Part 8

1126 Words
Setelah Rachel pulang sekolah, Sandra mengajak tuan putrinya untuk menemui sosok kakek yang sangat Rachel rindukan dan tentu saja sang kakek juga merindukan Rachel. Pria bernama Victor Hong itu memeluk erat Rachel, lalu mengajak Rachel ke sebuah ruangan di mana ada banyak mainan baru untuk Rachel. Ini selalu terjadi jika Rachel datang kemari. Sandra sudah mengatakan agar ayahnya tidak terlalu memanjakan Rachel dan dijawab dengan tidak apa-apa untuk sesekali saja. Saat Rachel asik bermain dengan kakeknya, Sandra pergi ke dapur untuk memasak makanan. Sudah lama sejak terakhir kali Sandra memasak untuk sosok ayah yang telah banyak membantu hidupnya hingga menjadi seperti sekarang. Hari ini, Sandra ingin membuat dumpling kesukaan ayahnya. “Cepat ajari aku cara membuat nasi goreng kimchi.” Lalu datang Delvin yang lagi-lagi minta diajari cara membuat nasi goreng kimchi. “Astaga. Kau bisa mencarinya di internet.” Sandra menyahuti ucapan Delvin tanpa mengalihkan perhatiannya dari masakkannya. “Aku sudah pernah mencobanya, tapi tidak seenak buatanmu. Ayolah. Kenapa kau sangat tidak ingin berbagi denganku?” Delvin berusaha keras merayu Sandra. Sandra mengabaikan Delvin karena tahu itu hanya cara Delvin agar bisa dekat dengannya. Harus Sandra akui bahwa Delvin sangat gigih, tapi itu tidak akan mengubah apapun. Sandra tidak menutup kemungkinan kalau nanti dirinya bisa saja menendang Delvin jauh-jauh, sebab Sandra tidak ingin ada pria masuk terlalu jauh dalam hidupnya. Sedangkan Rachel kini menceritakan hal mengerikan yang terjadi padanya. Rachel mengatakan kalau kemarin ada orang aneh yang menculiknya dan menyakiti ibunya, tapi beruntung saja ibunya hebat dan dibantu oleh paman Delvin yang juga hebat, ia berhasil diselamatkan. Rachel menceritakan semuanya. Wajah Victor seketika menjadi penuh amarah. Entah siapa orang kurang ajar yang berani menculik cucu kesayangannya dan menyakiti anak emasnya. Siapa pun orang itu, Victor tidak akan pernah membiarkan orang itu tetap hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakukan. “Kau tunggu di sini, Kakek akan pergi sebentar.” Victor membelai lembut rambut Rachel, kemudian pergi ke dapur untuk bicara dengan Sandra dan Delvin. Victor tidak mengerti kenapa Sandra dan Delvin tidak mengatakan apa-apa padanya. Ini bukanlah sesuatu yang pantas untuk didiamkan begitu saja. “Bukankah kita sudah menjadi keluarga meski tidak ada ikatan darah di antara kita?” kata-kata ini keluar dari mulut Victor setelah sampai di dapur. Sandra dan Delvin yang sedang memasak dibuat terkejut oleh ucapan Victor. Sandra dan Delvin langsung mendekati Victor, sosok ayah yang sekarang terlihat sangat marah. Baik Sandra maupun Delvin berharap tidak ada hal buruk yang terjadi. “Apa yang Ayah katakan?” tanya Sandra. “Semuamya baik-baik saja?” Delvin juga ikut bertanya. “Siapa yang kemarin menyerangmu dan menculik Rachel? Kalian tidak menganggapku sebagai ayah kalian, karena itu kalian tidak mengatakan apa-apa?” Victor menatap Sandra dan Delvin. “Bagaimana Ayah bisa tahu?” Sandra kembali bertanya. “Bagaimana aku tahu? Jadi, kau memang ingin menyembunyikan hal itu? Rachel yang memberitahuku.” Sandra mengutuk kebodohannya setelah mendengar jawaban dari ayahnya. Sandra tidak mengerti kenapa ia bisa lupa kalau Rachel bisa menceritakan apa saja pada sang kakek. Tidak hanya Sandra, tapi Delvin juga merasa bodoh karena melupakan hal itu. Ini benar-benar tidak baik, pikir Sandra dan Delvin. “Jadi, siapa pelakunya? Kalian tidak akan mengatakan apa-apa pada ayah kalian?” Victor kembali bertanya pada Sandra dan Delvin. “Ayah, itu sudah berlalu. Masalahnya sudah selesai, kita ....” “Sandra, aku butuh jawaban. Kau tidak mendengarnya?” Victor menyela ucapan Sandra. “Cepat berikan jawabannya!” Victor kembali bicara dan kali ini dengan penuh penekanan. Delvin tentu takut pada kemarahan ayah angkatnya, tapi Delvin lebih takut pada kebencian Sandra jika ia mengatakan sesuatu yang ingin Sandra sembunyikan. Biarlah Sandra sendiri yang memutuskan akan memberikan jawaban atau tidak. Sandra tidak bisa menyembunyikan ini lagi. Sandra sudah berjanji akan selalu menjawab setiap pertanyaan ayahnya dan Sandra tidak pernah mengingkari janjinya. “Darren, pemimpin baru Black Shadow. Dialah orangnya.” Sandra akhirnya bicara. Kini, Sandra hanya berharap perang tidak akan pecah menjelang ulang tahun Rachel dan juga ulang tahun dirinya. Sandra sudah merencanakan banyak hal untuk ulang tahun itu dan tidak ingin ada masalah. “Bocah ingusan itu?” gumam Victor. “Kita habisi dia dan semua anggota Black Shadow sekarang juga!” kini, Victor bicara dengan nada tegasnya. Sandra berusaha keras menahan ayahnya, agar perang tidak pecah menjelang ulang tahun Rachel. Sandra bahkan mengatakan bahwa semua ini adalah salahnya, sebab ia yang lebih awal mencari masalah dengan Darren karena menolong seorang wanita. Setelah mendengar ucapan Sandra, Victor menjadi semakin marah. Bagi Victor, Sandra tidak melakukan kesalahan, melainkan hanya menolong seseorang. Itu tidak bisa menjadi alasan bagi Darren untuk mencari masalah dengan keluarganya, apalagi sampai menyentuh Rachel. Perbuatan Darren sangat tidak bisa dimaafkan. “Ayah, sebentar lagi ulang tahun Rachel dan Sandra. Sandra diam karena tidak ingin terjadi sesuatu menjelang ulang tahun Rachel dan dirinya. Sandra sudah merencanakan pesta yang meriah untuk ulang tahun itu. Jadi, mari tunda perangnya.” Delvin ikut menenangkan ayahnya. Delvin yakin ayahnya tidak bisa mengabaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan Rachel, termasuk ulang tahun Rachel. Victor yang tadinya ingin mengumpulkan semua anak buahnya, kini menghentikan langkahnya. Benar. Sebentar lagi ulang tahu Rachel dan Sandra. Tidak boleh ada kekacauan menjelang ulang tahun mereka. Sandra tidak begitu suka pesta ulang tahun, tapi sejak Rachel lahir, Sandra selalu mengadakan pesta di hari ulang tahunnya dan Rachel, dan sebenarnya itu hanya untuk Rachel saja. Victor tidak bisa membiarkan ada kekacauan menjelang pesta ulang tahun Sandra dan Rachel. “Baik. Perang ini akan ditunda. Ingat, hanya ditunda, bukan dibatalkan. Delvin, kau harus siapkan anak buah kita. Mengerti?” Victor bicara dengan posisi membelakangi Sandra dan Delvin, lalu pergi untuk kembali menemani Rachel bermain. Sandra menghela napas berat, lalu menoleh pada Delvin. “Untung kau bisa membuat Ayah menunda perang. Kita masih ada waktu untuk mengubah pikiran Ayah, agar perang tidak terjadi. Aku benar-benar lupa untuk mencegah Rachel menceritakan semua itu. Aku sangat bodoh.” “Aku sudah mengenal Ayah sejak berusia 10 tahun dan aku tinggal bertahun-tahun dengan Ayah selama di Tokyo, sebelum Ayah kembali ke Seoul. Selama itu, aku tidak pernah melihat seseorang bisa mengubah pikiran Ayah dan kau juga pasti sudah tahu tentang hal itu. Biarkan saja perang terjadi, pria b******k seperti dia harus diberi pelajaran. Kau tidak perlu turun tangan, biarkan aku yang menyelesaikan semuanya,” ucap Delvin. “Aku hanya tidak menyukai konflik, karena hidupku sebelumnya sudah penuh konflik dan itu membuatku muak. Aku hanya ingin hidup dengan tenang, tapi jika perang adalah jalan penyelesaiannya, maka aku tentu tidak boleh diam saja. Kita akan lakukan bersama.” Sandra kembali ke dapur setelah mengatakan ini. Delvin menatap Sandra yang lagi-lagi membuatnya penasaran. Setelah mendengar ucapan Sandra tadi, Delvin semakin ingin tahu seperti apa sebenarnya hidup Sandra dulu, sebelum bergabung dalam dunia hitam ini. Konflik apa yang Sandra alami? Dan siapa yang memberikan konflik itu pada Sandra?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD