Part 3

1095 Words
Waktu terus berlalu, tahun terus berganti, dan hari terus berlalu. Kehidupan Elvira juga mengalami perubah, dia sekarang sudah tak sendiri lagi. Banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Setelah kejadian 4 tahun yang lalu, di saat dia berpisah dengan Nick, Elvira sudah tak lagi tinggal di tiongkok. Neneknya sudah meninggal, Elvira sekarang hanya bersama Grace ibunya.  Elvira sibuk bermain dengan putri kecilnya Nikola yang berusia 4 tahun. Selama 4 tahun juga Elvira dan Miguel menikah,  Nikola menganggap Miguel sebagai ayahnya walau pun Miguel bukan ayah Nikola. Meski orientasi seksual Miguel berbeda dari orang kebanyakan tapi dia sebagai seorang ayah sangat bertanggung jawab dan baik. Elvira melihat Nikola, dia tersenyum melihat putrinya yang sedang bersiap-siap untuk ikut bersamanya. "Mom kenapa kerja terus? Aku kesepian, papa Miguel juga jarang kesini," ujar Nikola dengan wajah cemberut. "Sayang, dengarkan mommy. Kalau tidak kerja bayar sekolah Nikola? Yang beliin Nikola mainan bayarnya pake apa?" Elvira memberi pengertian pada putrinya. "Semua pakai uang, mom. Tapi, aku bosan mom dirumah. Aku mau liburan, sudah lama kita ga liburan. Seru mom kalau liburan sama papa Miguel dan papa Carlos." "Anak mommy yang paling cantik nanti ada saatnya kita liburan y Melihat mata Nikola membuat Elvira teringat mata Nick yang sama seperti Nikola.  Flashback "Vira kamu kenapa nak?" Tanya Grace melihat wajah pucat Elvira. "Aku baik baik saja mom, hanya pusing sedikit,"  jawab Elvira. Elvira akhirnya memeriksakan dirinya ke dokter dan ternyata dia hamil. Elvira menangis sendiri, dia hamil anak Nick. Seandainya Nick tahu dia hamil anaknya pasti akan berbeda, tapi jika Elvira egois bagaimana keadaan nenek dan ibunya. Nenek dan ibunya lebih penting dari pada dirinya sendiri. Grace menjadi marah saat mengetaui Elvira hamil tanpa suami tapi Miguel tiba-tiba datang bagaikan seorang malaikat yang menjadi penolong hidup elvira. Miguel mengatakan bahwa dia ayah dari anak yang dikandung Elvira pada ibu, Grace. Grace meminta Elvira menikah dengan Miguel.  Elvira marah pada Miguel. Untuk apa Miguel melakukan itu semua? Dia tahu kalau Miguel orientasi seksualnya berbeda dengan orang lain. Miguel penyuka sesama jenis dan Charles adalah pasangan Miguel. Miguel menceritakan kalau dia ingin menikah dengan Elvira untuk menutupi orientasi seksual yang menyukai sejenis dan untuk menutupi dari orang tuanya, dia bersedia bertanggung jawab pada kehamilam Elvira. Miguel memohon agar Elvira agar mau berpura pura menikah dengannya. Semua mendapatkan keuntungan, Elvira bisa menutupi aibnya yang hamil tanpa suami dan Miguel bisa menutup aibnya yang dia penyuka sesama jenis. Carlos kekasih Miguel pun tidak keberatan, dia bersyukur Elvira yang menikah dengan Miguel bukan wanita lain. Walau Miguel dan Elvira menikah, tapi dia tetap bisa bersama kekasih yang dia cintai, Miguel. Akhirnya Elvira dan Miguel pun menikah kontrak selama 5 tahun. Agar tidak diketahui oleh orang tua Miguel yang tinggal di California, mereka  memutuskan untuk pindah ke New York. Sudah 4 tahun mereka menjalani pernikahan kontrak, tinggal 1 tahun lagi mereka menikah setelah itu mereka akan bercerai.  Elvira dan Miguel Membesarkan Nikola dan berpura pura menjadi suami istri, Miguel hanya kesana dihari sabtu dan minggu. Charles dan Miguel sangat menyayangi Nikola. Flashback off Elvira merasa sedih mengingat masa lalunya, mata berwarna biru yang dimiliki Nikola sangat mirip dengan mata ayah kandungnya, Nick. Semua kebutuhan hidup Elvira dan Nikola ditanggung oleh Miguel dan Charles, tapi Elvira tak ingin menfaatkan itu semua, Elvira membuka usaha toko bunga di New York. Walau tidak besar tapi bisa mencukupi biaya hidupnya dan Nikola. "Papa.. papi...," teriak Nikola memanggil Miguel dan Charles saat mereka datang. "Eeh anak papa." Miguel memeluk Nikola. "Papa, Nikola kangen," ujar Nikola manja pada Miguel. "Jadi cuman kangen sama papa aja, nih? Sama papi ga kangen, yaa ampun tega banget sama papinya," ujar Charles berpura pura sedih. "Eeh sama papi juga kangen dong. Nikola sayang sama papa dan papi," kata Nikola manja pada kedua pria itu. Charles dan Miguel sangat menyayangi Nikola bagai putri mereka sendiri. Nikola juga tau kalau dia punya dua orang papa dan mempunyai satu orang mommy. "Papa dan papi harusnya lebih sering mengunjungiku, aku sepi ga ada teman bermain. Mommy selalu saja sibuk kerja." Nikola menceritakan pada Miguel dan Carlos tentang perasaannya. "Ada papa dan papi, kan? Papa dan papi yang akan selalu menemani Nikola," ujar Miguel. "Sering-seringlah papa dan papi mengunjungi aku bukan hanya sabtu dan minggu aja yaa."  "Baiklah kesayangan papa dan papi akan sering kesini demi Nikola," ujar Miguel dan mendapatkan anggukan Charles. "Sayang sama papa, papi." Nikola mencium pipi Miguel dan Charles bergantian. Elvira tersenyum melihat kehangatan dua pria yang sudah sangat berjasa baginya, tanpa Miguel dan Charles entah bagaimana hidup Elvira. Elvira berjalan santai menuju toko bunganya bersama Nikola. ♾♾♾ Setelah mengantarkan Siska ke bandara. Selly berjalan jalan menikmati kota New York ditemani Nick. "Indahnya yaa kak Nick kota New York," ujar Selly dengan antusias. Nick hanya melihat Selly sekilas tanpa banyak bicara, saat melihat Selly tersenyum dia juga ikut tersenyum. Ada perasaan berbeda saat Selly tersenyum. Selly terus bercerita tentang perasaannya yang sedang bahagia. Nick hanya diam dan mendengarkan apa yang Selly katakan. "Nick apa kamu punya pacar?" Tanya Selly. Nick hanya menggelengkan kepalanya "Iih, kayaknya dari tadi cuman aku yang sibuk berbicara kamu hanya diam aja." Nick hanya membalas dengan senyuman diwajahnya. "Nick, aku lapar."  "Mau makan apa?" Tanya Nick "Akhirnya kamu berbicara juga. Aku sih pemakan segalan yang penting perutku kenyang."  Nick dan Selly, makan di salah satu restoran disana. Disana Selly terus bercerita tentang pertemananya dengan Alana dan awal pertemuan Alex dan Alana. Nick jadi mengerti kenapa Alex susah move on dari Alana tapi sekarang mereka sudah menikah kembali. Nick teringat kisahnya dengan Elvira tapi ini berbeda dan Nick sekarang ingin melupakan perempuan penghianat itu. ♾♾♾ Keesokan harinya. Selly sudah bersiap-siap dengan pakaian resmi akan ke kantor Nick di New York. Sekarang dia berkerja sebagai sekretaris Nick. Nick sudah menjemputnya di rumah Alex dan Alana. Pasangan pengantin itu belum kembali dari bulan madu. Rencananya Selly akan mencari tempat tinggal sendiri, dia tak ingin tinggal dengan Alex. Walau Alex kakak sepupunya dan Alana sahabatnya tapi lebih baik jika dia mandiri dan bisa bebas melakukan apapun yang dia mau. Nick lagi-lagi tak bisa mengalihkan pandangannya melihat Selly yang tampak berbeda dengan pakaian formal. Dia terpesona dengan Selly, wanita itu seperti bunglong. Bisa dengan cepat berubah gaya dan penampilannya. "Nick, apa saja yang harus aku lakukan sebagai sekretarismu?" tanya Selly sambil melipatkan kedua tangannya dan tersenyum melihat Nick. "Nanti Justin asistenku akan menjelaskan dan mengajarimu menjadi sekretarisku," kata Nick dengan datar padahal Nick sangat terpesona melihat senyuman Selly. "oke. Terima kasih."  Nick sibuk dengan berbagai kerjaannya dan Selly juga dengan cepat belajar menjadi sekretaris Nick. Nick merasa terhibur dengan adanya Selly yang selalu saja tersenyum, entah mengapa kehadiran Selly membuat hidup dan hari hari Nick menjadi lebih berbeda.  "Sir, makan siang yuk." "Sel, kalau hanya kita berdua panggil saja Nick tapi kalau ada orang lain baru formal."  "Oke aku ganti. Nick, makan siang yuk."  Nick lagi-lagi tertawa, entah mengapa semenjak hadirnya Selly dihidupnya dia merasa berbeda.  Nick dan Selly pun menikmati makan siang mereka berdua dengan bercanda.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD