bc

Wanita Pilihan Tuan Mafia

book_age18+
548
FOLLOW
1.9K
READ
revenge
possessive
contract marriage
playboy
badboy
goodgirl
sweet
bxg
love at the first sight
seductive
like
intro-logo
Blurb

Sela butuh uang untuk biaya berobat ayahnya, tapi hutang ayahnya sudah banyak jadi tidak ada yang mau kasih dia pinjam uang. Dari hasil bekerja dia mendapatkan sedikit uang tapi diperjalanan pulang dia terjatuh dan kakinya terluka, dia harus memakai uang itu untuk biaya berobat dan menyimpan luka agar ayahnya tidak cemas. Uang untuk menebus obat jadi habis, Sela kehabisan akal apalagi dia tidak bisa kerja karena kakinya sakit.

Pada malam Minggu yang terang bulan. Seorang pria menghampiri Sela dan memperhatikan wajah cantik nan polos milik Sela. pria itu berkata dengan wajah serius. "Mau tes Virginity? aku akan beri kamu uang 100.000 dolar."

Seratus ribu dolar tuh segimana sih? tapi segimanapun yang Sela dengar adalah uang, dia butuh uang, apalagi syaratnya cuma tes keperawanan.

sayangnya Sela tidak tahu rahasia dibalik tes itu.

chap-preview
Free preview
Butuh uang
Sela sedang duduk dipelataran rumah sakit, wajahnya tampak kuyu, beberapa kali dia menjambak rambut kasar menandakan kegelisahan dan keresahan yang menimpa perasaannya saat ini. ayahnya, satu-satunya teman hidupnya, sedang terbaring lemah di rumah sakit selama seminggu ini, dan dia sudah kehabisan uang untuk sekedar membeli makan atau menebus obat untuk ayahnya bukannya Sela tidak berusaha, dia sudah berusaha semampu dia tapi sampai saat ini dia masih belum juga mendapatkan pinjaman uang karena selama ini ayahnya sudah memiliki cukup banyak hutang. "kemana lagi aku harus cari pinjaman. kalau kita miskin dan tidak punya uang bahkan saudara pun tidak mau mengangkat telepon dari aku." sebenarnya mereka masih punya saudara jauh dari pihak ibunya yang termasuk orang berada, bukan berarti mereka kaya raya tapi setidaknya mereka bisa hidup layak dan jauh lebih baik dari kehidupan Sela dan ayahnya yang hanya bekerja sebagai sopir bus lepas karena ayah Sela tidak memiliki latar belakang pendidikan yang bagus jadi dia tidak bisa memiliki pekerjaan yang lebih baik daripada itu lagi pula usianya sudah 50 tahun lebih. Sela sendiri tidak menyelesaikan sekolahnya sampai jenjang sekolah tinggi karena mereka tidak memiliki biaya dan Dan Dia hanya bisa mendapatkan pekerjaan serabutan memanfaatkan tenaga. suara pesan masuk membuat Sela kembali bersemangat, dia berharap itu adalah salah satu pesan baik yang merespon pesan meminjam uang dari sekian banyak pesan yang dia kirimkan ke beberapa orang yang dia kenal. 'gue udah bilang sama lu. manfaatin aja penampilan Lu pasti lu dapet duit lebih banyak. pokoknya kalau lu mentok lu hubungi gue!' Sela tahu kalau Wulan adalah teman yang paling mengerti dan tulus padanya hanya saja jalan pikiran Wulan tidak sama dengan dirinya. Wulan selalu mengatakan kalau Sela itu cantik dan bisa memanfaatkan penampilannya untuk mendapatkan banyak uang tapi sella selama ini tidak pernah menggubris ucapan Wulan yang ngawur itu. sama seperti sebelumnya kali ini juga Sela tidak merespon pesan dari Wulan melainkan menscroll handphonenya dan mengharapkan ada jawaban dari orang-orang lain yang bisa diharapkan dan memberi solusi yang lebih baik dari masalahnya. 'udah deh gue tahu lu nggak bakalan bales pesan ngaco gue. nih gua kasih kontak temen gue yang punya cafe. lu bilang sama dia kalau lu dapat rekomendasi dari gue jadi lu kerja dulu di dia terus bisa minjem gaji lu di depan untuk beli obat bapak lu. gue udah bilang sama doi!' bibir Sela tersenyum membaca lanjutan pesan dari Wulan. tidak perlu menunggu lama Sela yang kegirangan mendapatkan jalan dari sahabatnya itu langsung menghubungi nomor telepon yang diberikan oleh Wulan. dan Wulan memang teman yang terbaik, tidak pakai babibu lagi Sela diminta datang ke cafe untuk membantu pekerjaan di cafe karena malam minggu adalah malam yang paling sibuk. seperti yang Wulan katakan tadi maka Sela bisa dapat gaji di depan asalkan seminggu kemudian dia harus menyelesaikan sisa pekerjaannya, dengan penuh semangat Sela berpamitan pada ayahnya melalui jendela kaca kecil karena dia tidak boleh masuk ke kamar ayahnya. "yah, Sela kerja dulu ya. ayah yang kuat. ayah harus sehat dan panjang umur. kata ayah pengen lihat Sela menikah dan punya anak. Sela janji bakalan wujud-tin permintaan ayah!" katanya sambil menahan tangis. dia tidak bisa lama-lama karena pekerjaan di cafe sudah menunggunya. Sela tuh memang cantik, rambutnya hitam panjang pada bagian ujung sedikit bergelombang, tubuhnya tinggi langsing dengan kulit kuning langsat yang sehat. ketika dia tersenyum ada lesung pipit kecil di sudut salah satu pipinya. bibirnya berwarna pink alami lengkap dengan ekor mata yang tajam. manajer cafe yang ternyata temannya Wulan sempat terkagum-kagum melihat penampilan apa adanya Sela tapi sangat menarik itu. pada awalnya Dia meminta Sela bekerja di dapur tapi setelah melihat penampilan Sela, dia berjanji akan memberikan gaji yang jauh lebih besar asalkan Sela membantu pekerjaan di di luar yaitu sebagai pelayan. Sela tidak masalah karena dia memang sudah berpengalaman sebagai pelayan. dia langsung menerima tawaran pekerjaan itu dan mulai bekerja dengan cekatan dan rajin. hanya sebentar saja dia turut melayani meja meja, sudah ada beberapa tamu kafe yang meminta nomor ponselnya. tapi Sela tidak mau aji mumpung dan menurut dia, orang-orang yang terlalu berani meminta nomor ponsel di depan umum itu adalah tipe laki-laki yang terlalu percaya diri. Jika mereka bisa melakukan itu kepada Sela maka mereka juga akan melakukan hal itu pada wanita-wanita lain dengan kata lain pria-pria itu termasuk pria yang suka menebar pesona dan tidak masuk dalam kriteria idaman Sela. Sela mengatakan kalau peraturan di cafe ini tidak boleh memberikan nomor ponsel kepada tetamu karena akan mengganggu kinerja dan profesionalisme, meskipun dia tidak menikmati bangku sekolah tinggi tapi dia sangat pintar menghadapi godaan lawan jenis mungkin karena itulah dia masih jomblo sampai saat ini atau memang dia tidak tertarik sama sekali dengan pasangan karena baginya ayahnya adalah cinta terdalam yang dimiliki. "Kamu keren banget bisa menarik banyak tamu pria di cafe saya!" puji manager terang-terangan setelah sela selesai bekerja. "pokoknya kamu harus datang lagi ke sini!" Sela mengangguk setuju setelah menerima amplop uang dari manajer. baru saja dia akan meninggalkan ruang manajer tiba-tiba manajer itu membuat dia berhenti membuka pintu. "oh iya Sela, kalau kamu punya waktu luang nanti kapan-kapan saya ajak jalan-jalan ya!" Sela membalikkan badannya lalu tersenyum kepada manajer. "Bapak kan orang yang sangat sibuk dan berpengaruh kalau jalan dengan saya apa Bapak tidak takut menjadi rumor buruk tentang bapak apalagi saya kan cuma pekerja lepas disini." "kamu nggak usah pikirin tentang itu. nanti saya yang bakalan urus semuanya!" "bukan itu masalahnya Pak. saya nggak enak dengan sahabat saya, Wulan." mendengar jawaban Sela, wajah Pak manager berubah merah. "Ya udah deh kalau gitu. semoga bapak kamu cepat sembuh ya." Sela tersenyum lalu meninggalkan ruangan Pak manager. "eh Sel, ajakan saya barusan nggak usah kamu ceritain ke Wulan ya!" Sela mengangguk dan tersenyum seakan Pak manager gak usah menghasilkan tentang itu. setelah terbebas dari tatapan Pak manajer dan keluar dari ruangan itu Sela bersiap pulang. untunglah Wulan memberitahu dia sebelumnya Kalau Pak manager coffee itu adalah mantan pacar Wulan, bukan mantan pacar yang di seriusin karena Pak manager itu sudah memiliki keluarga, tapi setidaknya itu menjadi amunisi yang ampuh bagi Sela supaya tidak terjebak dengan permintaan yang sulit seperti tadi. setelah membuka amplop uang dari Pak manager ternyata jumlahnya lebih dari perkiraan dan perjanjian awal, mungkin pak manager sengaja melebihkan uang itu, tapi karena Sela sedang butuh uang jadi dia akan pura-pura tidak paham. hari sudah pukul 3 malam, Sela merasa bingung harus pulang naik apa karena angkutan umum sudah tidak beroperasi. kalau dia naik taksi biaya ongkosnya lumayan mahal. jadilah dia berpikir untuk jalan kaki perlahan-lahan menuju rumah sakit. belum begitu jauh dia dari cafe, sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi, Sela yang berjalan di tepi jalan tidak sempat menghindar, beruntunglah mobil itu hanya menyerempet sebelah bagian tubuhnya tapi dia cukup terpental cukup jauh. "Aw!" kesakitan dan berusaha bangun dari jalan aspal yang membuat celana jeans-nya robek parah. tidak ada satu orang pun yang melihat kejadian itu, sementara mobil yang menabraknya pun menghilang begitu saja tanpa tanggung jawab. Sela sangat kesakitan, sewaktu dia sadar bagian tangan dan kaki kirinya nya lecet dan luka parah. "Ya ampun kenapa sih, Sela, ini gimana!" dia merasa pusing, panik takut dan sakit menahan nyeri seluruh tubuhnya. "Ya ampun, gimana aku bisa kerja dan punya uang untuk ayah..." air matanya berderai ketika dia sadar kalau untuk berdiri saja dia tidak mampu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook