10

1101 Words

      Kara membalas pelukan Keara dengan sama terisak. Keduanya saling menyelami rasa sedih yang sama dengan hal yang berbeda. " Kita harus kuat, engga selamanya yang kita genggam akan terus ada di genggaman Ra. Kita sama - sama kehilangan.." bisik Keara penuh makna. Kara mengangguk membenarkan, di peluknya Keara semakin erat." Aku ikhlas kok.." balas Kara dengan suara gemetar. Abi menatap keduanya dengan tatapan tak terbaca. Kenan melirik Abi. " Kita harus bicara.." ajak Kenan dengan rahang mengeras. Abi hanya mengekor di belakang Kenan yang kini membawanya ke taman belakang rumahnya. *** Kenan memukul Abi tepat di rahang pria itu. Kesedihan dan kemarahan menjadi dominan. Kenan tidak buta, dia sudah tahu dan dewasa. Kenan bisa melihat cara jalan adiknya yang berbeda, Kenan juga m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD