bc

Setelah Perselingkuhannya

book_age18+
4.2K
FOLLOW
32.6K
READ
revenge
dark
sex
second chance
scandal
drama
tragedy
coming of age
affair
wild
like
intro-logo
Blurb

Ayu yang diselingkuhi oleh Lian memutuskan untuk membalaskan dendam dan tak lagi mau menjadi pihak yang tersakiti. Ia mengubah penampilannya, kembali bertapak pada kakinya sendiri, dan membuat Lian mengerti, jika dirinya terlalu berharga untuk dicampakkan demi wanita idaman lain. Pernikahan harusnya adalah komitmen seumur hidup, bukan ikatan yang bisa kau putuskan begitu saja saat merasa bosan. Lian harus mengerti akan hal itu.

Setelah perselingkuhannya, Ayu bukan lagi wanita yang sama. Ia bukan lagi istri penurut yang setia menanti suaminya yang bermain api di luar sana.

cover by @sarzain_design

chap-preview
Free preview
Dia yang Berselingkuh
Ayu memasuki rumah yang sudah ditempatinya bersama dengan pria yang dinikahinya selama dua tahun lamanya dengan wajar datar. Wanita dingin yang kini tak lagi mempunyai hati itu berjalan cepat menuju kamar mereka. Sesampainya di sana, Ayu mengeluarkan semua pakaian Lian, suaminya dari dalam lemari khusus tempat pria itu menyimpan pakaiannya. Lalu memasukkan semuanya ke dalam koper yang disimpannya dalam walk in closet kamar mereka. Ayu tersenyum getir begitu koper sudah terisi penuh. Dengan amarah yang memuncak, wanita itu menggeret koper, lalu dengan susah payah memasukkan ke dalam bagasi mobil. Ia tahu benar di mana keberadaan pria yang sudah seminggu lamanya tak pulang ke rumah mereka. Pria itu telah menemukan tempat lain yang bisa ia sebut rumah. Kenyataan yanh sebenarnya sudah diketahui Ayu sebulan lalu, namum dirinya memilih bungkam. Bukan karena tak terluka atau hendak menjadi istri yang bodoh, namun ia menantikan kejujuran pria itu untuk mengakui semua perbuatannya di belakang Ayu. Sehari, dua hari, bahkan satu minggu berlalu Pria itu masih betah bersikap polos seakan tak berdosa, padahal dirinya telah melanggar janji suci yang mereka ucapkan bersama.Pria itu lupa, jika bangkai busuk tak mungkin bisa terus-terusan disembunyikan. Akan ada hari di mana baunya akan menyeruak ke permukaan dan tercium oleh orang sekitar. Pernikahan adalah komitmen sumur hidup, jika tak ada lagi landasan itu, maka lebih baik semuanya diakhiri. Pria itu harus tahu, jika seorang waras sekalipun akan menjadi gila bila terus-menerus disiksa seperti ini. Wanita itu melajukan mobil ke tempat di mana pria itu berada. Begitu sampai di halaman parkir, wanita itu langsung menaiki lift dengan menggeret koper yang berisikan semua pakaian pria itu. Setibanya di lantai yang dituju, wanita itu mencari nomer unit yang diberitahukan oleh orang suruhannya. Sungguh, ia tak ingin melakukan kegilaan ini, jika saja pria itu yang tak memulainya lebih dulu. Menghancurkan hatinya dengan begitu kejam. Akhir pekan seperti ini, membuat wanita itu yakin dapat menemukan pria itu di sana, di tempat selingkuhan yang ia belikan apartemen dengan uang hasil menjalankan perusahaan keluarga Si wanita. Selama ini, Si wanita diam dan mempercayakan pria itu mengelola perusahaannya, namun pria itu lupa siapa pemilik sebenarnya perusahaan itu, hingga dengan seenaknya menghabiskan uang hanya untuk w************n yang hanya mampu memuaskannya di ranjang. Walau tak terjun langsung dan mempercayai suaminya, hal ini dapat diketahui oleh wanita itu. Apalagi sejak Ayu mengetahui perselingkuhan pria itu. Diam-diam Ayu mulai mengambil alih keuangan perusahaan, meminta data untuk menyelidiki apa yang dikerjakan pria itu selama ini. Betapa terkejutnya saat Ayu melihat keuangan perusahaan yang kacau dan sebagian uang lebih banyak keluar hanya untuk keperluan pribadi Sang CEO yang tak lain adalah suaminya. Ayu geram dan mengatur strategi untuk menghancurkan pria itu sebagaimana yang pria itu lakukan padanya. Jika pria itu bisa bersikap tega, ia pun sama. Ayu yakin, wanita itu tak lebih baik darinya, namun bukankah begitulah semua lelaki. Tak mampu menahan nafsu, kerap dikelabui mata, dan memilih daun segar yang tak bermutu. Sungguh, tak ada apa pun lagi yang tersisa di hati Ayu, selain kemarahan. Dikhianati dengan kejamnya. Pria itu tak lagi mencintainya atau memang sejak awal tak pernah ada cinta untuknya. Mungkin saja, pria itu hanya memanfaatkannya untuk mendapatkan harta yang ia miliki. Sungguh, Ayu adalah seorang yang bodoh karena cinta yang penuh ilusi itu. Ayu menekan bel beberapa kali. Dengan tak sabar dan memasang wajah penuh amarah, ia menatap pintu yang masih tertutup rapat, lalu terdengar suara penuh amara seorang wanita dari dalam sana yang mengatakan. “Sabar, dong!” Pintu terbuka dan Si wanita itu tampak terperanjat saat menemukan Ayu di depannya, seakan wanita itu tahu siapa dirinya. Sedang Ayu tersenyum mengejek sembari menatap wanita itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Baru kali ini, ia bertemu wanita yang biasanya ia lihat melalui foto hasil laporan orang suruhannya secara langsung. Ia berdecak meremehkan. Tak ada yang spesial dari wanita itu. Rambut ikal coklat, tubuh kerempeng, kulit putih mulus, dan juga make up tebal. Aneh, bahkan di rumah pun ia harus memulas make up demi menutupi wajahnya yang menurut Ayu biasa saja. Wanita yang ia perkirakan berumur dua puluh tahunan itu dapat Ayu tebak menginginkan suaminya hanya karena harta. Wanita yang zaman sekarang memanggil diri mereka dengan sebutan 'sugar baby' atau bahasa kasarnya seorang wanita simpanan. “Dasar murahan!” cibir Ayu seraya tersenyum miring. “Siapa, Sayang ....” Suara pria itu mengalihkan pandangan Ayu ke sumber suara. Pria itu bertelanjang d**a, hanya mengenakan handuk muncul di balik punggung Si wanita. Pria itu tampak sama terkejutnya dengan wanita muda tadi, sedang Ayu tersenyum lebar karena menangkap basah pria bodoh yang selama ini selalu ia bangga-banggakan di depan seluruh keluarganya. Pria itu akan membayar semua yang telah dilakukannya pada Ayu. “Ayu ...” panggil pria itu. Dengan cepat Si pria menyingkirkan wanita muda tadi dari depan pintu dan kini ia berdiri di hadapan Ayu. “Ayu ... Sayang ... aku bisa jelaskan semuanya,” pria itu menatap Ayu memohon, “Kamu jangan salah paham, Sayang. Apa yang terlihat ini nggak seperti apa yang kamu pikirkan. Kamu harus percaya padaku,” lanjut Si pria dengan menggenggam kedua tangan Ayu, sedang Ayu langsung menepis kasar tangan pria itu. Ayu merasa begitu jijik dengan sentuhan pria yang menggunakan tangannya untuk menyentuh tubuh wanita lain. Ayu begitu marah mendengarkan pembelaan pria itu yanh terdengar sangat konyol. Apalagi yang harus dijelaskan? Apa yang ada di hadapannya sudah sangat jelas. Pria itu telah mengkhianati pernikahan mereka. “Kau pikir, aku bodoh?” Ayu tersenyum meremehkan, “Semua sudah sangat jelas!” Ayu menyerahkan koper yang dibawanya tadi pada Si pria. Ia melemparnya, hingga koper itu terjatuh tepat di samping Si pria. Pria itu menatap kopernya dan ketakutan mulai menyeruak masuk ke dalam sanubarinya. Dengan cepat ia berlutut di hadapan Ayu, memeluk kedua kaki wanita itu, dan menangis tersedu-sedu. “Ayu Sayang. Kamu jangan gegabah dulu. Aku benar-benar bisa menjelaskan semuanya padamu, Sayang.” Ayu tertawa sumbang dan menendang pria itu hingga ia tersungkur ke lantai. Ayu bersedekap d**a dan menatap pria itu dingin. “Mulai hari ini, tinggallah bersama wanita murahanmu dan jangan pernah kembali lagi. Aku akan segera mengurus surat perceraian kita dan membuatmu nggak lagi memiliki apa pun. Aku pun bisa bersikap kejam dan menghancurkan duniamu,” suara Ayu penuh amarah. Ia menggertakkan giginya. Ayu melirik wanita di balik punggung Si lelaki dan tersenyum miring. “Hei perempuan! Silahkan nikmati sampah yang kubuang ini, namun kau hanya bisa menikmati tubuhnya dan nggak akan bisa menikmati sedikitpun harta yang tadinya dia gunakan untuk memanjakanmu.” Ayu hendak beranjak pergi, namun pria itu dengan cepat mencengkram pergelangan tangan Ayu dan berusaha menghentikan wanita itu. “Yu ... maafkan aku, Yu. Aku akan meninggalkannya, tapi jangan lakukan ini padaku.” Ayu terpaku, lalu terbahak. Ia menatap lelaki itu penuh penghinaan. “Maaf, aku nggak akan mengutip sampah yang sudah kubuang. Kamu nggak berarti apa pun bagiku.” Ayu menepis kasar pria itu dan segera berjalan menjauhi keduanya. Inilah yang terbaik untuk hatinya. Ia tak ingin hidup dalam perasaan tak aman, memikirkan bersama siapa pria itu dan apa yang sedang ia lakukan pada wanita muda di luar sana. Biarlah ia akhiri semuanya agar ia bisa kembali hidup. Waktu akan menyembuhkan luka. Lebih baik mengakhiri semua penderitaan daripada terbuai dalam ilusi tentang cinta yang tak nyata. Air mata Ayu mengalir begitu ia sudah masuk ke dalam lift. Ia berjongkok, menangis tanpa suara, dan menepuk-nepuk pelan dadanya. Aneh, sesak yang ada di sana tak mau pergi sama sekali. Masih begitu sakit. Sanggupkah ia kembali hidup dengan hati yang tak lagi utuh ini? “Ya Tuhan, sungguh ini menyakitkan. Rasanya seperti mau mati saja,” tangis Ayu mengalir semakin deras. Ia memeluk kaki dan menenggelamkan wajahnya pada lutut.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook