Part 14

1205 Words
Acara pernikahan Sean dan Greysie berjalan dengan meriah dengan dihadiri para keluarga besar. Greysie sangat bersyukur bisa diterima keluarga Sean dengan tangan terbuka tanpa memandang latar belakang seseorang. Greysie sangat bahagia dengan keluarga barunya. Terlebih lagi wanita yang sangat ia hormati sekarang menjadi mertuanya. Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan bagaimana Greysie sekarang. Ia tak pernah membayangkan dirinya akan menikah dengan bosnya sendiri. “Kenapa kamu melamun, Sayang?” ucap Naraya pada Greysie. Greysie menatap wajah Ibu mertuanya yang masih terlihat cantik dan awet muda. Wanita yang sangat ia kagumi. “Eh, enggak Ma, Grey sangat bahagia bisa diterima dengan tangan terbuka oleh keluarga ini,” ucap Greysie penuh dengan kejujuran. Naraya tersenyum hangat pada Greysie. “Tidak ada yang mengenalmu lebih baik dari Mama, Mama sudah menganggapmu seperti putri Mama sendiri sejak kita pertama kali bertemu. Kenapa harus ada alasan untuk menolakmu masuk kedalam keluarga ini,” ucap Naraya dengan tenang. Naraya memegang tangan Greysie, mengajaknya bertemu dengan para keluarga besarnya yang lagi bercengkrama. “Hey, Sayang. Ikut kumpul disini,” ucap Ibu Ratu dengan lembut. Greysie disuruh Naraya duduk di sebelah Nenek Sean. Greysie duduk dengan canggung dan gugup. “Jangan gugup, aku tak akan memakanmu hidup-hidup, bisa-bisa Oma di bunuh Sean hidup-hidup menyakiti istri yang sangat di cintainya,” ucap Ibu Ratu sambil tertawa. Greysie ikut tersenyum mendengar perkataan Ibu Ratu. “Kapan-kapan mainlah ke Indonesia, jangan seperti kedua orang tuamu ini yang sangat jarang pulang ke Indonesia. Sampai-sampai karena kangen dengan cucu, Oma harus rela terbang ke San Fransisco untuk menemui Sean. “Ah, Mama terlalu berlebihan. Naraya dan Arsenio kan juga jering ke Indonesia Ma. Meskipun memang jarang membawa Sean ikut bersama kami,” ucap Naraya membela diri. “Setahun sekali kamu bilang sering ke Indonesia, Papa dan Mama malahan satu bulan sekali pergi ke San Fransisco,” ucap Ibu Ratu. Naraya yang mendengar perkataan sang mertua cuma bisa garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “Mama kan tahu alasan kami seperti itu Ma,” ucap Arsenio membela sang istri. Semenjak penembakan Naraya, Arsenio memutuskan untuk menetap di San Fransisco bersama keluarga kecilnya. Dan diikuti dengan kedua orang tua Naraya yang ikut tinggal di San Fransisco bersama dengan mereka. Semenjak kejadian saat itu, untuk datang ke Indonesia, Naraya berpikir dua kali untuk membawa Sean berada bersamanya. Naraya begitu menjaga putranya, meskipun tanpa dijaga oleh Naraya dan Arsenio, Sean sudah bisa menjaga dirinya sendiri. “Huft, jika kejadian saat itu tidak terjadi, mungkin kalian sering mengunjungi Mama dan Papa,” ucap Ibu Ratu dengan raut muka sedih. “Semua itu sudah masa lalu Ma, aku tidak ingin menolehnya lagi, karena buat Naraya, bisa bersama dengan suami dan Sean itu sudah anugerah terindah buat Naraya,” ucap Naraya dengan senyuman yang meneduhkan bagi siapapun yang melihatnya. Greysie menatap wajah sang mertua, jiwa ke ibuan Naraya, dan cara menyikapi setiap masalah, membuat Greysie semakin mengidolakan sang mertua. Panutan Greysie semenjak Greysie bertemu dengan Naraya. Sepak terjang Naraya dalam dunia bisnis tidak bisa dipertanyakan lagi. Naraya adalah salah satu pengusaha wanita yang sangat berpengaruh di San Fransisco. Meskipun mempunyai banyak harta, Naraya tidak pernah sombong. Terlebih lagi pada para karyawannya. Naraya tergolong Bos yang sangat baik dan menghormati para pekerjanya. “Lagi ngobrol apa kalian ini, kelihatan serius sekali,” ucap Sean secara tiba-tiba. Sean menghampiri Greysie dan mencium puncak kepala Greysie penuh sayang. “Eeeh, yang pengantin baru, curi-curi kesempatan,” ucap si kembaran bebarengan. Sean menyunggingkan senyum sambil mengedipkan satu matanya ke kedua saudaranya itu. Si kembar tidak bisa menahan tawanya melihat kelakuan adik laki-lakinya yang satu itu. “Kalau sama istri sendiri kan tidak masalah, malah kalau bermesraan dengan wanita lain itu baru masalah,” ucap Sean dengan santai. “Berani main dengan wanita lain, bukan Greysie yang akan menghajarmu, tapi Mama sendiri, Boy. Mama tidak pernah mengajarimu menyakiti hati seorang perempuan. Papamu sendiri pun tidak pernah menyakiti hati Mama, kamu mau bermain-main. Jangan harap ada ampun dari Mama,” ucap Naraya penuh penekanan. “Sean Cuma bercanda Ma, kenapa Mama yang malahan marah. Greysie saja kelihatannya biasa-biasa saja aku ngomong seperti itu,” ucap Sean dengan santai sambil duduk di sebelah Arsenio. “Kata siapa aku biasa-biasa saja, mau kau aku tinggalkan sekarang juga kalau kau macam-macam,” ucap Greysie dengan sinis. Sean yang mendengarnya langsung terdiam dan menatap Greysie dengan tajam. “Kenapa kau menatapku seperti itu, bukannya kamu sendiri yang memulai perkataan, jangan salahkan aku yang cuma membalas perkataanmu,” ucap Greysie masa bodoh. Naraya yang melihat putranya yang tidak bisa berkutik mendengar perkataan Greysie, ia tidak bisa menahan tawanya. “Mangkanya Boy, jangan membangunkan singa wanita yang sedang tertidur. Kalau sengaja dibangunkan, galaknya melebihi singa pria lho Boy ganasnya,” ucap Naraya sambil menyunggingkan senyum. Sean yang mendengar perkataan sang Mama cuma bisa menghela napas panjang. “Sebelum kau coba meninggalkanku, aku akan merantai kakimu dan mengurungmu dikamar,” ucap Sean dengan santai, yang sukses membuat semua orang tercengang dengan perkataan Sean. Tapi tidak dengan Gabriel yang tahu bagaimana sebenarnya adiknya yang terlihat kalem di depan, namun sangat menakutkan di belakang. Greysie menatap mata Sean. Terlihat sebuah keseriusan dalam perkataannya. “Jangan menakuti istrimu, dasar bodoh,” ucap Gabriel sambil memukul kepala Sean. Sean yang sadar akan apa yang barusan dia ucapkan, tiba-tiba tersenyum simpul. Ia tak ingin Greysie melihat sisi yang lain dari dirinya, yang cuma beberapa orang saja yang mengetahuinya. Ia tak ingin sampai Greysie merasa tidak aman dan nyaman berada di sampingnya. Dengan sebaik mungkin, ia akan menyembunyikan sisi dalam dirinya yang sangat menakutkan. “Aku kan cuma bercanda, masa’ tega aku merantai istri yang aku cintai dikamar,” ucap Sean dengan santai. Greysie tetap menatap Sean, ia merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Sean selama ini. “Boy, kamu dapat apa dari saudara laki-lakimu ini,” ucap Arabelle sambil menunjuk Gabriel. “Ma, jangan tunjuk-tunjuk seperti itu, aku sudah memberikan hadiah istimewa untuknya, lebih tepatnya dia menjebakku dengan cara licik,” ucap Gabriel mendramatisir. Semua orang pada bertanya-tanya dengan apa yang barusan di ucapkan Gabriel. “Kau kan yang menawariku hadiah, aku Cuma meminta hadiahku saja,” ucap Sean dengan santai. “Memang apa yang sudah kamu berikan pada Sean, sepertinya kamu tidak ikhlas memberikannya, kalau kamu minta ganti, biar Mama ganti dua kali lipat. Mama yang memberikan hadiah mansion di Madrid saja, biasa saja,” ucap Arabelle dengan santai. Sean langsung mencium pipi Arabelle setelah mendapatkan mansion impiannya di Madrid. Karena sebenarnya Sean memang berencana membeli rumah di Madrid untuk sekedar liburan dan melihat pertandingan bola. “Aku memberikan pulau kecilku yang baru aku beli seminggu yang lalu di Hawaii,” ucap Gabriel penuh bangga. “Wow...” suara duo kembar bersamaan. Sean tertawa lebar mendengar perkataan Gabriel. Ia berhasil memiliki pulau exotic milik Gabriel tanpa harus mengeluarkan uangnya. Meskipun ia sendiri sangat mampu untuk membelinya. “Ayo, siapa lagi yang akan memberiku hadiah,” ucap Sean dengan tetap memperlihatkan senyum di wajahnya. “Kau ini, sudah kaya masih saja ingin yang gratisan,” ucap Gabriel dengan sinis. “Biarin saja, aku menikah cuma sekali, jadi wajarlah kalau banyak yang memberiku hadiah,” ucap Sean asal. Greysie yang melihat kelakuan Sean cuma bisa menggelengkan kepalanya. “Emang kamu mau menikah berkali-kali, Boy,” goda Arsenio pada putranya. “Amit-amit Pa,” ucap Sean singkat. Pesta pernikahan Sean dan Greysie pun berjalan lancar. Setelah prosesi pernikahan dan ditutup dengan acara makan-makan, seluruh keluarga berjalan menuju ke kamarnya masing-masing yang sudah di siapkan oleh Naraya di Mansionnya. Sean memang sengaja kalau pernikahannya cuma di hadiri keluarga besarnya. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD