Bab 10. Ketidakpedulian Brian

1272 Words
Olla yang pipinya ditampar terkejut dan dia menatap siapa yang menampar dirinya. "Kak Katy," ucap Olla pelan. Olla terkejut ternyata kakak tirinya ada di depannya yang kini auranya menyeramkan. "Olla sialan! Mana uangku? Kamu sudah kaya jadi kembalikan uangku sekarang!" teriak Katy hingga membuat semua orang melihat ke arahnya. Hujan yang turun membasahi Olla. Sedangkan Katy memakai payung hingga dia tidak terkena air hujan. Tubuh Olla basah kuyup dikarenakan hujan yang sangat deras. "Aku tidak ambil uang itu. Aku juga tidak sudi mengambilnya," Teriak Olla dengan kencang. Olla berbohong agar kakak tirinya jera dengan apa yang sudah dia perbuat. Karena mereka lah Olla menderita seperti ini. "Bohong. Kamu bohong. Kamu pikir aku tidak tahu. Kamu pencuri, sialan kamu Olla!" pekik Katy yang murka dan dengan hati yang penuh amarah Katy kembali mengangkat tangannya untuk menampar Olla akan tetapi Olla lebih dulu menampar Katy. Amarahnya dia luapkan ke Katy. "Pergi dari hidupku. Jangan memperlihatkan wajah kalian di hadapan aku lagi. Aku benci kalian. Pergi!" pekik Olla yang tak kalah kuat. Hujan dan petir membuat suasana makin terlihat mencekam. Olla menumpahkan seluruhnya ke Katy. Dia sudah tidak tahan lagu dihina oleh Katy. Ini saatnya dia menghukum Katy. "Beraninya kamu menamparku Olla? Apa kamu tidak takut padaku?" tanya Katy dengan napas yang naik turun. Amarah Katy sudah di ubun-ubun dirinya tidak bisa menahannya tapi saat Katy ingin membalas kembali tamparannya, Olla makin bar bar dia mencengkam leher Katy hingga payung yang melindungi Katy dari hujan terjatuh. Katy terkejut dengan perubahan sikap Olla yang berani melakukan itu padanya. "Ma-mau apa kamu?" tanya Katy dengan suara terkecat. "Aku sudah katakan padamu. Jauhi aku. Aku tidak ambil uang itu. Apa kamu tidak paham!" jawab Olla dengan suara makin besar dan mengintimidasi Katy hingga Katy ketakutan. Katy yang tadinya bar bar menciut dia tidak menyangka kalau Olla seperti ini. Katy mulai takut apa lagi semua orang melihat dia. "Lepaskan aku. Cepat lepaskan aku," pinta Katy ke Olla. Olla melepaskan tangannya dari leher Katy dengan kasar hingga Katy jatuh ke bawah. "Aku tidak mau melihat kamu dan ibumu. Jauhi aku jika tidak jangan salahkan aku untuk menghabisi kamu. Aku tidak seperti Olla yang dulu lemah dan bisa kalian tindas. Aku Olla Yukito yang sesungguhnya. Paham!" tegas Olla mengancam Katy untuk tidak mendekati dia. Olla seperti ini bukan karena ada Brian di sampingnya tapi dia lakukan untuk dirinya sendiri. Bukan karena Brian katakan sebelumnya. "Beraninya kamu ancam aku. Aku tidak takut padamu. Kali ini aku lepaskan kamu. Tapi, nanti aku akan balas," gumam Katy yang terus menatap Olla. Olla pergi meninggalkan Katy. Dirinya tidak mau memperlihatkan air matanya yang jatuh. Dan saat menjauh dari Katy air matanya turun kembali. Beruntung hujan menyamarkan air matanya. "Aku kuat. Aku tidak lemah. Semuanya bisa aku hadapi," kata Olla padanya sambil berjalan menuju tempat di mana sahabatnya berada. Saat di tempat sahabatnya biasanya memulung barang bekas Olla menatap Isaya dan sahabatnya yang lain tengah berteduh dan mereka duduk sambil makan. Tawa dari sahabatnya sangat renyah. "Kenapa mereka bisa bahagia seperti itu. Kenapa aku tidak?" tanya Olla yang terus menangis. Olla mendekati Isaya, Ines, Erin dan Rosi. "Kalian tidak ajak aku makan?" tanya Olla tiba-tiba saja sudah berdiri di depan sahabatnya. Sontak saja mereka terkejut dan berbalik ke arah belakang. "Olla?" tanya Isaya yang langsung berdiri dan memeluk Olla yang sudah basah kuyup. "Maafkan aku," tangis Olla pecah dalam pelukan Isaya. Erin, Ines dan Rosi ikut bangun dan memeluk Olla. Mereka rindu dengan Olla yang pergi tiba-tiba tanpa kabar. Mereka pikir Olla tidak kembali lagi tapi nyatanya Olla kembali. "Dari mana saja. Kenapa pergi tidak bilang padaku? Apa kamu tidak disakiti oleh kakak tirimu dan ibu tirimu lagi?" tanya Ines menghapus wajah Olla dengan tangannya. Olla menggelengkan kepala. Dia menatap sahabatnya dengan lekat. Tidak menyangka mereka khawatir dengan dirinya. "Sudah, kalian jangan buat dia sedih. Ayo kita duduk dulu. Biarkan dia tenaga. Ikut kami pakaian kamu kotor kita ganti dulu," jawab Isaya ke Olla. "Tidak apa, aku tidak mau merepotkan kalian," sahut Olla. "Tidak ada yang direpotkan. Kami tadi baru dikasih pakaian sama orang dermawan. Jadi, pakailah. Nanti kamu sakit," jawab Isaya. Olla pun menerimanya. Olla berganti pakaian dekat kamar mandi umum. Selesai berganti pakaian, Olla duduk di jalanan tepatnya di lorong toko yang dimana banyak tuna wisma di sana. "Kamu dari mana saja. Kenapa pergi. Aku mencarimu. Kami hanya temukan keranjangmu saja di jalan. Kami pikir kamu diculik oleh mereka atau ketabrak." Isaya mulai bertanya kemana Olla. "Benar itu. Kami pikir kamu pergi dengan mereka. Ingin menyusul tapi tidak tahu kamu dimana," sahut Ines lagi. "Sebenarnya aku itu .... " Olla mulai menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Semuanya terkejut dengan pengakuan Olla. Pantas saja pakaian Olla sangat bagus dan rapi ternyata Olla sudah menjadi istri dari pengusaha yang cukup terkenal. Siapa yang tidak kenal dengan suami Olla. " Olla, bagaimana bisa kamu ketemu dengan orang yang sudah merebut keperawan kamu itu? Apa dia sudah incar kamu. Maksudnya, mungkin dia sudah jatuh cinta sama kamu makanya dia menikah dengan kamu," jawab Erin menebak kalau Brian mencintai Olla makanya dia mau menikahi Olla. "Bisa jadi, Olla. Dia menikahi kamu bukannya dia masih perjaka seperti yang kamu katakan. Dia menikahi kamu mungkin karena dia jatuh cinta. Dan kamu katakan dia bicara dengan wanita dan mengaku akan menikah si wanita itu. Kok kesannya dia mempermainkan kamu. Ah, aku tidak percaya dia mencintaimu, Olla," seru Isaya yang tidak percaya kalau Brian jatuh cinta dengan Olla. "Kamu tidak boleh seperti itu. Bisa saja wanita itu jahat. Dia sengaja mendekati Brian karena Brian tidak tahu siapa kalau Brian sudah menikah. Tapi, benar juga kata kamu Isaya. Semua salah Brian juga sih. Harusnya katakan dia sudah menikah bukannya malah mengatakan itu," jawab Erin membenarkan perkataan Isaya. "Kalian ini. Tidak boleh seperti itu. Kita harus dukung Olla. Dia sahabat kita. Olla jangan dengarkan dia ya. Kita semua sahabat kamu dan kita ini dukung kamu. Kamu berpikir lah positif yakin kalau Brian itu ada rasa sama kamu," ucap Rosi mencoba berpikiran positif walaupun pada nyatanya dia juga sama tapi entah kenapa dia yakin kalau Brian mencintai Olla tapi dia sulit ungkapin itu. Olla terdiam dan dia tidak menjawabnya. Oll cukup lama berada dengan teman-temannya dan dia juga ikut membantu sahabatnya mengambil barang. Dan saat di tempat yang banyak orang kaya berada Olla dan Isaya, Erin, Rosi bersenda gurau. Olla tidak tahu di dalam tempat itu ada Brian dan sahabatnya juga Gia yang merengut karena Olla tidak pulang dan tidak ada yang tahu Olla di mana. Sedangkan Brian ditanya katanya Olla ke pemakaman. "Gia, kakakmu itu kenapa? Bisa-bisanya dia diam seperti itu. Apa mau dia? Apa dia tidak mencari keberadaan Olla? Apa dia sudah mati mata hatinya. Kalau tidak cinta minimal dicari buat apa dia nikahi Olla kalau untuk disia-siakan. Kalau sudah pergi dari hidup baru tahu dia," omel Rico kesal dengan sahabatnya yang malah berdua dengan sahabat kecil mereka bernama Inara. Inara lah yang bersama Brian dari pagi dan Inara lah yang Olla lihat dan Inara juga lah yang menghubungi Brian pagi tadi hingga membuat Olla sedih dan mencoba menjauh dari Brian. "Aku tidak tahu. Aku benci dia. Inara itu bermuka dua. Dia baik di depan kakak saja tapi di belakang tidak," jawab Gia. "Eh, itu bukannya Olla?" tanya Riki yang terkejut melihat Olla berdiri di luar tempat mereka berada dan Olla membawa karung dan berdiri di tempat sampah. Brian mendengar Riki menyebut nama Olla langsung menoleh dan dia terkejut melihat Olla di sana. "Itu pemulung kenapa menganggu sekali sih. Bri, kamu kenal si pemulung itu? Kalian semua kenal dia?" tanya Inara dengan manja ke Brian. Semuanya melihat ke arah Brian bukannya apa mereka menunggu jawaban jujur dari Brian. Apakah mengenal Olla atau tidak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD