IMPG-19

1527 Words

Ryeon keluar dari apotek sembari membawa kresek yang isinya obat. Untung saja, jam segini masih ada apotek yang buka. Meski harus berkeliling cukup jauh untuk mencari apotek ataupun minimarket yang masih buka.  Ia cepat-cepat menuju mobilnya, rasa khawatir hinggap di dirinya sejak tadi. Mengetahui kabar bahwa pujaan hatinya sedang dalam keadaan sakit, membuatnya tak bisa tenang. Ryeon menerka, sakit yang menyerang Eun pasti akibat hujan yang mengguyur gadis itu.  Ini semua salahnya, andai mulutnya tak mengatakan hal menyakitkan, pasti Eun tidak akan kabur dan tidak akan kehujanan seperti tadi. Ia benar-benar merasa bersalah.  Dering ponsel yang di taruh di dashboard membuat Ryeon segera meraihnya. Dahinya mengernyit dalam saat panggilan telepon itu merupakan ibunya.  "Halo, Eomma ada a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD