26

1103 Words

      Abi mengusap pipi bayi yang di beri nama Biya Ranan itu. Wajahnya yang mungil sudah mulai terlihat seperti Kara. "Cantik banget.." ucap Abi dengan senyum ramah, semua sudah kembali normal. Tak ada Abi yang dingin dan kurang ajar. Pengaruh Keara memang luar biasa. "Pasti, liat bundanya aja cantik.." balas Keara terdengar bangga. Abi terkekeh pelan, mengusap kepala Keara sekilas. Kenan dan Kara hanya tertawa pelan membalasnya. Aura kebahagiaan terpancar dari semuanya yang datang dan ikut menunggu kelahiran anak pertama Kara. "Ben.." Kara memanggil anaknya yang kini berusia memasuki 4 tahun itu. "Ya bun.." walau sedikit cadel tapi rasanya Ben kian lancar dalam berbicara. "Kenapa? Kamu ga seneng punya adik?" tanya Kara. Ben terlalu diam dan menjauh. Ben menggeleng, tatapannya men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD