Hisc 13

1185 Words

Rumah Sava, pukul 18:32. Langit jingga sudah mulai pudar. Sava pulang lebih awal. Mobilnya diparkir agak jauh dari pintu utama, sengaja biar nggak kedengaran. Dia masuk lewat pintu samping, langkahnya ringan tapi hati berdebar. Dia tahu ini aneh. Tapi rasa rindu yang satu ini ... bukan untuk istrinya, bukan untuk kantornya. Tapi untuk sesuatu yang hangat dan tenang. Untuk pemandangan yang dia nggak tahu ternyata selama ini dia butuh. Dari balik pintu yang sedikit terbuka, dia melihat Nadine di kamar anak-anak. Lampu redup. Aroma minyak kayu putih samar tercium. Nadine duduk di tepi tempat tidur Demas, si kecil yang sudah mengenakan piyama dinosaurus kesukaannya. Tangannya membelai lembut rambut Demas, sambil menyanyikan lagu lullaby berbahasa Inggris yang biasa diputar di YouTube — ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD