Selly merasa badannya berbeda dia merasa berkeringat dan gerah. Padangan matanya menjadi berbeda. Dia mendesah sendiri saat Harry mendekatinya.
"Kamu kenapa sayang," ujar Harry sambil merangkul Selly.
"Ja-jangan mendekat... aah." Selly mendesah sendiri saat Harry menyentuh wajahnya.
Harry yakin obat perangsang yang diberikan Rebeca sudah mulai bereaksi pada Selly.
"Sel, aku dan Lea mau pergi dulu yaa untuk bersenang senang dengan para pria." kata Rebeca.
"Rebeca, Lea jangan tinggalkan aku," kata Selly dengan bergetar menahan gejolak di dalam tubuhnya.
"Kayak anak kecil aja sih, Sel. Tuh Ada Harry yang akan mengantarkan kamu pulang."
Rebeca dan Lea lalu pergi bersama dengan para pria menuju hotel untuk melakukan hubungan intim. Mereka meninggalkan Selly dengan Harry.
"Apa kamu mau ke hotel juga bersenang senang bersama ku?" ujar Harry yang terus mendekati Selly. Tangannya merangkul pinggal Selly.
"Lepaskan aku! Aku mau pulang sendiri."
"Jangan pergi sayang. tubuhmu membutuhkan belaian kan?" Kata Harry memegang lengan Selly dan melihat Selly yang sudah sangat terpengaruh obat perangsang
"Lepaskan aku," ujar Selly lirih.
Selly berusaha dengan sekuat tenaga melepaskan pegangan Harry dan berhasil lepas. Selly berjalan dengan setengah berlari untuk keluar dari club malam itu tapi terlambat Harry sudah berada didepannya dengan senyuman yang membuat Selly ketakutan. Harry memeluk tubuh Selly yang bergetar dan mencium leher Selly.
"Aaaah," desahan keluar dari mulut Selly dan Harry tersenyum puas.
Selly memberontak dan berusaha menolak Harry tapi Harry seakan tidak peduli.
"Le-lepaskan aku, aku mohon, lepaskan aku."
"Tidak akan kulepaskan, malam ini kamu akan jadi milikku cantik." Harry mencium bibir Selly. Tapi Selly mendorong Harry.
"Tolong.. tolong aku," teriak Selly tapi seakan tak terdengar tertutupi suara music
"Lepaskan dia," ujar seorang pria.
Harry berbalik dan melihat pria itu.
"Tak usah ikut campur. Pergi sana!" usir Harry.
"Tolong aku.. tolong aku.. siapapun kamu, tolong aku." Selly menangis didekapan Harry.
"Lepaskan dia atau kau akan menyesal," ujar pria itu dingin.
"Ooh, kau pikir siapa kau! Ga usah ikut campur urusan orang lain. Urus saja urusanmu sendiri."
"Dia wanitaku, lepaskan dia."
Lelaki itu memukul wajah Harry dengan keras tapi saat Harry ingin membalas tapi bodyguard pria itu sudah memegangi Harry.
Bodyguard pria itu menghajar Harry sampai tak berbentuk lagi. Wajah Harry sudah babak belur. Pria tersebut membawa Selly dengan menggendongnya ala bridal style. Selly menangis dipelukannya.
Pria itu dan Selly sudah didalam mobil.
"Sir kita kemana?" tanya supir pria tersebut.
"Dimana tempat tinggalmu?" tanya pria tersebut pada Selly.
Selly tak menjawab dia bergerak gelisah dipelukan pria itu, parfume maskulin pria yang tak dikenal Selly makin membuat Selly terangsang dan lekukan tubuh pria itu membuat Selly bergerak tak karuan.
"Aku mohon sentuh aku," ujar Selly memohon.
"Kamu kenapa?" tanya Juan heran.
Selly langsung mencium bibir pria itu dengan tiba tiba. Pria tersebut sangat kaget wanita dalam dekapannya menciumannya secara tiba-tiba dan hanya diam tak membalas lumatan dari bibir Selly.
Selly terus melumat bibir pria yang telah menolongnya, pria yang tak Selly kenal dengan sangat mesra dan membalas ciuman Selly. Mereka berciuman dengan intens. Tangan Selly mulai meraba tubuhnya dengan liar.
"Hei kamu kenapa?" tanya Juan.
"Aku butuh kamu, " ujar Selly dengan tatapan sayu.
Pria itu merasakan tubuh Selly hangat, berkeringat dan Selly terus menggesekan kedua pahanya. Dia menjadi tau kalau Selly sudah diberi obat perangsang.
Akhirnya dia membawanya wanita dalam dekapannya ke hotel . Di kamar hotel, Selly masih terus saja berusaha membuka baju pria tersebut, tapi pria itu malah mendorong tubuhnya.
"Hei aku tak mengenalmu! Tapi, aku merasa pernah melihatmu tapi aku lupa dimana?" Lelaki itu berusaha mengingat dimana dia pernah berjumpa dengan wanita yang sudah sangat b*******h itu.
Mendapatkan penolakan, Selly menutuskan untuk membuka pakaiannya sendiri. Terpampanglah kedua p******a Selly yang putih mulus dan tubuh Selly yang sangat menggoda.
Selly terus mendesah di ranjang meliuk liukan tubuhnya sendiri karena pengaruh obat perangsang. Pria itu menjadi tidak tahan melihat kemolekkan tubuh wanita yang sedang menggeliat diatas ranjang. Dia lelaki normal, tentu saja tak tahan melihat tubuh mulus itu. Dia akhirnya mendekatinya.
"Please, aku ingin bercinta denganmu. Tolong aku."
"Baiklah... Mungkin aku dulu pernah memakaimu. Aku rasa kamu hanya salah satu jalang yang pernah ku kencani dulu." Lelaki itu langsung melumat bibir Selly dengan nafsu yang sudah tinggi. Mereka saling melumat, lidah mereka bermain dengan lihainya.
"Aku tak tahan lagi please lakukan, masuki aku. Aku mohon genjot aku!"
"Sabar jalang, aku mencari pengamanku dulu." Lelaki itu mencari pengamananya tapi ternyata stock pengamanannya habis.
"Please... aku tak tahan lagi," kata Selly memohon.
"Rasanya kamu bukan wanita yang suka berganti ganti pasangan, aku akan memasukimu tanpa pengamanan dan kalau terjadi sesuatu jangan pernah meminta pertanggung jawabanku karena kamu hanya wanita yang pernah bertemu denganku dulu dan aku tak mengingat pernah bertemu dimana denganmu."
Selly melihat junior pria tersebut dengan takjub. Baru kali ini dia melihat bentuk asli junior seorang pria, selama ini dia hanya melihat dari film dewasa. Selly menelan salivanya, junior pria itu besar, panjang, dan berurat. Persis seperti pria-pria yang ada di film-film dewasa.
"Bagaimana besar, kan?" ujarnya bangga.
"Sangat besar." Sally menyentuh junior pria itu dan mengulumnya.
"Aaah... aaah... kamu nikmat sekali," desah pria itu sambil menjambak rambut Selly.
Lelaki itu sudah tak tahan lagi, dia menarik wajah Selly.
"Kamu ingin ku genjot, cantik?"
Selly menganggukan kepalanya.
"Kamu mau aku memasuki juniorku di lubang surgawimu?"
Selly menganggukan kepalanya lagi dengan cepat.
"Aku akan mewujudkannya."
Pria itu membukan secara perlahan kedua paha wanita yang tak dikenalnya. Tubuhnya mendekati tubuh wanita tersebut, tangannya membelai lembut kedua p******a besar dan kenyal itu.
Secara perlahan dia memasuki inti Selly dan merasa ada penghalang. Matanya membulat wanita yang dibawahnya ini ternyata masih perawan.
"Sial! Kamu masih perawan?" ujar pria itu tidak percaya.
"Iya. Aku mohon genjot aku."
"Tapi kamu nanti bisa ga perawan lagi, kalau aku meneruskan ini."
"Lakukanlah... Aku yang meminta kamu menyetubuhiku."
"Jangan pernah menyesalinya."
Pria itu menghentakan pinggulnya dan menenggelamkan juniornya dengan sempurna di inti wanita tersebut.
"Saakiiiit" keluh Selly
"Maafkan aku sudah membuatmu tak perawan lagi," ujarnya dengan menyesal.
Selly hanya tersenyum, dia tak bisa lagi menahan rasa gairahnya. Tubuhnya seakan haus ingin bercinta. Laki-laki mendiamkan sebentar Juniornya di inti Selly, agar Selly terbiasa dan tak sakit dengan penestrasi.
"Aku akan melanjutkan goyanganku di intimu." Secara perlahan dia menggerakan pinggulnya di inti Selly. Awalnya Selly merasa kesakitan tapi secara perlahan semua menjadi berbeda, malah Selly keenakan dibuatnya.
"Kamu sangat nikmat, baby," desahnya.
"Enak banget... aaah." Selly juga merasakan nikmatnya surgawi.
Lelaki tersenyum puas, dia terus menggerakkan pinggulnya. Menghujam inti Selly dengan bersemangat, dia sangat bahagia bisa jadi laki-laki pertama untuk wanita yang dikenalnya saat ini.
"Milikmu mencengkram juniorku, baby. Aku sangat suka milikmu," ujarnya yang terus menggerakan pinggulnya dengan sangat bernapsu.
"Aku akan menghujammu dengan kasar, baby. Aku tak suka gerakan lembut begini." ujar pria itu merubah hujamannya menjadi lebih liar dan kasar.
Pria itu mengubah cara bercintanya, dia melepaskan tautan alat kelamin mereka. Terlihat raut wajah Selly yang terlihat kecewa.
"Kamu masih mau lagi?"
"Iya. Aku masih belum puas," teriak Selly.
"Jangan khawatir, aku akan membuatmu puas sampai kamu kesulitan berjalan esok hari baby."
Dia langsung menunggingkan tubuh Selly. Tubuh Selly membelakanginya, dia akan memasuki inti wanita itu.
"Aaah..." desahan keluar dari bibir Selly saat junior pria itu memasuki intinya.
Plok...plok...
suara gesekan khas orang bercinta yang memertemukan alat kelamin pria dan wanita terdengar begitu berirama. Hujaman demi hujaman sudah menjadi kasar dengan seiringnya kenikmatan yang mereka rasakan.
"Kalau begini, aku akan sangat lama bosan padamu," ujar pria itu mendesah merasakan juniornya seperti dipijat inti wanita yang menungginginya.
Dia terus saja menghujam inti Selly berkali kali, tangannya meremas p******a Selly yang bergelantungan dengan kasar. Membuat Selly mendesah dan menggeliat tak karuan.
"Aku mau pipis."
"Keluarkan baby, itu bukan pipis tapi kamu akan mendapatkan orgasmemu." Pria itu semakin cepat menggerakan pinggulnya. Menghujam dengan sangat kasar.
"A-aku... aaah." Tubuh Selly seakan tak bertenaga.
Dia sangat lemas tapi dia masih ingin lagi dan lagi.
Pria itu menghentikan gerakannya, saat dia merasakan tubuh wanita itu melemah.
"Kita ubah lagi cara kita bercinta."
Dia merebahkan tubuh Selly, mengangkat salah satu kaki wanita tersebut kepundaknya. Memasuki juniornya kedalam lubang surgawi wanita itu dengan cepat.
"Kamu sangat nikmat, aku suka," desah pria itu yang masih terus menghujam tanpa lelah. Tak lama dia akan mendapatkan o*****e nya dan menyeburkannya di dalam inti Selly.
Napas Selly terengah-engah tapi karena pengaruh obat perangsang masih terus. Selly meminta lagi untuk bercinta lagi dan tentu saja lelaki itu dengan senang hati melakukan apa yang diminta Selly.
Setelah beberapa saat lelaki itu menghujamkan lagi juniornya diinti Selly. Mereka melakukan berbagai macam variasi gaya bercinta untuk memuaskan nafsunya dan nafsu Selly yang sangat menggebu gebu akibat obat perangsang.
Lelaki itu tak ingin melewati nya begitu saja. Kapan lagi dia mendapatkan perawan. Kenikmatan dan o*****e yang dia dapat dari wanita yang baru dia kenal melebihi kenikmatan dia bercinta dengan wanita manapun. Tubuh dan intinya bagaikan candu walau sudah beberapa kali dia o*****e diinti wanita sexy tersebut.
Setelah tiga kali dia menyemburkan lahar panasnya dilubang surgawi wanita itu. Dia akhirnya puas juga. Selly merasakan sangat kelelahan, bercinta dengan pria perkasa itu memang sangat nikmat, juniornya yang besar dan berurat membuatnya merasakan nikmatnya surga dunia. Selly pun tertidur karena kelelahan diatas ranjang.
"Tidur lah sayang, besok aku akan memasukimu lagi." bisiknya lembut.
Pria itu menyelimuti tubuh telanjang wanita yang tergeletak diatas ranjang.
Pria mengambil rokoknya, dia merokok didalam kamar. Matanya terus melihat Selly sambil menghembuskan asap yang keluar dari bibirnya.
Pria itu bernama Juan, dia sangat penasaran siapa wanita yang baru saja dia perawani. Rasanya dia ingin memasuki inti wanita itu lagi da lagi, seakan tidak pernah puas. Juan masih berusaha mengingat dimana dia pernah melihat wanita tersebut. Juan sangat penasaran dengan wanita cantik tertidur kelelahan diranjang hotel.
"Dimana aku pernah melihatmu, aku akan menjadikanmu b***k napsuku. Kamu sangat nikmat melebihi wanita manapun yang pernah bercinta denganku," ujar Juan.
"Besok aku akan menanyakan siapa kamu dan tak akan aku lepaskan selama aku belum bosan dan masih ingin terus bercinta denganmu."
~~~~
Info
Selly memang tak mengenal Juan walau Juan hadir dipernikahan Alana dan Alex di Bali. Mereka sama sekali tidak berkenalan.
(Ada dicerita Only You part I Love You to the moon and back)
Juan hanya pernah melihat Selly tapi tidak berkenalan dengan Selly. Juan merasa pernah melihat dan mengenal Selly entah dimana. Juan juga tak mengetahui siapa nama Selly dan siapa Selly.
Makanya Juan dan Selly tak saling mengenal.