bc

Di Balik Ranjang Dingin Sang Billionaire

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
contract marriage
one-night stand
family
HE
friends to lovers
badboy
mafia
single mother
gangster
heir/heiress
lighthearted
kicking
childhood crush
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

Olla Yukito dijual oleh kakak tiri dan ibu tirinya ke Mami Louisiana. Demi uang mereka rela mengorbankan Olla. Olla yang dijual diberikan obat perangsang agar Olla bisa melayani p****************g tapi sebelum dirinya melayani p****************g, Olla berhasil di selamatkan oleh pria dingin, arogan, kejam yang tidak tega dengan Olla. Brian Wilson adalah pria yang menyelamatkan Olla dari p****************g. Akan tetapi, keduanya terlibat permainan panas satu malam. Brian yang anti wanita terbawa suasana hingga dia larut dalam gairahnya. Bagaimana kisah, Olla dan Brian selanjutnya? mampukan Olla merubah Brian yang dingin, arogan menjadi hangat dan adakah cinta diantara keduanya?

chap-preview
Free preview
Bab 1. Satu Malam
"Olla, temani aku ke pesta temanku. Aku takut pergi sendiri. Pakai ini. Dan jangan protes," perintah Katy ke Olla. Katy melemparkan gaun seksi ke Olla ke wajah Olla yang baru saja merebahkan dirinya di ranjang. Sejak kedua ibunya meninggal Olla diasuh oleh ayahnya yang menikah lagi. Tapi, sayangnya ibu tiri ayahnya Olla tidak sebaik saat ayahnya ada. Dan sejak ayahnya yang juga meninggal karena bangkrut Olla dibawa ibu tirinya ke perumahan kumuh dan dia dijadikan pembantu. Bukan hanya itu saja Olla dijadikan mesin uang. Dan kini ibu dan anak tersebut ingin menjual Olla. Hutang yang menumpuk dan tidak mau hidup miskin ibu tiri Olla bernama Soraya berpikir ingin menjual Olla dan kini anaknya yang bertugas untuk menjual Olla. "Kita mau kemana?" tanya Olla dengan suara lembut. "Kamu tuli, Olla? Kita mau ke pesta temanku. Ayo cepat. Jangan banyak bicara. Sudah miskin banyak sekali protesmu. Aku tunggu sekarang di luar. Jangan lama," bentak Katy. Katy keluar dia akan menunggu Olla di luar. Sampai di luar Katy dan Soraya menempuk tangan. Mereka berhasil untuk mengajak Olla keluar. "Mi, kita berhasil jual dia. Kita akan kaya. Kita tidak perlu lagi dihina. Mami Louisiana sudah katakan ada yang beli. Pengusaha tua yang sudah tergiur dengan si miskin itu. Tidak lama lagi kita kaya," ujar Katy gembira dan menari karena sebentar lagi dia bisa menegakkan kepala dan kembali menunjukkan ke teman-temannya kalau dia kaya kembali. "Kamu benar. Kita kaya. Sudah lama sekali Mami tidak jadi kaya. Sejak si tua bangka itu miskin kita jadi ikutan miskin. Ingat, jangan sampai dia lari. Kasih dia minum ini biar nanti di hotel dia langsung bekerja melayani pria tua perut buncit itu," jawab Nyonya Soraya ke anaknya sebuah minuman yang sudah dia bubuhi obat perangsang. Katy mengambil minuman dan tersenyum karena Olla akan masuk dalam jebakan dia. "Kakak, ayo kita pergi. Tapi, bajunya terbuka. Tidak ada baju lain kah?" tanya Olla yang menarik pakaiannya tapi tetap saja tidak bisa. "Pakai saja, kenapa protes saja. Mau kamu aku pukul pakai sabuk ini. Sudah sana bersenang-senang. Nanti aku kekang kamu malah katakan aku kejam," omel Nyonya Soraya dengan wajah yang kesal. Olla tidak lagi protes dia mengikuti Katy pergi. "Sebenarnya, aku mau kemana," gumam Olla dalam hati. Katy menyerahkan minuman yang ibunya berikan. "Ini untukmu. Kalau haus minum ini. Karena nanti di sana tidak ada minuman yang cocok dengan lidah miskinmu. Hah! Aku sebenarnya tidak mau mengajakmu tapi karena aku takut jadi aku mengajakmu." Olla mengambil minuman yang Katy berikan dan dia memeluk minuman tersebut tanpa curiga. Keduanya pergi dengan taksi. Suasana malam di Italia sangat indah. Sudah lama Olla tidak keluar rumah sehari-hari hanya di rumah dan bekerja sebagai buruh cuci untuk kehidupan ibu tiri dan kakak tirinya. "Nanti jangan akui aku kakakmu. Katakan saja kamu itu tetangga atau pembantu saja. Paham, Olla?" tanya Katy. "Baik," jawab Olla patuh. Perjalanan menuju hotel hanya 15 menit dan sesampainya di hotel mewah, keduanya turun dan masuk ke dalam hotel. Di hotel sudah ada yang menunggu. Katy bersalaman dan memberikan kode ke pria tersebut. Dan si pria menganggukkan kepala. "Ayo, kita sudah mau berpesta. Ayo," ajak si pria ke Katy dan Olla. Keduanya mengikuti si pria ke salah satu club yang ada di hotel mewah tersebut. Olla terus melihat suasana hotel dan ini kedua kalinya dia ke sini. Waktu itu, saat dia pergi dengan kedua orang tuanya dan itu sudah cukup lama dan kini pergi lagi. "Olla kamu haus? Kalau haus minum saja ya," ucap Katy lagi yang gelisah karena Olla tidak minum air yang diberikan ibunya. "Iya, kakak," sahut Olla. Mereka pun naik lift menuju club malam. Dan sesampainya di club malam, Katy bertemu dengan Mami Louisiana yang sudah menunggu mereka. "Mami ini dia orangnya. Mana uangku?" tanya Katy ke Mami Louisiana. Olla yang mendengar Katy katakan ini orangnya langsung menoleh ke samping siapa yang dimaksud oleh Katy. Karena tidak ada, Olla mundur dia yakin kalau dialah yang dimaksud oleh Katy. "Kakak, maksudnya apa?" tanya Olla. "Aku jual kamu. Karena masih perawan jadi lumayan untuk membuat kami kaya. Kamu tahu Olla, aku sudah bosan hidup seperti ini. Kamu pembawa sial. Dan aku juga ibuku berinisiatif menjual kamu. Tenang, selesai melayani pria kamu aku jemput. Mami, aku serahkan dia," jawab Katy tanpa rasa bersalah. Katy mengambil uang dalam koper dan pergi dari hadapan Olla. Sambil melambaikan tangan dan tersenyum mengejek Katy pergi tanpa beban. "Tidak. Jangan tinggalkan aku. Kakak, tolong aku jangan jual aku. Kakak!" Olla menjerit histeris dan berusaha untuk mengejar Katy yang sudah masuk lift. Olla ditahan oleh anak buah Mami Louisiana dia diseret masuk ke kamar yang sudah menunggu p****************g. "Lepaskan aku. Cepat lepaskan aku! Jangan sakiti aku. Tolong lepaskan aku," mohon Olla. "Jangan mimpi aku lepaskan kamu. Kamu sudah aku bayar dengan harga yang cukup mahal. Jadi, lakukan tugasmu. Kamu cukup mengikuti permainan klienku. Kalau tidak mahir tidak masalah. Nanti lama-lama kamu bisa. Dan jangan jadi wanita munafik tidak suka di awal tapi di akhir kamu suka. Kasih dia minum itu, biar makin liat dia," perintah Mami Louisiana ke anak buahnya untuk mencekokin Olla minuman yang diberikan Nyonya Soraya. Anak buah Mami Louisiana segera menegakkan air tersebut ke mulut Olla. Dan Olla yang dipaksa minum hanya bisa menutup mulut tapi karena tenaganya kalah dari keduanya Olla pun minum air yang sudah dicampur obat. "Sudah Mami," ucap anak buah Mami Louisiana. "Bagus. Sekarang antar dia ke kamar 302 ingat jangan salah kalian." Pinta Mami Louisiana kepada kedua anak buahnya membawa Olla ke kamar 302. Anak buah Mami Louisiana menyeret Olla yang terus memberontak. Tapi, lama kelamaan Olla mulai meracau obatnya berreaksi. "Panas, panas. Kenapa dengan tubuhku," racau Olla menggeliat seperti cacing kepanasan. "Kita kerjain dia saja bagaimana? Dia cantik walaupun dia sangat mungil tapi dia cantik. Aku suka dengan dia. Mau tidak?" tanya salah satu anak buah Mami Louisiana. "Boleh juga. Nanti kita katakan saja dia lari. Dia sayang jika dikasih ke pria buncit dan tua itu. Aku yakin pria itu juga sudah tidur. Atau kita bunuh saja dia. Kita katakan kalau wanita ini yang bunuh. Bagaimana?" tanya rekan si pria tadi. "Boleh. Ayo kita lakukan sekarang," jawab si pria satunya. Mereka akan mencicipi Olla terlebih dahulu setelah itu mereka akan bunuh p****************g dan melampiaskan kesalahan ke Olla sebagai pembunuh. Olla yang kesadarannya masih ada geleng kepala. Dia menangis untuk tidak dilecehkan. Akan tetapi itu tidak berlaku. Keduanya sudah tergiur dengan Olla. Kulit putih Olla menambah nilai plus. Pintu lift terbuka, pria berjas hitam berkaca mata hitam dengan rahang kokoh melihat Olla yang diseret. "Tuan, sepertinya dia dalam masalah. Apa tidak kita tolong dia?" tanya pria yang ada di samping si pria tampan dan dingin itu. "Jangan ikut campur, bukan urusan kita," jawab si pria. Pria arogan tersebut melirik sekilas Olla dan gerakkan bibir Olla mengisyaratkan permintaan tolongnya. Pria yang bernama Brian Wilson mengabaikannya dia berjalan ke arah kamarnya namun entah kenapa hatinya berkata lain. Brian berbalik ke belakang. Asisten Brian terkejut melihat tuannya berbalik dan seluruh anak buahnya juga ikut terkejut tapi mereka tidak banyak bicara dan mengikuti Brian. Saat pintu kamar yang dimaksud dibuka pria dengan perawakan tua perut buncit sudah menunggu Olla. "Jangan, ahhh. Tolong aku, jangan lakukan itu. Uhmm," pinta Olla masih memohon tapi suara nakalnya keluar dan reaksi obat sudah hampir naik semuanya. "Kenapa lama sekali datangnya?" tanya pria yang memesan Olla. Dia tidak sabar untuk mencicipi Olla yang dia lihat sangat cantik. "Kami masuk dulu, nanti bicara di dalam," ucap salah satu anak buah Mami Louisiana. Pria gendut mempersilahkan keduanya masuk dia mencoba mencolek Olla tapi ditatap anak buah Mami Louisiana dengan tajam. Saat pintu hendak ditutup, Brian sudah berdiri tepat di depan pria gendut yang membuat si pria gendut terkejut karena sosok Brian yang sangat terkenal ada di depannya dan Brian salah satu investor yang sangat berjasa di perusahaan miliknya. "Tuan Brian. Anda mau apa?" tanya p****************g itu. "Lepaskan wanita itu sekarang juga," jawab Asisten Brian bernama Marco Aiden. Marco sebelas dua belas dengan tuanya tampan tapi raut wajahnya sama-sama arogan dan kejam. "Tidak bisa. Saya sudah membelinya kalau kalian mau beli sana. Pergi," usir si pria gendut tersebut yang menolak untuk menyerahkan Olla. Brian mundur dan anak buahnya langsung mengarahkan senjata revolver dan dor. Pria gendut yang membeli Olla tewas. Tubuhnya ambruk dan darah mengalir dari keningnya. "Rampas perusahaan dia." Perintah Brian. "Baik." Marco mengiyakan perintah Brian. Anak buah Mami Louisiana terkejut dan dia meletakkan Olla di ranjang. Saat melihat klien bos mereka sudah bersimbah darah anak buah Mami Louisiana ketakutan. "Tu-tuan," ucap keduanya dengan terbata-bata. Brian lagi-lagi mundur dan tembakan kembali keluar dari senjata anak buah Brian. Satu malam tiga orang dibunuh Brian. Brian melihat Olla meliuk-liuk dan wajah Olla sudah memerah menahan panas di tubuhnya. Brian membuka jasnya dan memberikan ke Olla tapi tengkuk Brian ditarik Olla untuk mendekati dia dan ciuman pun terjadi. "Bawa mereka," pinta Marco ke anak buahnya. Marco tahu tuannya yang tidak tersentuh wanita tidak bereaksi apapun. Biasanya dia marah dan membunuh si wanita tapi anehnya kali ini tidak. Ketiganya dibawa keluar dan tinggal Brian dan Olla yang masih berciuman. "Lembut dan manis," gumam Brian pelan. Brian menyukainya. Lipstik Olla rasa stroberi dan leci parfum Olla juga manis aroma lavender dan dia suka dengan aroma itu. Tidak menyengit