Dengan tangan yang mengepal Keisha turun dari kereta, menyeret satu koper besar dan juga satu koper kecil serta beberapa tas, ia pun melangkah dengan ragu untuk meninggalkan stasiun kereta, dengan harapan apa yang terjadi pada dirinya tak membuat keluarganya malu. Melangkah dengan gontai untuk mencari angkutan umum, seseorang menepuk bahu Keisha dengan lembut sehingga membuat wanita itu menoleh dengan sempurna. Matanya berkaca-kaca, kakinya begitu lepas sehingga tas yang ada di bahunya terjatuh dengan sempurna. Tubuhnya limbung tapi orang itu bisa menumpu tubuh Keisha dengan pelan. “Mbak nggak papa?” tanya orang itu. Ya dia adalah adik Keisha yang enth datangnya dari mana sampai dia bisa di stasiun, apa iya dia tahu jika Keisha akan pulang hari ini? Keisha mengusap air matanya, dia pun m

