Part 2

844 Words
AUTHOR POV   Danissya bersandar di papan pintu kamarnya dan tubuhnya sudah tak mampu menopang untuk berdiri hingga tubuhnya meluruh terduduk di bawah.   Perasaannya benar-benar kalut saat ini. Perasaan kecewa, marah sekaligus tak tau harus berbuat apa.   Airmatanya sudah tumpah ruah. Hatinya mencelos mendengar penuturan Mamanya barusan. Bayangkan jika kalian harus dijodohkan dengan orang yang tidak kalian kenal, bahkan kalian pun belum lulus sekolah.   "Nissya...buka pintunya. Mama mau bicara." Ana-mama Nissya-terus mengetuk pintu kamar Nissya. Nissya tak menghiraukan dan tetap pada pendiriannya.   "Mama akan dobrak pintunya kalo kamu ga buka sekarang." Sahut Ana menaikkan volume suaranya. Nissya mulai takut. Jika Mamanya sudah menaikkan volume suaranya, tandanya sudah siaga dan gawat.   Nissya beranjak dari duduknya dan mulai membuka kunci kamarnya. Terpampanglah wajah tenang dan lega Mamanya begitu pintu kamarnya terbuka.   "Tolong jangan asal mengambil kesimpulan dan mudah emosi. Mama bisa jelasin sama kamu." Ana mulai masuk ke dalam kamar Nissya dan duduk di kursi belajar. Nissya mengikuti Mamanya dan terduduk di kasur sambil terus menunduk.   "Orang yang akan dijodohkan dengan kamu, adalah orang pilihan Papa kamu. Dia juga sudah cukup lama Mama dan Papa kenal. Dia orang yang baik, mapan dan juga tampan. Mama yakin kamu ga akan kecewa." Jelas Ana meyakinkan Nissya.   "Tapi Ma, tetap aja kalo gaada rasa, ga akan pernah berjalan semestinya. Aku bahkan ga kenal dia siapa." Bantah Nissya.   "Yasudah kalo gitu, selama menuju kelulusan dan pernikahan kalian, cobalah saling mengenal." Usul Ana spontan. Nissya terbelalak kaget.   "Ma, umurku masih sangat muda untuk menikah. Mama harusnya pikirin nasib kuliahku nanti." Nissya terus saja membantah, sampai Ana menghela nafas kasar.   "Dia pasti mengerti Nis. Dia bukan orang jahat yang nikahin kamu hanya karna perjodohan buta semata." Nissya tak bisa lagi mengelak.   "Sudah. Mau ga mau kamu harus mau. Mama membiarkan kamu menikah muda agar kamu bisa menjadi lebih dewasa dan ga kaya gini terus. Mama cape Nis harus hadepin sikap kamu." Ana beranjak dari duduknya dan meninggalkan Nissya sendirian.   "Oiya jangan lupa. 20 menit lagi keluarga Arsya akan datang. Kamu cepet siap siap dan dandan yang cantik." Ucap Ana diambang pintu. Nissya hanya mengangguk lemah.   **   DANISSYA POV   Aku mengambil sebuah dress berwana biru muda dengan lengan sesiku. Panjang dress ini hanya sampai selutut dan dress inilah yang kupakai sewaktu acara pesta ulang tahunku yang ke 17 tahun lalu.   Aku memoleskan makeup natural. Hanya taburan bedak padat dan mengoleskan liptint di bibirku.   Rambutku kubiarkan tergerai dan menjepit poniku ke belakang.   "Udah siap? Keluarga Arsya udah dateng." Mama tersenyum begitu melihat penampilanku.   Arsya? Ya, mungkin dia orang yang akan dijodohkan denganku nantinya. Pahit. Pahit sekali. Bahkan lebih pahit dibandingkan dengan melahap ratusan obat yang rasanya melebihi pahit.   Aku melangkah keluar dan menuju ruang tamu. Disana terdapat dua orang perempuan dan dua orang laki-laki. Mataku menatap seorang laki-laki yang mengenakan jas casual berwarna hitam dan celana chinno. Hey, apa ia sedang berkunjung ke acara promnite?   Mama bilang jika orang yang akan dijodohkan denganku adalah orang yang lebih tua umurnya 6 tahun dariku. Tapi kenapa gayanya seperti seumuran denganku?   "Ehem..." Seorang wanita yang seumuran Mamaku-walau mungkin lebih tua-menginstruksikan keheningan.   "Ini Danissya ya?" Tanya wanita tersebut.   "I-iya tante." Jawabku terbata. Wajahnya langsung berseri mendengar jawabanku.   "Wah kamu cantik ya. Bahkan lebih cantik dibanding sama foto yang diberi Mama kamu." Aku hanya tersenyum kecil dan menunduk malu.   Diam diam aku memperhatikan laki-laki tadi. Dia cukup tampan. Benar kata Mama. Namun tatapannya datar. Mungkin dia sama sepertiku. Menolak perjodohan ini.   "Ini kenalkan. Dia putra Bunda yang akan jadi calon suami kamu. Namanya Arsya." Aku mendongak dan menatapnya. Mimik wajahnya tetap datar.   "Lalu ini adiknya Arsya. Namanya Ditya. Panggil saja Tya." Aku menjabat tangan Tya dan ia tampak antusias dan tersenyum lebar padaku.   "Nah selanjutnya ini Ayahnya Arsya. Boleh dipanggil ayah Reza." Aku menyalami tangan Om Reza.   "Senang bertemu kalian." Ucapku pelan.   "Yaampun Na. Aku ga sabar cepet cepet mengesahkan Nissya jadi menantuku." Aku menelan ludah. Yaampun, bahkan memikirkan ke depan saja aku tak berani.   "Iya Ren. Arsya juga kayaknya nampak serasi ya sama Nissya." Timpal Mama. Kepalaku makin terasa pusing saja.   **   ARSYA POV   Hari ini begitu menyebalkan dan membuatku sangat kesal. Bagaimana tidak. Secara mendadak Bunda menyampaikan berita yang cukup mencengangkan. Bunda akan menjodohkanku dengan gadis anak temannya yang pasti tidak kukenal.   "Mau sampe kapan kamu nungguin mantan pacar kamu yang ga pasti itu? Kamu itu udah mapan Sya. Udah ga pantes bujang lagi." Seru Bunda begitu aku hendak menyampaikan protes atas sikapnya.   "Tapi Bun, aku bahkan ga kenal sama gadis itu. Jadi gimana mungkin Bunda langsung mau jodohin aku sama dia yang sama sama ga kenal." Sahutku.   Dan Bunda tak menanggapi semua protesku. Dan disinilah aku sekarang. Dirumah calon istriku.   Namanya Danissya. Setelah melihat wajahnya untuk pertama kali, kesan pertamaku padanya hanya satu. Manis. Dia gadis kecil yang manis. Matanya sedikit sipit dan pipinya sangat tembam. Seleraku sekali.   Eh tapi jangan berpikiran setelah aku bertemu dengannya, aku akan langsung saja menerima perjodohan ini. Hatiku tetap bersikeras menolak. Bagaimanapun pernikahan itu sekali seumur hidup. Aku tak ingin menyia-nyiakan semuanya.   Belajar mengenal? Tak semudah itu jika jangka waktunya sangat sebentar. Bahkan Bunda bilang bahwa Bunda akan menikahkan kami tak kurang dari kurun waktu sebulan. Gila bukan?   "Sya, ajak ngobrol Nissya gih di taman belakang. Sekalian kalo bisa kamu kasih tips buat dia yg lagi ujian nasional." Suruh Bunda membuyarkan lamunanku.   "Tapi Bun..."   "Ayo cepet." Bunda langsung menatapku tajam. Aku menghela nafas panjang.   "Iya..iyaa."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD