Part 19

1072 Words
Pernikahan Sean dan Greysie sudah berjalan hampir satu tahun. Namun mereka berdua masih belum diberi keturunan. Greysie sempat merasa putus asa. Karena dia tanpa sepengetahuan Sean juga sering konsultasi ke dokter kandungan. Greysie menatap nanar ke depan. Tatapannya kosong tanpa arah yang jelas. “Bagaimana kalau aku memang tidak bisa memberikan Sean keturunan? Apa Sean akan meninggalkanku?” batin Greysie. Tiba-tiba pundak Greysie ada yang menepuk dari belakang. Saat Greysie menoleh, dia begitu kaget melihat adik dari sang ayah ada di belakangnya saat ini. “Hai, keponakanku. Bagaimana kabarmu sekarang setelah menjadi istri dari Sean Aziel Lessham Wijaya,” ucap Carlos pada Greysie. Greysie mengerutkan dahi saat pamannya berbicara tentang sang suami. Greysie bertanya-tanya dalam benaknya. “Bagaimana dia bisa tahu tentangku?” batin Greysie. Carlos duduk di depan Greysie sambil menyunggingkan senyum di wajahnya. “Pasti kamu bertanya-tanya kenapa aku tahu tentangmu dan suamimu,” ucap Carlos dengan tenang. “Ada perlu apa paman menemuiku? Apa hartamu sudah habis sampai-sampai kau sekarang mencariku,” ucap Greysie dengan sinis. Carlos yang mendengar perkataan Greysie, dia tidak bisa menahan geram pada Greysie. “Apakah tidak boleh kalau aku merindukan keponakanku sendiri?” tanya Carlos pura-pura. “Aku bukan anak kecil yang mudah di kelabuhi dengan kata-kata manis darimu. Sudah cukup kedua orang tuaku yang menjadi korban keserakahanmu. Sampai-sampai sebagai adiknya tega membunuh kedua orang tuaku dengan tipu muslihatmu,” ucap Greysie sinis. “Jaga bicaramu! Kau ini sekarang sedang berbicara dengan siapa? Perkataanmu terdengar seperti sampah,” ucap Carlos dengan keras dihadapan Greysie. Carlos langsung berdiri dari duduknya pergi dari hadapan Greysie. Setelah kepergian sang paman dari hadapannya, Greysie menghela nafas berat. Kenapa dia harus bertemu dengan pamannya lagi. Tidak berselang lama pesanan Greysie datang. “Maaf jika sudah menunggu lama,” ucap sang pelayan dengan sopan. Greysie menganggukkan kepala sambil tersenyum hangat pada sang pelayan. Greysie mencoba mengalihkan pikirannya dengan memakan makanan yang ada di depannya saat ini. Tanpa sepengetahuan Greysie, minuman yang dia pesan sudah tercampur dengan obat perusak rahim. Reaksi obat akan bertahap merusak rahim siapapun yang sudah meminumnya. Carlos merasa sangat senang saat memantau perkembangan Greysie setelah meminum minuman yang sudah tercampur dengan racun. “Semuanya akan di mulai, Greysie. Aku sudah tidak sabar melihatmu hancur dan berpisah dengan suami yang sangat mencintaimu itu,” ucap Carlos dengan tersenyum senang.   *****   Sean mau tidak mau harus meninggalkan sang istri untuk berangkat ke Spanyol untuk mengurusi bisnisnya yang berada di sana. Bukan tanpa alasan Sean tidak mengajak Greysie ikut dengannya. Salah satu alasan Sean tidak mengajak Greysie adalah supaya Greysie tidak mengetahui sisi menyeramkan dalam dirinya. Sean ingin istrinya cuma mengetahui kalau dirinya seperti yang selama ini dia lihat. “Sayang, kamu jadi berangkat hari ini,” ucap Greysie pada Sean. “Iya, Sayang. Karena sudah ada janji dengan Mr. Smith besok ketemuannya,” ucap Sean pada Greysie. “Ya sudah aku siapkan semuanya kalau begitu,” ucap Greysie pada Sean. Sean berjalan menuju ke ruang kerjanya untuk membereskan berkas-berkas yang akan dia bawa untuk ke Spanyol. Sean duduk ke kursi kebesarannya sambil membaca kontrak-kontrak yang akan dia tanda tangani sebelum dia berangkat ke Spanyol. Sean ingin saat di Spanyol dia fokus untuk tujuan utamanya yang cuma dia sendiri yang tahu. Tiba-tiba Sean merindukan seorang anak di tengah-tengah rumah tangganya yang sekarang terasa hambar. Sean menutup matanya mencoba menenangkan hatinya yang mulai gundah karena istri yang sangat dicintainya masih belum hamil-hamil juga. “Tuhan, apa rencanamu kali ini untukku dan istriku. Apa aku harus menunggu lagi sampai istriku hamil, Tuhan. Aku sudah merindukan tawa anak kecil di rumah tanggaku,” batin Sean. Sean mengingat-ingat masa-masa manis bersama istrinya. Begitu manis tanpa adanya perselisihan diantara mereka. Rumah tangganya terbilang sangat harmonis. Sering kali orang merasa iri dengan rumah tangga Sean dan Greysie yang sangat harmonis. Yang tidak pernah malu mengungkapkan rasa cinta masing-masing. Tapi semakin kesini hubungannya dengan sang istri terasa berbeda dan hambar. Tidak ada lagi rasa cinta yang seperti dulu Sean rasakan kepada sang istri. Tiba-tiba ponsel Sean bergetar. Saat melihat siapa yang menelfonnya, dia menyunggingkan senyum. “Ada perlu apa menelfonku,” ucap Sean pada Gabriel. “Besok jadikan ke Spanyol?” tanya Gabriel pada Sean. “Aku berangkat nanti sore. Tunggu aku datang. Jangan melakukan hal yang terburu-buru,” ucap Sean pada Gabriel. Terdengar suara kekehan dari Gabriel. Sean yang mendengarnya cuma bisa geleng-geleng kepala karena perilaku saudaranya yang satu itu. Setelah sang mama menyuruhnya menyudahi meniduri wanita yang dia bayar, Gabriel melampiaskannya dengan hal-hal yang kurang wajar dilakukan. Dan yang kena imbasnya adalah Sean. Setiap apa yang dilakukan Gabriel, Sean yang harus menuntaskan dengan tangannya sendiri. Meskipun Sean sendiri sangat menikmatinya juga. Kegilaan Sean dan Gabriel hanya mereka berdua yang tahu. “Baiklah, aku akan menunggumu datang kesini. Kita akan bersenang-senang bersama,” ucap Gabriel diantara tawanya. “Dasar Gila,” ucap Sean pada Gabriel. Sean pun menutup panggilannya dengan Gabriel. Sean memejamkan matanya kembali. Mencoba untuk melupakan beban yang dia rasakan kali ini. Sering sekali Sean diingatkan sang mama untuk mencoba sesuatu yang baru dalam hubungannya dengan sang istri supaya tidak berada di titik jenuh dalam suatu hubungan pernikahan. Seperti yang saat ini dirasakan oleh Sean dan Greysie. Kebaikan dan kelembutan hati Greysie, sering kali membuat Sean merasa bersalah pada istrinya. Karena merasakan kejenuhan dalam hubungannya kali ini. Berbeda sekali saat Sean pertama bertemu dengan Greysie. Dia merasa tertantang untuk mendapatkannya. ***** Greysie tiba-tiba perutnya terasa sakit. Greysie merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia mencoba memejamkan mata untuk mengurangi rasa sakit yang sedang dia rasakan. Rasa sakit yang tidak biasa. Greysie merasa di sekitar rahimnya terasa nyeri seperti tertusuk-tusuk pisau. Greysie tidak ingin mengganggu Sean yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Greysie menatap nanar langit-langit kamarnya. Mencoba menerka-nerka penyebab rahimnya terasa sakit. Karena seharian ini Greysie makan juga seperti biasa. Cuma yang membuatnya kesal saat dia bertemu dengan sang paman tadi pagi. Kalau mengingat-ingat pamannya, Greysie benar-benar kesal. Karena setelah pertemuan itu membuat Greysie harus teringat kembali kejadian naas yang menimpa kedua orang tuanya. Melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya. Dan penyebabnya adalah sang paman yang serakah karena harta dan kekuasaan. Setelah capek memikirkan kejadian tadi pagi yang menimpanya, akhirnya Greysie pun tertidur pulas. ***** Setiap orang berhak mendapatkan cinta yang tulus Cinta tanpa batas yang selalu dipupuk dengan cinta dan kaih sayang Jika cinta itu mulai pudar dan menghilang Dapatkah cinta dan pondasi itu tetap bisa dipertahankan Dalam ikatan cinta yang tulus   *****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD