27

1058 Words

       Ben memakai dasinya dengan wajah datar, yang katanya teman khayalannya itu terlihat sama dewasanya. Walau wajah tidak berubah sama sekali. "Ben.." panggilnya seraya mengikuti Ben yang kini mulai melangkah keluar meninggalkan kamar. "Ga usah ajak ngobrol lagi, gue mau keluar kamar.." balasnya acuh. Ben sudah lelah di anggap gila oleh orang lain makanya jika di luar dia mencoba mengabaikan teman khayalannya itu. "Nana, makin cantik ya.." bisiknya mencoba mengabaikan larangan Ben. Selalu begitu. "Stop Re!" bentak Ben tertahan, bisikan Rere benar - benar terasa di telinganya membuat Ben terganggu tentunya. Rere mengangkat kedua tangannya membentuk ok. Rere mencoba tidak mengganggu Ben yang takutnya Ben akan kembali mengurung diri seperti dulu. "Pagi.." sapa Kenan seraya memeluk s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD