Kedua mata Rula mengedip ketika melihat Arthur yang masih di unitnya. Tatapannya bergerak ke arah tangan pria itu yang sedang memunguti pecahan kaca. "Bisa turunkan itu dulu?" tunjuk Arthur pada tongkat kayu Rula yang masih terangkat ke udara. Rula menurunkan kedua tangannya, "bisa kau jelaskan ini semua?" ucapnya dengan datar. "Aku ingin minum, tapi tanganku tidak sengaja menyenggol pintu lemari es, dan gelas yang aku pegang langsung jatuh," ucap Arthur sembari memungut pecahan gelas itu. Rula melihat gerak-gerik Arthur, setelah pria itu membereskan semuanya, baru lah ia kembali bersuara, "kenapa kau masih di sini?" Arthur yang di depan wastafel, menoleh ke arah Rula. "Apa aku tidak boleh di sini?" ucapnya dengan santai. Rula memutar matanya, lebih baik ia biarkan saja pria itu di s