dan menenangkan jiwanya. Baru pertama berciuman membuat Brian ketagihan dan lama kelamaan, Brian yang b*******h langsung membuka pakaiannya dan pakaiannya Olla. Permainan dimulai, Brian hanya mengikuti instingnya saja dan terjadi penyatuan. Panas di tubuh Olla tidak bisa diredam walaupun Olla menangis dia tidak bisa menolaknya. "Kamu manis dan menggairahkan, Sayang," ucap Brian yang terus bermain dan menggerakkan tubuhnya. "Sudah cukup. Jangan lagi, sakit," pinta Olla untuk berhenti tapi Brian tidak mau dan dia terus bermain sampai puas. Benih dikeluarkan Brian dan dia tidak menyangka kalau Olla masih perawan dan beruntung dia juga masih perjaka jadi keberuntungan buat dia dan dia juga sangat suka dengan Olla. Sampai pagi Olla dan Brian bermain hingga Olla tertidur pulas di dalam pelukkan Brian. Esok harinya Olla terbangun dirinya merasakan sakit yang teramat dalam dan air matanya pun mengalir. "Aku kotor. Mama maafkan aku, maafkan aku," ucap Olla menutup matanya dengan kedua tangannya. Olla terus menangis dia tidak menyangka kalau dirinya berhasil dijual. Tapi, Olla tidak tahu siapa yang sudah merebut kesuciannya. Olla hanya memendam amarah ke ibu dan kakak tirinya yang sudah menjualnya. Olla bangun perlahan dia tidak mau menganggu pria yang disampingnya. Olla berjalan tertatih ke kamar mandi dan membersihkan diri. Tubuhnya digosok dengan kasar hingga memerah dan Olla masih menangis. Impian dia hancur begitu saja karena keserakahan keduanya. "Aku akan balas perbuatan kalian. Aku tidak akan terima kalian memperlakukan aku seperti ini. Tunggu saja pembalasan aku," ucap Olla penuh dendam ke ibu tiri dan kakak tirinya Katy. Selesai mandi Olla berjalan ke luar dia segera memakai pakaian milik Brian. Karena pakaiannya sudah tidak berbentuk lagi. Aroma maskulin melekat di pakaian Brian. Olla melihat sekilas wajah Brian, tampan tapi jahat, pikir Olla. "Aku harus pergi. Aku tidak boleh di sini nanti dia akan menyakiti aku." Tanpa berlama-lama, Olla keluar perlahan dan saat pintu terbuka, Olla bergegas meninggalkan hotel dengan air mata mengalir Olla terus berlari dengan rasa sakit di intinya. Brian yang terbangun mencari Olla dengan meraba samping tempat tidur dan saat terbangun, Brian tidak menemukan siapapun hanya asistennya yang duduk menatap ke arahnya. "Kenapa kamu melihat saya? Apa kamu naksir saya? Dan mana dia?" tanya Brian ke Marco. Marco mendengar pertanyaan dari Brian membolakan matanya. Bagaimana bisa dia naksir bosnya yang spek kulkas dan Gunung Himalaya ini. "Saya masih normal dan masih suka wanita. Dan wanita itu tidak tahu dia dimana. Anda coba hubungi dia," jawab Marco ke Brian. "Hubungi dia? Pakai apa?" tanya Brian sambil merangkak untuk mencari pakaiannya tapi tidak ada satupun pakaian miliknya. "Telepati," jawab Marco singkat. Brian yang mendengar jawaban asistennya langsung menatap tajam ke arah Marco tapi karena keseimbangan dia kurang dan masih belum sempurna, Brian terjengkang ke samping dan nyunsep di sela tempat tidur. "Ya Tuhan, Anda baik?" tanya Marco yang lari tapi karena kakinya tersandung karpet Marco ikut jatuh dan menimpa Brian yang masih berusaha untuk bangun.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

30 Days to Freedom: Abandoned Luna is Secret Shadow King

read
307.8K
bc

Too Late for Regret

read
273.6K
bc

Just One Kiss, before divorcing me

read
1.6M
bc

Alpha's Regret: the Luna is Secret Heiress!

read
1.2M
bc

The Warrior's Broken Mate

read
136.0K
bc

The Lost Pack

read
377.0K
bc

Revenge, served in a black dress

read
144.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook