Part 21

1173 Words
Dentuman musik DJ di klub terbesar di Spanyol, menjadi hiburan pertama yang dilakukan Sean dan Gabriel. Sean menikmati wine yang disodorkan Gabriel kepadanya. Tanpa pikir panjang Sean meneguk wine itu dengan sekali tandas. Tak berhenti di situ. Sean tidak mau berhenti minum. Gabriel yang melihatnya cuma geleng-geleng kepala. Sean menikmati musik DJ sambil meminum wine yang ada di tangannya. Tiba-tiba kesenangannya sedikit terganggu karena ada yang menabraknya dari belakang. Saat Sean membalikan badan, Sean bertukar pandang dengan seorang gadis bermata coklat yang mempunyai wajah yang sangat cantik dan bodinya sangat proporsional. Terlebih lagi dia memakai pakaian yang sangat seksi. Siapapun yang melihatnya pasti akan tergoda. Dengan belahan d**a yang menonjolkan dadanya yang terlihat penuh. Sean tersenyum sinis ke arah gadis tersebut. Dengan tatapan meremehkan yang diperlihatkan Sean. Gadis itu yang melihat tatapan Sean yang memandang rendah dirinya, secara refleks dia langsung menampar wajah Sean dengan keras. Sean yang tidak terima tiba-tiba ditampar, dia langsung marah dan menarik tubuh gadis tersebut untuk mengikutinya. "Apa-apaan kau ini. Lepaskan aku!!!" ucap gadis tersebut memberontak. Sean tanpa pikir panjang langsung menggendong gadis tersebut ke atas pundaknya. Gadis tersebut memukuli pundak Sean ingin dilepaskan. Setelah sampai ke parkiran Club, Sean membuka mobil dan melemparkan gadis tersebut ke dalam mobil. Sean masuk ke dalam mobil dan langsung menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi. "Turunkan aku, b******k," ucap sang gadis dengan marah. Sean tidak peduli dengan perkataan gadis tersebut. Tak berselang lama, mobil memasuki area hotel bintang lima yang ada di tengah-tengah kota Spanyol. Sean memarkirkan mobilnya sembarangan dan dia turun dari dalam mobil sambil menarik gadis tersebut. Gadis tersebut memberontak dan meminta tolong kepada orang-orang yang ada di hotel tersebut. Semua orang tidak ada yang berani menolongnya saat melihat Sean. Karena yang ada di depan mereka saat ini adalah sang pemilik Hotel. Sean langsung menarik gadis tersebut untuk masuk ke dalam lift. Sean langsung menekan lantai yang paling atas. Dimana kamar Sean yang khusus disiapkan untuk Sean sewaktu-waktu sedang berada di Spanyol. Setelah lift terbuka, Sean langsung menarik gadis tersebut untuk masuk ke dalam kamar dengan paksa. "Apa yang kamu lakukan kepadaku, lepaskan aku. Dasar pria gila," ucap sang gadis dengan lantang. Tanpa bicara Sean langsung mengangkat tubuh gadis tersebut. Dan melempar nya di atas ranjang. "Auwww..." ucap gadis tersebut menahan sakit karena dilempar oleh Sean. Yang sialnya lagi kepalanya terbentur oleh kepala ranjang. "Lepaskan aku pria gila. Apakah kau ini sudah tidak waras, membawa anak gadis orang ke dalam hotel," ucap sang gadis sambil mencoba untuk lari dari Sean. "Tutup mulutmu. Aku paling tidak suka ada penolakan," ucap Sean dengan dingin. "Aku nggak peduli. Aku mau pulang. Dasar gila. Pria tidak waras," ucap gadis tersebut sambil mencoba untuk turun dari ranjang. Tapi usahanya sia-sia. Sean menarik kaki gadis tersebut sampai mendekat ke arahnya. Sean mengungkung tubuh gadis tersebut dengan tubuhnya. Sampai tubuh gadis tersebut tidak bisa bergerak. Supaya tubuh gadis tersebut tidak memberontak, Sean mengikat tubuh gadis itu dengan ikat pinggang miliknya. Tanpa pikir panjang, Sean merobek pakaian gadis tersebut. Sampai cuma terlihat celana dalam dan penutup p******a yang dipakai gadis tersebut. Sean semakin menggila. Sean menyobek penutup d**a dan celana dalam gadis tersebut. Sampai dia tidak memakai apapun dalam tubuhnya. “Turutin apa yang aku mau. Jangan memberontak. Supaya kamu tidak aku siksa,” bisik Sean pada telinga gadis tersebut. Tubuh gadis tersebut bergetar karena rasa takut. Sean memulainya dengan meremas kedua gundukan kenyal milik gadis tersebut secara bersamaan. Sean menatap wajah cantik gadis tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan. Sean menatap mata gadis tersebut yang mulai berkabut karena rangsangan-rangsangan yang dia berikan. Sean mencium bibir gadis tersebut. Ciuman yang semakin menuntut lebih. Sean menggigit bibir gadis tersebut sampai sedikit terbuka. Lidah Sean mulai menyusuri rongga mulut gadis tersebut dengan sekali-kali menghisap lidah gadis itu. Setelah puas berciuman, Sean mulai menyusuri tubuh putih gadis tersebut dengan lidahnya. Sean menghisap p****g s**u gadis tersebut secara bergantian. Sambil sesekali meremasnya. Tiba-tiba Sean mendengar desahan keluar dari mulut gadis tersebut. Sean langsung tersenyum simpul. “Nikmatilah permainan ini, Baby,” ucap Sean di telinga gadis itu. Gadis itu mengangguk karena takut dengan Sean yang terlihat sangat menyeramkan. Sean menanggalkan semua pakaiannya. Sampai terlihat jelas tubuh atletis dari Sean. Sean sedikit heran pada dirinya yang tiba-tiba menginginkan tubuh gadis yang ada di depannya saat ini. Padahal dia sudah hampir satu bulan tidak berhubungan badan dengan sang istri. Lebih tepatnya Sean tidak menginginkannya. Tapi berbeda saat Sean melihat gadis yang ada di depannya saat ini. Sean menginginkannya. Tanpa Sean tahu, saat Sean memasukkan juniornya ke dalam milik sang gadis, milik gadis itu mengeluarkan darah. Sean sempat kaget kalau gadis yang ada di bawahnya saat ini masih perawan. Gadis tersebut menahan sakit karena hentakan milik Sean yang sangat besar. “Sakit?” tanya Sean dengan lembut. Gadis tersebut menganggukkan kepalanya sambil menangis. Sean berhenti sejenak sampai milik gadis tersebut mulai menerima miliknya yang masih berada di dalam milik gadis tersebut. Setelah memilih Gadis itu sudah terbiasa dengan miliknya, Sean mulai memaju mundurkan badannya yang awal mulanya ritmenya perlahan sampai cepat. Sean sangat menikmatinya. Sean mencoba berbagai macam gaya dalam bercintanya. Si gadis sudah merasa kelelahan. Tapi Sean masih tidak mau berhenti. Sampai akhirnya dia sampai di titik pelepasan. Milik Sean menyemburkan spermanya ke rahim gadis tersebut. Sean benar-benar puas dengan percintaannya kali ini. Terdengar nafas menderu dari keduanya. "Terima kasih," ucap Sean di telinga gadis tersebut. Sean memeluk tubuh gadis tersebut dari belakang. "Siapa namamu, Baby," ucap Sean lembut. "Kamu tidak perlu tahu namaku. Karena setelah ini aku akan menghilang dari hadapan mu. Seperti layaknya ditelan Bumi," ucap gadis tersebut penuh dengan kegetiran dalam hatinya. Karena dengan paksa dia harus menyerahkan mahkotanya pada laki-laki yang belum dia kenal. "Mulai sekarang kau milikku," ucap Sean penuh penekanan. "Aku bukan milik siapapun. Ingatlah itu!!!" ucap gadis itu sambil tetap membelakangi Sean. Sean yang emosinya masih belum stabil. Sean langsung menyiksa gadis itu lagi dengan memasukkan miliknya ke milik gadis tersebut. Untuk kali ini Sean melakukannya dengan kasar. Sampai akhirnya gadis tersebut kelelahan dan pingsan. Setelah Sean puas, dia pun tertidur di samping gadis tersebut. Dengan perasaan yang tidak bisa diartikan. ???? "Dimana pria gila itu bisa-bisanya aku ditinggal sendiri di Club," gumam Gabriel. Gabriel bertanya pada bartender yang tadi melayani Sean. "Apa kau tahu keberadaan Sean di mana?" tanya Gabriel. "Tuan Sean sudah pergi, Tuan Gabriel. Membawa seorang gadis cantik bersamanya," ucap sang bartender yang tadi menyaksikan Sean membawa gadis tersebut. Gabriel yang mendengarnya langsung mengusap wajahnya dengan kasar. Dengan kegilaan yang sedang dilakukan saudaranya saat ini. Gabriel benar-benar bingung dengan jalan pikir Sean untuk saat ini. Rumah tangganya yang sekarang tidak baik-baik saja, malahan dia sekarang membawa seorang gadis. Gabriel tidak membayangkan Bagaimana nasib rumah tangga Sean untuk selanjutnya. Gabriel mencoba menghubungi Sean. Tapi hasilnya nihil. Ponsel Sean mati dan tidak bisa dihubungi. Gabriel meminta jemput anak buahnya. Dia kembali ke apartemennya. Untuk sesaat Gabriel membiarkan Sean melakukan apa yang dia mau. ???? Cinta datang dan pergi Kesetiaan cinta akan memudar Pondasi sebuah hubungan melemah Tiada lagi cinta dan sayang Kebosanan yang dirasakan Hubungan terasa hambar ????
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD