bc

CINTA SETENGAH HATI

book_age18+
113
FOLLOW
1K
READ
second chance
office/work place
like
intro-logo
Blurb

21+

“Aku akan menikah denganmu,” Ucap Amanda sambil mengepalkan tangannya

Arvan yang tengah duduk di kursi kerjanya terlihat sedikit menegang mendengar apa yang baru saja diucapkan mantan tunangannya.

“akhirnya kamu mau berubah pikiran,” ucap arvan sambil mencoba terlihat santai seolah tidak peduli.

“aku akan menikahimu,, tapi aku memiliki permintaan,” Amanda berbicara sambil tetap memandang ke bawah. Perasaannya kacau.

“aku sudah bilang,, aku akan memenuhi apapun yang kau inginkan asalkan kau mau menjadi milikku lagi," ucap Arvan sambil memandang Amanda yang hanya berdiri dihadapannya.

“Aku ingin uang yang kamu janjikan padaku sebelum pernikahan kita,, aku ingin 500 jutaku ditransfer sebelum pernikahan kita,” kata Amanda semakin menundukkan kepalanya. Dia sungguh tidak ingin melihat wajah Arvan saat ini. Ada rasa bersalah yang dirasakannya saat ini.

Arvan mengeraskan rahangnya. Dia memainkan bolpoin seolah sedang memikirkan sesuatu.

“jadi semuanya masih karena uang,” ucap Arvan setelah cukup lama terdiam.

“Tiga tahun lalu pun aku mengkhianatimu karena uang, semestinya kau tidak harus terkejut ketika aku kembali juga karena uang,” ucap Amanda lantang walaupun sedetik kemudian dia kembali membenamkan wajahnya menatap lantai ruang kerja Arvan.

ARVAN ADITYA BASKORO, Seorang pengusaha muda berumur 32 tahun. Merasa dikhianati oleh tunangannya membuat Arvan berubah menjadi sosok dengan tempramen dingin dan galak. Tidak memiliki kepercayaan kepada wanita.

AMANDA CLARISA PUTRI. Gadis cantik berumur 28 tahun. Karena kondisi ekonomi dan masalah keluarga yang dihadapinya membuatnya memutuskan untuk mengkhianati tunangannya. Setelah mendapatkan sejumlah uang dia memutuskan untuk menghilang dari kehidupan tunangannya itu.

Apa yang akan terjadi ketika keduanya dipertemukan kembali bahkan diikat dalam sebuah ikatan pernikahan. Akankah masih ada cinta yang ada diantara keduanya? Atau pernikahan itu akan menjadi neraka tersendiri bagi Amanda?

chap-preview
Free preview
SATU
"Hai siska, Arvan ada didalam?" Tanya wanita muda pada seorang wanita muda lain yang sedang sibuk di depan laptop. Seorang wanita dengan kemeja biru langit dan rambut di ikat tinggi. penampilannya sepertinya seorang sekretaris. "Pak Arvan sedang ada rapat mbak, sebentar lagi selesai. silahkan tunggu di dalam mbak Amanda," balas wanita bernama Siska sambil berdiri hendak membuka pintu tapi di hentikan oleh Amanda. "Kamu lanjutin saja kerjaan kamu, aku akan tunggu Arvan di dalam ruangnnya," ucap Amanda sambil berjalan kearah pintu. "Ohya..., boleh aku minta teh hangat, Siska. tenggorokannku terasa sedikit kering," lanjut Amanda pada Siska sambil tersenyum. Siskapun tersenyum dan segera beranjak dari duduknya. Siska memang mengenal Amanda karena dia sering datang berkunjung. sebagai tunangan bosnya bukan hal asing melihat Amanda dikantor bosnya. Amanda masuk kedalam ruangan dengan santai, tapi begitu sampai di dalam ruangan kerja Arvan, dia mulai mengamati keadaan disekitar. terlihat sedikit ragu dia berjalan mendekati meja kerja Arvan yang terlihat sedikit berantakan dengan tumpukan kertas diatasnya dan dengan hati hati dia membuka satu persatu berkas yang ada diatas meja. sebenarnya dia ragu melakukan ini tapi dia tidak memiliki pilihan. keadaanya saat ini sedang tidak baik sekarang. Amanda membuka beberapa berkas sebelum akhirnya menemukan berkas yang dia butuhkan. Amanda memandang berkas itu. Berkas sudah ada ditangannya. Sedikit ragu dia membukanya. Amanda tahu perbuatannya salah,, tapi dia tidak punya pihan lain. Tander ini peluang yang bagus untuk Arvan. Amanda yakin Arvan pasti akan sangat marah bila mengetahui perbuatannya. bagaimanapun juga laki laki yang menjadi tunangannya itu adalah pria baik. tapi dia tidak memiliki pilihan lain saat ini. Dia hanya harus bertindak cepat sebelum Arvan atau Siska kembali dan memergoki perbuatannya. Perlahan Amanda meronggoh isi dalam tasnya dan mengeluarkan sebuah ponsel pintar. Dia harus segera menyalin berkas yang ada diatas meja kedalam ponselnya. Dengan cekatan Amanda menyalin lembar demi lembar berkas berisi informasi rancangan tender yang akan di ikuti oleh perusahaan Arvan dua hari lagi. Tender yang cukup besar mengenai pengadaan inventaris sebuah perusahaan multi nasional. Perusahaan Arvan bergerak dibidang pengadaan barang yang sangat tergantung pada proyek. Banyaknya saingan untuk memenangkan tender membuat terjadi banyak kecurangan di dalamnya. Amanda tahu dia kejam pada tunangannya sendiri. Dia akui semuanya karena uang tapi tidak ada pilihan lain karena dia sangat membutuhkannya saat ini. "Sayang, kamu sudah datang," ucapan seseorang dibelakang Amanda menghentikan gerakannya. Amamda terlihat panik. Dia melihat kertas di depannya dengan tatapan nanar. Dia belum sempat menyalin semua berkas itu. Amanda berbalik dan mendapati Arvan sudah melihatnya. dengan tatapan bingung bercampur marah. Amanda melirik meja kerja Arvan dan menyadari kalau perbuatannya mungkin sudah ketahuan oleh Arvan. "Apa yang kamu lakukan sayang?" Ucap arvan dingin. Amanda berusaha menyembunnyikan benda pipih itu dibalik badannya. tapi Arvan sudah melangkah mendekatinya dengan pandangan penuh kecurigaan. "Aku tanya kamu sedang apa, Amanda?" Tanya Arvan ketus. Pandangan dingin Arvan membuat Amanda sedikit takut tapi sebisa mungkin dia berusaha tetap tenang dan tersenyum. "Aku lagi tunggu kamu sayang, kita janji makan siangkan?" Balas Amanda setenang mungkin sambil berusaha meraih pundak Arvan tapi segera ditepis oleh pria tampan itu. "Sambil ngacakin meja kerja aku?" Ucap Arvan dingin. Nada dalam suara Arvan mengibaratkan kemarahan yang ditahan dan tidak suka. Dipandanginya berkas yang baru saja diliat Amanda.  Arvan terlihat sedikit terkejut sedetik kemudian dipandanginya Amanda dengan tatapan benci dan tidak percaya "kamu salah paham sayang, tadi berkasnya tersenggol tangan aku, dan aku hanya mencoba membereskannya," kilah Amanda. amanda tetap berusaha menggapai lengan Arvan walaupun kemudian ditepis pria itu dengan kasar. "Kamu nggak lagi nusuk aku dari belakangkan?" Tanya Arvan dingin penuh benci. "Maksud kamu apa sih sayang," kilah Amanda tetap berusaha tenang walau suaranya terdengar sedikit bergetar. "Justru aku yang harusnya tanya sama kamu, kamu ngapain ngacak ngacak file kerja aku," tuntut Arvan sambil menunjuk file di atas meja kerjanya. Suaranya mulai meninggi. "Kamu tahu file ini penting untuk tender yang akan aku diskusikan dengan klienku. apa kamu sedang mengkhianati aku sekarang?" Suara Arvan sedikit meninggi tidak percaya bahwa wanita yang akan dinikahinya tega melakukan hal itu "Kamu salah paham sayang, tadi berkasnya jatuh dan aku bereskan. aku juga cuma lihat sekilas, nggak seperti yang kamu tuduh," ucap Amanda mulai sedikit terisak. dia tidak menyangka Arvan aku semarah itu padanya. selain itu dia juga diliputi perasaan bersalah akan tindakannya. "Cukup Amanda," potong Arvan dingin. dia masih tidak menyangka bahwa gadis polos yang diliatnya setahun lalu yang langsung membuatnya jatuh cinta hingga nekad melamarnya akan mengkhianatinya seperti ini. Amanda sendiri mulai bimbang dengan tindakannya. apa dia harus memberitahukan Arvan yang sebenarnya terjadi. mungkin dengan begitu Arvan masih bisa memaafkannya, tapi disisi lain dia tidak ingin Arvan memandangnya kasihan bila tahu masalah yang dihadapi saat ini. Amanda tidak siap bila Arvan memandangnya penuh kasihan walaupun pria itu berjanji menerimanya apa adanya. Tapi siapa yang bisa menebak hati seseorang. Penolakan dari orang tua Arvan mengenai hubungan saja mereka sudah cukup membuat Amanda merasa tersisih. "Kamu dibayar berapa untuk mengkhianati aku?" Amanda begitu terkejut mendengar ucapan arvan. "Siapa yang udah berhasil bayar kamu?" lanjut Arvan dengan suara dingin. Amanda tidak menyangka tunangannya akan mengatakan hal itu. "Kamu tega banget ngomong gitu?" airmata Amanda mulai mengalir. "Aku bisa jelaskan yang sebenarnya terjadi," lanjut Amanda dengan isak tangis yang berusaha ditahan. dia akui dia memamg salah tapi dia tidak menyangka reaksi Arvan akan seperti itu. "Aku nggak butuh penjelasan kamu sekarang," Dipandanginya amanda dengan penuh rasa marah. Merasa dikhianati oleh wanita yang paling dicintainya hanya karena masalah uang. Pasti karena uang. alasan apalagi hingga membuat Amanda melakukan hal hina seperti ini. ternyata uang bisa membutakan siapapun. termasuk perempuan polos seperti Amanda. "Lebih baik kamu pergi dari sini," Arvan memalingkan wajahnya dari Amanda. Sangat benci melihat wajah kekasihnya itu saat ini.  padahal saat rapat  tadi Arvan sudah tidak sabar bertemu Amanda dan mendiskusikan persiapan pernikahan mereka. tapi moodnya jadi berantakan karena pengkhianatan Amanda. "Keluar sekarang," usir Arvan dengan nada tinggi yang membuat Amanda terlonjak kaget. Amanda hanya bisa terdiam melihat perlakuan Arvan padanya. ternyata pria itu tidak ingin mendengar penjelasannya sedikitpun. Bagaimana dia yakin Arvan akan mempercayai setiap tindakannya kalau untuk mendengar penjelasannya saja Arvan tidak mau. bagaimana dia akan menceritakan masalahnya bila pria itu tidak mempercayai ucapannya. Sambil menahan tangis Amanda beranjak meninggalkan ruangan kerja Arvan. Tunangannya itu mungkin tidak akan memaafkan tindakannya kali ini, jadi percuma berusaha memberinya penjelasan atas tindakannya. bahkan rasanya percuma berharap Arvan akan mengerti kondisinya saat ini.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
13.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook