatkan populasi perempuan di dunia. Dimana ia akan ditakdirkan pula dengan seorang laki-laki hebat yang tak pernah dipandang oleh orang.

chap-preview
Free preview
Prolog
Decons Land, Tahun 2876 Di perpustakaan yang tidak padat pengunjung di ujung kota, gadis pemilik mata indah itu tengah menelusuri setiap rak guna mencari bahan bacaan yang kiranya bisa menarik perhatiannya. Sudah seminggu ia liburan sekolah, seratus buku telah habis dia baca. Bukan hanya mengenai kisah romansa ala kerajaan saja, namun buku metodologi maupun buku geografi pun sudah ia baca sampai tuntas. Tidak heran, minus matanya bertambah namun ia enggan mengenakan kaca mata maupun soft lens karena menurutnya akan sangat mengganggu dalam segala kegiatan. Rambut coklat terurai sempurna juga menjadi daya tarik dirinya oleh beberapa orang yang lewat dan mengagumi kecantikannya. Sebagai salah satu primadona sekolah, bukan hal mengejutkan untuk tahu hal itu. Ia bersikap normal. Namanya Athaya Lim, usianya baru genap lima belas tahun dan sebentar lagi akan masuk ke perguruan tinggi impiannya. Menjelajah perpustakaan menjadi salah satu hal kesukaannya di setiap liburan maupun waktu senggang. Ia gadis yang sangat pintar sekaligus termanis di sekolahnya. Bakatnya begitu banyak, tetapi hanya membaca yang bisa membuatnya begitu tenang. Bruk! Sebuah buku terjatuh tepat menyentuh ujung kaki miliknya. Entah kenapa buku tersebut bisa jatuh, padahal buku-buku di sana di tata rapi dan berdempetan hingga mustahil bisa terjatuh. History of Earth 650-2121 Judul buku itu sangat unik, dan tidak pernah ia melihatnya. Apalagi tertera angka yang hampir tidak pernah di sebutkan dalam pelajaran sejarah. Sejarah mana pun, di mana, hingga mencari ke situs pencarian di internet sekalipun tak bisa ditemukannya. Athaya membuka sebuah buku yang terjatuh dari sebuah rak buku di perpustakaan. Melihat cover-nya berwarna merah tua, dengan lambang bumi dan laki-laki cukup membuat gadis pemilik mata biru seperti permata di lautan itu pun tertarik. Terlebih, hanya itulah yang ada. Gambar bayangan seorang perempuan dengan lambang DNA semakin membuatnya ingin tahu. Halaman pertama dibukanya, tertulis sangat jelas sebuah kalimat berbunyi Sejarah Yang Akan Terus Dikenang Oleh Umat Manusia Di Masa Depan. Bagi Athaya tidak tahu, ia hanya merasa bingung. "Sejarah apakah itu?" tanyanya dalam gumaman ---nyaris kecil, dan tak dapat didengar. Di tahun 2800-an ini, ia masih sangat suka membaca sejarah. Bukan bagaimana nenek moyangnya yang terlahir dengan menciptakan teknologi canggih hingga mampu membuat manusia buatan dengan jantung terbuat dari ekstrak alumunium atau abiomed yang lebih sempurna, dan bahkan menyalurkannya pada lambung maupun organ buatan lain. Hanya, kenapa di berbagai perpustakaan hanya menceritakan sejarah pada tahun sebelum masehi hingga tahun 650 saja, dan tahun 2150 hingga 2500. Antara dua tahun yang berjarak lama itu tak ada seorang pun menulis sejarah, entah karena sesuatu atau hal lain. Jelas saja, pemerintah pun mengeluarkan buku sejarah pun berdasarkan antar dua waktu yang telah ditentukan. Halaman kedua lalu dibuka, menampilkan sebuah lukisan di dalam kertas berisikan banyaknya kumpulan laki-laki dan hanya ada satu perempuan. Pikiran dalam Athaya muncul; gerangan apakah yang membuat gambar ini diciptakan? Dia--perempuan itu---bukan pel*cur, kan? "Pada tahun 651, sebuah perang besar terjadi pada dua kubu yang bertolak belakang. Besar dan kecil. Mengayunkan pedang, menghunus pada setiap bagian tubuh yang rentang hingga setiap tangan selalu bersimbah darah. Menjadikan Dewa marah karena penyebabnya dan mengutuk seluruh umat dalam keadaan hampir bahaya. Persis---kutukan ini dianggap bencana tidak biasa pada zaman yang berbalut antara kerajaan monarki konstitusional dan teknologi super canggih." Jeda sejenak, dahi Athaya mengerut samar. Pembahasan di dalam buku tersebut di awal cukup membuatnya terkejut sekaligus heran. Sebuah kutukan akibat perang dan menyebabkan Dewa marah? Ia jadi sedikit tidak yakin. Lalu, bacaannya berlanjut. "Satu perempuan menyelamatkan populasi manusia di bumi. Di masa depan kelak, ia akan dianggap seorang pahlawan besar. Namun, keberadaannya akan membuat kalian terkejut dan terheran. Apa, bagaimana, dan kapan dia menjadi seorang pahlawan? Dalam buku inilah, sebuah kisah yang cukup panjang akan dikulik." Athaya menutup buku itu sebentar, kemudian daripada harus membaca di perpustakaan, ia memilih untuk meminjam dan buku tersebut akan dibacanya di rumah. Setelah mendapatkan stempel digital peminjaman buku---aneh yang tidak diketahui oleh penjaga perpustakaan sekalipun---Athaya berhasil mendapatkannya. Ia cukup antusias dan ingin mendalami isi buku yang dipegangnya ini. Apalagi dirinya adalah gadis yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Di dalam kamar, Athaya meletakan buku tadi di atas meja belajar. Ia tarik napas dalam-dalam dan membuka halaman terakhir yang dibacanya. Dan sebuah kertas muncul setelah menyelip pelan. Dear kamu yang ada di masa depan dan membaca buku ini di mana pun kamu menemukannya. Selamat! Maka kamu adalah keturunan dari sang Pahlawan penyelamat umat manusia dari ancaman kepunahan mutlak. Maka dari itu, buku ini hanya bisa dibaca dua kali saja, setelah itu, segala isi yang ada di dalamnya akan menghilang dan kamu tidak bisa memberitahu orang-orang mengenai ini. Dunia akan berubah, sejarah tidak akan kembali sama rasanya seperti sekarang. Maka, berpikirlah dua kali jika kamu mau menceritakannya. Baca dengan perlahan, nikmati setiap katanya, dan setiap bagian dari kejadian yang akan membuatmu berkata 'bagaimana bisa?' Karena itu semua bisa terjadi. Ingatlah, sebuah sejarah bisa dilupakan dan seolah dihilangkan untuk tujuan tertentu. Maka, kamu, janganlah demikian. —Len Len? Siapa itu Len? Athaya membolak-balikkan satu kertas tersebut gunanya mencari kata lain sebagai petunjuk namun, hasil yang dia dapatkan nihil. Tidak ada, kosong, kemudian hanya sisa sebuah tanda seni yang artistik di ujung kanan kertas berlambangkan 'Len'. Buku dibuka secara tiba-tiba ke halaman utama, menuju ke cerita sesungguhnya. Membawa ke perjalanan yang tidak akan Athaya bayangkan meskipun dalam sebuah bacaan. Dalam satu tarikan napas yang ia hirup, Athaya mulai membaca satu kalimat pertama yang tertulis di sana. Kalimat pembuka dari awal semuanya. 'Kesombongan Leonword yang membawa perang dan kutukan pada dunia'

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
18.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook